Kongres Ulama Perempuan: Hijab adalah pilihan

Yuli Saputra

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Kongres Ulama Perempuan: Hijab adalah pilihan
"Saat ini kita (perempuan) diatur bagaimana cara berpakaian."

CIREBON, Indonesia — Ratusan ulama perempuan dari sejumlah negara menghadiri Seminar Internasional Ulama Perempuan di Gedung Pascasarjana IAIN Syekh Nurjati Kota Cirebon, Selasa 25 April 2017.

Seminar ini digelar sebagai ‘pemanasan’ sebelum dibukanya Kongres Ulama Perempuan. Banyak tema kontroversial yang dibahas dalam seminar ini, salah satunya tentang polemik hijab.

Seorang pembicara dari Qatar University, Hatoon Al-Fasi, mengungkapkan sejumlah perbedaan dalam mengintepretasikan arti hijab. Dalam terjemahan bahasa Inggris, ia mencontohkan, hijab berarti harus tertutup dari atas hingga bawah.

“Jadi ini tantangan bagi kami, untuk mengetahui teks dalam bahasa Arab. Dalam hal ini, ada intepretasi dari pihak penerjemah Al Quran, karena ada pandangan tidak perlu tertutup dari atas sampai bawah,” katanya, Selasa 25 April 2017.

Islam, Hatoon melanjutkan, memberikan ruang bagi pemeluknya untuk memilih. Mengenakan hijab, menurutnya, adalah soal pilihan dan bagaimana bertanggung jawab atas pilihan tersebut.

“Saat ini kita (perempuan) diatur bagaimana cara berpakaian, menurut saya, aturan mestinya lebih banyak ditekankan pada nilai-nilai Islam bukan pada cara berpakaian,” jelas Hatoon.

Selain membahas tentang hijab, seminar ini antara lain juga membahas tentang poligami. Dosen IAIN Yogyakarta Siti Ruhaini Dzuhayatin mengatakan poligami bukan berasal dari ajaran Islam. Sebab, tradisi poligami telah muncul jauh sebelum Islam hadir.

(Baca: Kongres Ulama Perempuan: Poligami bukan berasal dari Islam)

 

—Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!