SUMMARY
This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.
JAKARTA, Indonesia – Siapa perwakilan dari Indonesia yang akan menghadiri pelantikan Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump pada Jumat, 20 Januari? Pertanyaan ini yang menyeruak di benak publik.
Trump tidak mengirimkan undangan khusus kepada Presiden Joko “Jokowi” Widodo untuk ikut hadir di Gedung Putih. Juru bicara Presiden, Johan Budi, mengatakan hingga hari Rabu siang belum ada undangan yang masuk ke bagian protokol Istana.
“Menurut Pak Pratikno (Menteri Sekretaris Negara) belum ada undangan (dari Gedung Putih) yang masuk ke istana,” ujar Johan Budi kepada Rappler pada Rabu, 18 Januari.
Sementara, juru bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir mengindikasikan kemungkinan Duta Besar Indonesia untuk AS, Budi Bowoleksono yang akan mewakili Indonesia dalam upacara pelantikan Trump.
“Saat ini Duta Besar Indonesia di Amerika, apabila diundang tentunya akan hadir di sana (Gedung Putih),” ujar Arrmanatha ketika memberikan keterangan pers pada Rabu siang, 18 Januari di kantor Kemlu.
Undangan bagi Dubes Bowoleksono sudah diterima sejak hari Senin kemarin. Selain Dubes Bowoleksono yang mewakili Pemerintah Indonesia, Trump juga mengundang rekan bisnisnya Harry Tanoesoedibjo. Direktur Corporate Secretary MNC Group, Syafril Nasution memastikan kehadiran Harry di pelantikan Trump.
“Betul sekali (Harry Tanoe akan hadir),” ujar Syafril melalui pesan elektronik pada Selasa malam, 17 Januari.
Dia menjelaskan, Harry Tanoe sudah berada di Washington DC sejak hari Senin kemarin, 16 Januari. Pria yang akrab disapa HT itu menerima undangan khusus dari Donald Trump dan fasilitas akomodasi. Salah satunya, adalah penginapan yang disediakan tepat di depan Gedung Capitol yakni tempat Hakim Agung John Roberts dari Mahkamah Agung AS akan mengambil sumpah Trump.
Selain bertemu rekan bisnisnya itu, HT dijadwalkan juga akan bertemu dengan beberapa calon investor di Negeri Paman Sam. Syafril menjelaskan, kendati Trump terpilih sebagai Presiden AS maka tidak akan mengubah kerja sama bisnisnya dengan HT terkait proyek di Indonesia yang telah diteken.
“Betul sekali dan malah sedang disusun rencana percepatan pembangunan dan penyelesaian proyek,” kata dia.
Trump diketahui memiliki dua investasi besar di Indonesia yakni pembangunan Trump International Hotel & Tower Bali dan Trump International Hotel & Tower Lido di Bogor, Jawa Barat. Untuk proyek di Bali, Trump Hotel menggandeng MNC Group milik HT.
Dokumen kerja sama sudah ditanda tangani sejak bulan Agustus 2015. Mereka sepakat untuk membangun resort di Bali, tepatnya di pinggir pantai di dekat Tanah Lot. Resort mewah bintang enam itu menjadi resort pertama Trump Collection Hotel di Asia.
Sementara, untuk proyek kedua, Trump Hotel kembali bekerja sama dengan MNC Group untuk mengelola resort bintang enam di Lido. Ini menjadi resort kedua Trump Hotel di Asia yang dilengkapi lapangan golf yang terintegrasi dengan fasilitas hiburan dan rekreasi.
Setya Novanto absen
Sementara, Ketua DPR, Setya Novanto dipastikan batal menghadiri pelantikan Trump pada Jumat esok. Hal itu dikonfirmasi oleh juru bicara Partai Golkar, Nurul Arifin.
“Dia tidak (hadir),” ujar Nurul seperti dikutip media.
Nurul mengatakan kemungkinan besar Setya akan bertemu dengan Trump pasca pelantikan. Berdasarkan informasi yang diperoleh Rappler, Gedung Putih tidak mengundang Setya Novanto. Padahal, sebelumnya, Setya pernah ikut bertemu Presiden ke-45 AS itu di Trump Tower pada tahun 2015 lalu.
Anggota Komisi I DPR, Tantowi Yahya mengatakan pertemuan dengan Trump dimanfaatkan Setya untuk mengapresiasi investasi besar yang telah ditanam oleh mogul properti itu di Indonesia. Namun, pertemuan yang seharusnya tak diketahui publik itu akhirnya menjadi sorotan saat Trump ikut mengajak Setya berkampanye di Trump Tower. (BACA: Yang pro dan kontra terhadap kunjungan Ketua DPR di New York)
Trump mengenalkan Setya kepada publik Negeri Paman Sam sebagai Ketua DPR Indonesia. Akibat kejadian itu, Setya banyak dikritik di Tanah Air karena dianggap ikut menyalahgunakan jabatannya sehingga membuat kesan Indonesia mendukung pencalonan Trump sebagai Presiden AS. – dengan laporan ANTARA, Santi Dewi/Rappler.com
Add a comment
How does this make you feel?
There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.