Penumpang Batik Air lahirkan bayi laki-laki di dalam pesawat

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Penumpang Batik Air lahirkan bayi laki-laki di dalam pesawat

EPA

Sebelum terbang, Nurul mengaku kepada petugas darat usia kehamilannya baru empat bulan

JAKARTA, Indonesia — Seorang penumpang maskapai Batik Air ID-6500 rute Jakarta-Denpasar melahirkan seorang bayi ketika tengah berada di udara pada Sabtu, 8 Juli. Bayi berjenis kelamin laki-laki itu lahir 23 menit jelang pesawat Batik Air mendarat di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.

Kepala Humas PT Angkasa Pura I Bandara Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai Arie Ahsanurrohim mengatakan penumpang yang diketahui bernama Nurul Samiah itu kemudian dievakuasi ke rumah sakit terdekat dari bandara. Nurul melahirkan secara normal dengan dibantu awak kabin dan penumpang yang memahami tindakan medis. Kondisi Nurul dan bayinya diketahui dalam keadaan baik.

Usai pesawat mendarat di Bali sekitar pukul 09:05 WITA, petugas kantor kesehatan pelabuhan Bandara Ngurah Rai kemudian mengevakuasi Nurul dan bayi laki-lakinya ke Rumah Sakit Kasih Ibu Kedonganan.

Jujur soal kesehatan

Kementerian Perhubungan Udara mengapresiasi semua pihak yang telah membantu proses persalinan bayi Nurul di dalam pesawat. Hal itu mengindikasikan kesigapan dan kerja sama yang baik di lapangan antara operator, pramugari, pilot, petugas ATC, dan petugas darat.

Namun, Kemenhub juga mengimbau kepada para penumpang pesawat untuk memberikan informasi yang jujur mengenai kondisi kesehatannya, termasuk jika dalam kondisi hamil.
Dalam kasus Nurul, dia mengatakan secara tertulis bahwa usia kehamilannya baru 4 bulan sehingga aman untuk terbang.

“Namun, pada kenyataannya usia kehamilannya sudah pada tahap untuk melahirkan,” kata Kepala Hubas Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub, Agoes Soebagio dalam keterangan tertulis pada hari ini.

Menurut Agoes, penting bagi semua penumpang untuk memberikan informasi sesungguhnya terkait kesehatannya. Sebab, fasilitas dan personel kesehatan di dalam pesawat sangat terbatas.

“Jadi, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dan agar kru pesawat bisa waspada, maka diharapkan penumpang memberi informasi yang benar,” kata dia. – dengan laporan ANTARA/Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!