Awal mula polemik nasi basi jemaah haji

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Awal mula polemik nasi basi jemaah haji
Ribuan pack nasi basi ternyata belum didistribusikan ke jemaah haji

JAKARTA, Indonesia — Kepala Daker Madinah Amin Handoyo tak membantah adanya persoalan nasi basi yang nyaris dikonsumsi jemaah haji di Madinah. Namun, menurutnya, ribuan paket nasi basi tersebut tak sampai terdistribusi ke jemaah.  

“Sebenarnya makanan basi itu belum didistribusikan kepada jemaah karena sudah diketahui terlebih dahulu oleh petugas,” kata Amin di Madinah seperti dikutip dari laman resmi Kementerian Agama.

Amin mengatakan, saat petugas mengetahui nasi yang akan dibagikan ke jemaah telah basi, mereka langsung meminta perusahaan katering mengganti nasi tersebut.

Saat itu juga perusahaan katering langsung mengganti dengan nasi bukhari (makanan Arab). Jumlahnya mencapai 3.344 pack nasi. Proses distribusi ribuan pack nasi tersebut mencapai tengah malam. 

Meski perusahaan katering telah mengganti nasi basi dengan nasi bukhari, namun Amin mengatakan pihaknya tetap memberikan teguran tertulis kepada perusahan tersebut.

Perusahaan yang dimaksud bernama bernama Bahar Har. Perusahaan ini baru pertama kali menerima pesanan katering untuk jemaah haji.

Penyebab nasi basi

Seorang pengawas katering bernama Irfan mengatakan basinya ribuan pack nasi karena pegawai perusahaan katering ketiduran. Akibatnya proses memasak menjadi terburu-buru.

“Makanan dari hasil memasak (dalam kondisi panas), mereka langsung masukkan ke dalam boks dan langsung ditutup. Itulah yang menyebabkan basi,” kata Irfan.

Pemilik katering Bahar Harr, Usman Bin Rasyid, berjanji akan memperbaiki pelayanan katering di waktu-waktu mendatang. “Termasuk perluasan area dapur untuk Indonesia,” katanya.

Pengawasan semakin intensif

Kasus nasi basi ini membuat pengawasan terhadap perusahaan katering jemaah saji semakin diintensifkan. Kepala Seksi Katering Daker Madinah Iin Kurniawati, misalnya, langsung melakukan inspeksi ke dapur katering.

Dari hasil sidak yang dilakukan pada Senin kemarin, Iin Kurniawati mengatakan sudah ada perbaikan yang dilakukan. Dapur Bahar Harr misalnya, sekarang sudah lebih bersih dari sebelumnya. 

Namun, Iin Kurniawati masih menemukan alat memasak yang belum maksimal. “Kami menginginkan ada perbaikan, misalnya penggorengan yang lebih besar. Dan mereka menyanggupi,” kata Iin Kurniawati seperti dikutip dari laman resmi Kementerian Agama, Senin 14 Agustus 2017. —Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!