Empat napi kabur dari LP Kerobokan melalui lubang bawah tanah

Bram Setiawan

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Empat napi kabur dari LP Kerobokan melalui lubang bawah tanah
Keempat napi itu merupakan warga asing yang berasal dari Australia, Malaysia, Bulgaria dan India

DENPASAR, Indonesia – Empat narapidana warga negara asing melarikan diri dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kerobokan, Bali pada Senin, 19 Juni. Mereka diketahui hilang pukul 08.00 WITA saat apel pagi.

Yang lebih mengejutkan, ternyata mereka berhasil kabur melalui lubang bawah tanah. Kepala Lapas Kerobokan Tonny Nainggolan menduga aksi nekad empat narapidana itu sudah direncanakan. Tonny mengaku tak menyangka lubang yang digunakan oleh para napi menuju ke titik di luar lapas.

“Kami selama ini menganggap itu septic tank tapi bukan. Ternyata itu gorong-gorong,” ujar Tonny yang ditemui media pada Senin, 19 Juni.

Empat napi yang kabur itu datang dari berbagai kewarganegaraan. Pertama adalah Shaun Edward Davidson asal Australia (33 tahun). Dia mendekam di Lapas Kerobokan karena melanggar tindak pidana keimigrasian UU RI nomor 6 tahun 2011.

Davidson ditahan sejak 5 April 2016. Sisa pidana yang ia jalani tinggal 2 bulan dan 15 hari.

Napi kedua adalah Tee Kok King asal Malaysia (50 tahun). Kok King narapidana narkoba. Ia melanggar pasal 113 (2). Sisa pidana yang harus ia jalani masih tersisa 6 tahun, 1 bulan, 5 hari.

Nara ketiga yakni Dimitar Nikolov Iliev asal Bulgaria (43 tahun). Ia menjalani masa pidana selama 7 tahun.

Iliev melanggar UU RI nomor 11 tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dan UU RI No.8 Tahun 2010 tentang pencucian uang. Sisa masa pidana Iliev masih tersisa 5 tahun, 3 Bulan, 6 hari.

Napi terakhir adalah Sayed Mohammed Said asal India (31 tahun). kebangsaan India. Ia ditahan karena melanggar pasal 113 (2) UU RI No. 35 tahun 2009 tentang narkotika.

Said menjalani masa pidana selama 14 tahun. Masih 12 tahun, 3 bulan, 3 hari lagi sisa pidana yang harus dijalani Said.

Pihak Lapas Kerobokan awalnya melakukan penelusuran ke semua bangunan terutama tembok. Tetapi tidak ditemukan jejak apa pun. Sekitar pukul 10:12 WITA ditemukan lubang diameter 50×75 sentimeter.

Akui lengah

Tonny menjelaskan empat narapidana itu semua menghuni blok Bedugul, yakni hunian untuk warga negara asing. Mereka masing-masing berbeda kamar. Isi blok Bedugul, ujar dia, berjumlah 69 orang.

“Mereka kabur, sekarang tinggal 65 orang,” kata dia.

Letak lubang itu berada di belakang klinik lapas. Diperkirakan panjang lubang tersebut 15 meter yang menembus ke sisi jalan raya dan berada di sebelah barat lapas. Padahal, tutur Tonny, area tersebut sering ia lewati, setidaknya satu kali dalam sepekan.

“Saya tidak pernah curiga. Berarti selama ini memang ada rongga,” tuturnya.

Menurut dia, letak lubang tempat narapidana melarikan diri itu berada dekat pemantauan Pos 2. Namun, ia mengakui ada kelengahan karena pos tersebut tidak terisi penjagaan karena keterbatasan jumlah pegawai.

Pihak Lapas Kerobokan masih berkoordinasi dengan kepolisian untuk menelusuri dugaan ada bantuan dari warga binaan lain atau pegawai lapas.

Wakil Direktur Kriminal Khusus Polda Bali Ajun Komisaris Besar Rudi Setiawan telah menyebarkan foto para napi yang kabur.

“Kami lakukan penyelidikan dan sudah koordinasi (bersama) imigrasi untuk pencekalan,” ujar Rudi.

Ia menambahkan semua Kepolisian Resor (Polres) di seluruh Bali sudah saling berkoordinasi.

“Polres di seluruh Indonesia juga untuk pemantauan, kami masih investigasi,” kata dia. – Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!