Menjelajah jernihnya danau-danau di Jiuzhaigou

Joshua Berida

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Menjelajah jernihnya danau-danau di Jiuzhaigou
Di lembah Jiuzhaigou di China, pengunjung disuguhi pemandangan danau yang berkilauan dan air terjun yang memesona

JAKARTA, Indonesia —Lembah Jiuzhaigou terdapat di bagian utara Sichuan, bagian dari Aba Tibetan dan Prefektur Otonom Qiang. Sejak lokasi taman ini dibuka tahun 1984, angka pengunjung terus melunjak, dari ribuan setiap tahun menjadi lebih dari satu juta turis setiap tahunnya. 

Fenomena ini bukan kejutan baru, karena warna dan lanskap daerah ini sangat memesona.

Taman ini adalah salah satu daerah pelataran tertinggi di dunia, antara Qinghai-Tibetan Plateau dan Sichuan Basin. Jiuzhaigou juga disebut sebagai World Biosphere Reserve tahun 1997 dan UNESCO World Heritage Site tahun 1992.

Karst-karst menjulang tinggi yang terbentuk dari material tektonik, glasial dan aktivitas hidrologi jadi ciri khas taman ini. Lokasinya terletak di retakan besar, lebih banyak di area antara Yangtze dan Qinghai-Tibet Plate.

Ekosistem di sini berupa hutan beriklim sedang dengan banyak jenis tumbuhan berdaun lebar. Area pemandangan utamanya ditandai oleh campuran hutan yang masih alami yang memiliki warna dedaunan merah, kuning dan oranye saat musim gugur tiba, membuatnya jadi salah satu destinasi paling populer di Sichuan.

Salah satu ciri khas taman ini adalah banyaknya danau yang berwarna biru dan turquoise. Orang lokal Tibet menyebutnya “Haizi” yang artinya “Putra dari laut”. Air di danau-danau ini sangat jernih, membuat kita mudah melihat hingga ke dasarnya bahkan untuk kedalaman beberapa meter.

Warna danau ini bisa berubah, tergantung pada lingkungan sekitar dan kedalamannya. Menurut saya, dua yang terindah adalah Five Flower Lake dan Five Color Pond, yang keduanya memiliki air yang bersinar dalam beberapa warna. Namun meski sangat indah dan mengundang rasa penasaran, pengunjung dilarang berenang atau menyentuh permukaan danau-danau ini.

Taman ini juga memiliki air terjun yang sangat indah. Yang paling mengesankan buat saya adalah air terjun Pearl Shoal. Air terjun ini memiliki lebar 310 meter dan dikelilingi pegunungan dan tumbuh-tumbuhan yang subur sebagai latar belakangnya.

How to get to Jiuzhaigou

  • Lewat udara

Cara tercepat tiba di Jiuzhaigou adalah dengan pesawat. Beberapa kota memiliki rute penerbangan langsung. Chengdu Shuangliu International Airport adalah bandara terdekat, dan jadi penghubung/lokasi transfer terbaik. Penerbangan dari Chengdu memakan waktu 40 menit (satu arah).

Kota lain yang memiliki rute penerbangan ke Jiuzhaigou adalah Guangzhou, Shanghai, Chongqing, Beijing, dan Xi’an.

Jiuzhai Airport berlokasi di Songpan County, sekitar is 88 kilometer dari lembah. Jadi rencanakan perjalanan Anda karena Anda masih harus menempuh perjalanan dari dan ke hotel. Harga tiket pesawat berkisar Rp 2 juta one way dari kota-kota di China. 

  • Lewat darat (bus)

Cara termurah dan terpopuler untuk mengunjungi Jiuzhaigou adalah dengan bus. Butuh sekitar 8 sampai 10 jam, namun Anda akan disuguhi pemandangan pegunungan dan beragam lanskap sepanjang perjalanan. Tiket bus berkisar Rp 280 ribu one way.

Berapa biaya yang dibutuhkan?

