SAKSIKAN: TKI di Hong Kong curhat kepada Jokowi soal KTKLN

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

SAKSIKAN: TKI di Hong Kong curhat kepada Jokowi soal KTKLN
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, Jokowi langsung memanggil Kepala BNP2TKI, Nusron Wahid.

JAKARTA, Indonesia – Presiden Joko “Jokowi” Widodo bertemu dengan warga Indonesia yang bermukim di Hong Kong pada Minggu, 30 April. Dari data yang dimiliki oleh Kementerian Luar Negeri, ada sekitar 172 ribu WNI yang tinggal di Hong Kong, mayoritas merupakan TKI.

Maka tak heran jika mereka langsung memadati gedung Asia World-Expo, Hong Kong. Kendati acara baru dimulai pukul 14:00 waktu setempat, namun sudah ada TKI yang antre sejak pukul 06:00.

Dalam sesi pertemuan itu, Jokowi juga ingin mendengar keluhan langsung dari WNI di Hong Kong.

“Ada yang ingin menyampaikan sesuatu ndak?,” tanya Jokowi kepada hadirin pada Minggu kemarin.

Maka, para hadirin berlomba-lomba maju ke depan panggung untuk dapat menyampaikan keluhan secara langsung. Salah satunya adalah Ida Nursanti yang berasal dari Pekalongan. Dia menyampaikan keluhan dari teman-temannya yang ditanya mengenai Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri (KTKLN).

“Saya dengar keluhan dari teman-teman kalau mau pulang ke Indonesia masih suka ditanya mengenai KTKLN, Pak,” ujar Ida kepada mantan Gubernur DKI Jakarta itu yang disambut tepuk tangan dari para hadirin.

Jokowi pun bertanya kembali kepada Ida, apa kartu tersebut masih digunakan.

“Masih (digunakan), Pak. Masih ada oknum di bandara yang mengharuskan untuk menunjukkan KTKLN,” katanya lagi.

Yang jadi permasalahan untuk bisa memperoleh KTKLN, TKI dipungut biaya sebesar Rp 400 ribu. Sedangkan, Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri menyebut aturan KTKLN sudah dihapuskan sejak tahun 2015 lalu. 

Maka, Jokowi kemudian memanggil Kepala BNP2TKI, Nusron Wahid untuk memberikan penjelasan secara langsung kepada para TKI. Politisi Partai Golkar itu mengatakan sejak awal tahun 2015, KTKLN tidak lagi diwajibkan.

“Bagi yang cuti cukup hanya mengantongi visa dan kontrak kerja. Tidak ada yang lain,” ujar Nusron.

Minta maaf

Jokowi meminta maaf jika para TKI itu masih dipersulit untuk dapat kembali ke Tanah Air. Padahal, devisa yang dibawa TKI dari Hong Kong tidak sedikit. Dari data BNP2TKI, remitansi atau uang kiriman yang masuk ke Indonesia mencapai US$ 62 juta.

“Saya sekali lagi mohon maaf kalau kejadian-kejadian seperti itu masih terjadi, karena memang kantor kita banyak. Ada yang bisa kita awasi, tapi ada juga yang belum bisa dikendalikan,” ujar Jokowi.

Dia juga meminta kepada seluruh hadirin jika menemukan oknum yang mempersulit dan bahkan meminta pungli untuk dicatat dan dilaporkan.

“Dicatat siapa dan kantornya di mana. Catat, biar semuanya jelas. Saya tidak ingin lagi mendengar hal-hal seperti ini di kantor-kantor kita. Semuanya juga maunya terbuka, tetapi memang masih ada oknum-oknum yang memakai gaya lama yang terus dilakukan dan ini harus dihilangkan,” kata dia.

Saksikan penjelasan Jokowi itu di menit 1:51:56. – Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!