Mengapa penjualan tiket final AFF 2016 dilakukan di markas militer?

Mahmud Alexander

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Mengapa penjualan tiket final AFF 2016 dilakukan di markas militer?

ANTARA FOTO

Penjualan tiket timnas kali ini dibuat berbeda. Menjawab tuntutan publik terkait praktik-praktik percaloan tiket yang selama ini muncul.

JAKARTA, Indonesia — Masih segar di ingatan kita bagaimana antrean tiket di loket Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, pada 2 Desember lalu. Setelah mengantre ber jam-jam, mulai dari Subuh bahkan ada yang menginap di depan loket, ternyata yang dijual tak banyak. 

Antrean yang mengular sekitar 300 meter, harus kecewa, karena dinyatakan sudah habis oleh penjaga loket. Jadilah mereka yang tata-rata sudah mengantre sekitar 4 jam, harus pulang dengan tangan hampa.

Penjualan offline atau manual itu dilakukan setelah sehari sebelumnya, muncul protes besar-besaran karena penjualan online yang buruk. Harusnya, ‎seluruh tiket dibeli dengan cara yang mudah, dapat bukti pembelian online dan tinggal tukar dengan tiket asli.

Komentar miring pun bermunculan, PSSI ‎dianggap sengaja mempermainkan penjualan tiket, bermain-main dengan calo, dan menahan tiket dengan tak menjualnya ke masyarakat sesuai dengan jumlah yang dirilis. 

Sekjen PSSI Ade Wellington menegaskan, setelah melakukan evaluasi, akhirnya PSSI mencoba mengambil langkah agar bisa menekan anggapan penyalahgunaan dan percaloan. 

“Kami sengaja menjual di markas militer, agar menekan percaloan. Ini sudah melalui evaluasi,” kata Ade. 

Dari total 28 ribu lembar tiket yang dijual, nambah seribu dari jumlah semifinal yang hanya 27 ribu. 15 ribu di antaranya, dijual dengan cara manual di dua loket berbeda. 

“10 ribu dijual di markas Garnisun Tetap I Jakarta, 5 ribu dijual di Markas Kodim Bogor,” katanya. 

Penjualan tersebut, menurut ‎Ade sudah sesuai dengan yang diharapkan sehingga ada pemerataan, warga di sekitar Pakansari juga bisa menikmati. Tidak melulu dijual di Jakarta. 

Kategori III dijual sebanyak 21.500 lembar dengan harga Rp 100 ribu. Kemudian, harga kategori II dijual Rp 200 ribu dan ada sekitar 4500 lembar. Kemudian kategori I djual Rp 300 ribu dengan hanya 2.000 lembar tiket. —Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!