Co-Founder Go-Jek mengundurkan diri

Aditya Hadi Pratama

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Co-Founder Go-Jek mengundurkan diri
Setelah Alamanda, Vice President Go-Jek, mengundurkan diri beberapa pekan lalu, kini giliran Michaelangelo Moran

JAKARTA, Indonesia – Lewat sebuah post di akun Facebook miliknya, co-founder GO-JEK Michaelangelo Moran (Michael) mengumumkan pengunduran dirinya dari startup on demand tersebut pada tanggal 18 Oktober 2016 kemarin.

Bergabung sejak GO-JEK berdiri di tahun 2010, Michael menempati posisi terakhir sebagai Brand Director.

Dalam pesan tersebut, Michael mengenang bagaimana GO-JEK berkembang dari sebuah rumah kecil di Jalan Kerinci, Kebayoran Baru, hingga kini menjadi startup besar bervaluasi miliaran dolar.

Ia menyatakan meski tanpa dirinya, GO-JEK akan terus mengukir sejarah dengan berbagai cara.

“Tak peduli sebesar apa kamu tumbuh, terus ingat dari mana kamu berasal dan selalu ingat hal yang benar-benar penting dalam hidup kamu,” pesan Michael kepada rekan-rekannya di GO-JEK.

Michael sendiri bukan satu-satunya sosok penting di GO-JEK yang memutuskan untuk mundur. Beberapa minggu yang lalu, Alamanda Shantika yang memimpin tim IT GO-JEK sejak tahun 2014 juga mengambil langkah yang sama.

Berikut ini adalah pernyataan pengunduran diri Michaelangelo Moran:

“Apa yang telah saya pelajari tentang diri saya adalah kita semua hanyalah manusia. Saya telah melewati banyak kondisi naik turun dalam kehidupan, tapi kamu harus ingat untuk mengurus dirimu sendiri dan tidak melampaui batas. Saya juga telah belajar kalau menjadi sukses mempunyai banyak keuntungan, tapi kamu hanya akan merasa lengkap jika kamu pada akhirnya merasa bahagia.

(Karir di GO-JEK) ini merupakan perjalanan selama enam tahun yang menakjubkan. Namun dengan hati yang berat dan sedih, waktu saya di GO-JEK kini telah sampai di ujungnya. Saya ingin berterima kasih kepada semua orang yang membantu saya melewati semua itu, baik di dalam maupun di luar perusahaan.

Sebagai salah seorang co-founder awal, saya telah melihat perusahaan ini tumbuh dari sebuah rumah kecil di Jalan Kerinci hingga menjadi salah satu perusahaan terbesar bila dibandingkan dengan perusahaan serupa di Indonesia, dengan valuasi lebih dari US$1 miliar (sekitar Rp13 triliun). Sebuah prestasi yang hanya bisa diimpikan oleh beberapa orang.

Enam tahun yang lalu, ketika Nadiem meminta saya mendesain sebuah logo untuk GO-JEK, saya tidak pernah berpikir kalau gambar sederhana ini akan berkembang menjadi sangat berharga bagi banyak orang. Meski ini adalah keputusan yang sangat sulit, namun saya 100 persen lega karena saya bisa mempercayakan perusahaan ini kepada jajaran direksi, VP, investor, manager, dan karyawan, yang semuanya penuh dengan talenta.

Tidak ada batasan terhadap kesuksesan dan masa depan GO-JEK. Mereka juga punya pengaruh yang tak tertandingi, tak hanya untuk hidup saya namun juga untuk seluruh Indonesia. Tak peduli apa yang terjadi, GO-JEK telah membuat sejarah dan akan terus melakukan hal itu dengan berbagai cara.

Tanpa ragu, saya selalu akan mendukung dan mempromosikan perusahaan ini. Tak peduli sebesar apa kamu tumbuh, terus ingat dari mana kamu berasal dan selalu ingat hal yang benar-benar penting dalam hidup kamu. Saya cinta kalian semua, dan kalian telah mendengar suara dari … DJ Mikey Moran. Mic Drop!”-Rappler.com.

Artikel ini sebelumnya diterbitkan di Tech in Asia.

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!