Jiuzhaigou memang cukup jauh dan mahal. Namun sebanding lah dengan pemandangan, lanskap, danau dan warna-warna yang bisa dinikmati di sana. Tapi jika Anda memiliki budget terbatas, Anda bisa menghabiskan rata-rata Rp 500-600 ribu per harinya.

Pengeluaran terbesar adalah saat mengunjungi taman dan mengeksplorasinya. Tiket satu hari berharga Rp 440 ribu. Kamu bisa mendapatkan diskon 50% jika menunjukkan kartu pelajar. Untuk bisa mengakses pusat turis, Anda membutuhkan tiket tambahan senilai Rp 180 ribu. Usahakan untuk menginap di hostel atau makan di restoran lokal untuk mengurangi pengeluaran. 

Saya pribadi merekomendasikan Friendship Hostel – mereka menyediakan bayak masukan soal perjalanan dan bisa membantu Anda membelikan tiket untuk menghindari antrian panjang.

Waktu terbaik untuk berkunjung

Sangat disarankan untuk berkunjung saat musim gugur, di mana pepohonan dan tumbuhan memperlihatkan warna terbaiknya, ditambah dengan keindahan danau yang jernih. Mungkin karena itu pula, musim gugur jadi waktu paling padat di sini.

Musim semi dan musim panas juga tidak terlalu buruk karena warna hijau pepohonan masih terlihat. Tapi pastikan untuk memeriksa kondisi cuaca di dua musin ini karena sewaktu-waku bisa berubah. Jika hujan, maka tidak banyak warna yang bisa dilihat, ditambah lagi suhu sangat dingin.

Musim dingin adalah off-peak season karena biasanya danau, air terjun dan tumbuhan akan membeku, dan sebagian rute jalan dan bus ditutup.

Busana yang harus dikenakan

Karena Lembah Jiuzhaigou berada di ketinggian 2,000 hingga 4,300 meter, maka suhu pagi dan malam hari sangat dingin, tergantung musimnya. Tapi lebih baik membawa pakaian tebal dan hangat seperti jaket, thermal, topi dan sarung tangan untuk menjaga badan tetap hangat.

Jangan lupa bawa jas hujan atau payung untuk berjaga-jaga saat hujan datang. Saat cuaca cerah, suhu akan menghangat ke angka sekitar 30 derajat atau lebih, sebelum kembali dingin di malam hari. Kenakan pakaian tipis di bawah jaket Anda. Kalau suhu menghangat, Anda tinggal melepaskan satu lapisan baju.

Itinerary yang disarankan

Hampir semua turis menggunakan bus dari jalan masuk menuju ke pusat turis. Kalau ingin menghindari keramaian, berjalan kaki lah dari pintu masuk ke pusat turis. Ini akan memakan waktu sekiar 4-6 jam, tergantung kecepatan berjalan Anda. Tapi Anda akan disuguhi pemandangan yang indah sepanjang perjalanan tanpa gangguan banyak orang.

Begitu tiba di pusat turis da restoran, Anda bisa menaiki bus untuk mendatangi bagian berbeda dari lembah ini.

Jika punya waktu beberapa hari, jangan lewatkan kesempatan untuk mengunjungi Huanglong Scenic Area dan menghabiskan beberapa hari mengeksplor Chengdu. Anda bisa bertemu Panda dan menikmati perjalanan satu hari melihat Giant Buddha di Leshan.

Jiuzhaigou memang jauh tapi waktu dan biaya yang dikeluarkan untuk ke sana sangat sebanding dengan suguhan pemandangannya. Anda tidak akan menyesal!

Nikmati langsung keindahan dari danah di Jiuzhaigou dengan menggunakan kupon PegiPegi di Rappler sekarang!

—Rappler.com

Joshua Berida adalah full-time writer and part-time wanderer dengan keinginan menjelajah dan bepergian yang tak terbatas. Dia selalu merencanakan perjalanan berikutnya saat masih menjalani satu perjalanan. Dia berencana mengeksplorasi Filipina dan banyak tempat lagi. Baca pengalamannya di thewanderingjuan.net.

 

 

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!