Yuk, belajar motif batik Jawa Barat di trotoar Gedung Sate

Yuli Saputra

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Yuk, belajar motif batik Jawa Barat di trotoar Gedung Sate
Berbagai motif batik Jawa Barat tercetak di trotoar Gedung Sate, Bandung

BANDUNG, Indonesia.  Apa yang biasanya anda lakukan saat berjalan di trotoar?  Sebagian besar pasti akan menjawab, hanya berjalan atau berjalan sambil ngobrol dengan teman.  

Tapi jika berjalan di trotoar depan Gedung Sate Jalan Diponegoro Kota Bandung, anda bisa mendapat tambahan ilmu.  Sambil berjalan, anda bisa belajar tentang berbagai motif batik di Jawa Barat.

Trotoar di depan kantor pemerintahan provinsi terpadat di Indonesia ini memang unik.  Lantainya tidak hanya terdiri dari susunan paving block atau keramik, tapi juga kepingan batu alam yang bermotif batik.  

Ada sekitar 10 motif batik dari Jawa Barat yang terukir di lantai trotoar sepanjang kurang lebih 50 meter itu.  Di antaranya, batik Dewa Laut Kuningan, batik Seureuh Bogor, batik Garutan, Sedamukti Payung, batik Truntum Cirebonan, dan, batik Garutan Sedamukti Melati.  

Bagi yang belum familiar dengan motif-motif batik, tak perlu khawatir. Sebab setiap motif batik yang tercetak di trotoar tersebut sudah dilengkap dengan nama dan daerah asal batik tersebut.

Ide menggunakan trotoar sebagai media edukasi motif batik Jawa Barat muncul dari Ruddy Gandakusumah, seorang pejabat eselon II di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.  

Ide itu muncul pada 2011, saat Ruddy menjabat sebagai Kepala Biro Humas Protokol dan Umum (HPU) Pemprov Jabar.“Saya ingin trotoar tidak hanya berfungsi untuk jalan saja, tapi juga untuk edukasi,” kata Ruddy saat dihubungi Rappler, Minggu 24 Oktober 2016.

Ruddy memikirkan edukasi apa yang tepat bagi masyarakat, khususnya warga Bandung yang kebetulan berjalan di trotoar itu.  Akhirnya, Ruddy memilih untuk menampilkan motif-motif batik di Jawa Barat.

“Potensi batik di Jawa Barat ini luar biasa sekali.  Paling tidak masyarakat diingatkan tentang itu, sekaligus memberikan pembelajaran dan pengenalan tentang potensi batik di Jawa Barat,” kata Ruddy yang kini menjabat sebagai Kepala Biro Pengembangan Sosial Sekretariat Daerah Jawa Barat.

Salah satu alat musik tradisonal Jawa Barat yang tercetak di trotoar sekitar Masjid Al Muttaqin Gedung Sate Kota Bandung. Foto oleh Yuli Saputra/Rappler

Selain motif batik, Ruddy juga membuat motif alat musik tradisional Jawa Barat di trotoar depan Masjid Al Muttaqin yang berlokasi di bagian dalam kawasan Gedung Sate.  Alat musik yang dicetak di lantai trotoar itu adalah Suling, Calung, Kendang, Rebab, Bonang, Kecapi, dan Gong.

“Ini juga sebagai cara memperkenalkan khazanah kesenian di Jawa Barat,” ujar Ruddy.

Seorang warga Bandung Anti Desya mengaku baru mengetahui ada motif batik di trotoar Gedung Sate.  Ibu rumah tangga itu baru menyadarinya saat melintasi trotoar itu setelah pulang pengajian di masjid Gedung Sate. 

“Bagus idenya, buat pengetahuan juga.  Kebetulan saya belum begitu mengenal batik di Indonesia. Kaget juga ada motif batik di trotoar,” katanya saat ditemui Rappler sedang melintas di trotoar tersebut.

Senada dengan Anti, warga Bandung lainnya Nabila Fauzan juga menyatakan ide menjadikan trotoar sebagai media edukasi merupakan ide yang bagus dan efektif.  Menurut gadis 20 tahun itu, berjalan di trotoar menjadi terasa menyenangkan sekaligus bermanfaat karena mendapat pengetahuan baru.

“Bagus,  mengedukasi para pejalan kaki.  Biasanya ngelihat batik gak pernah tahu batiknya dari daerah mana. Tapi pas jalan di trotoar ini, jadi tahu sekarang,” kata mahasiswi sebuah perguruan tinggi swasta di Kota Bandung ini.

Namun Nabila berpesan, agar Pemerintah Provinsi Jawa Barat merawat trotoar batik ini dengan baik.   Agar motif-motif batik yang sudah tercetak masih bisa dinikmati dan dipelajari oleh para pejalan kaki.

“Perawatannya harus dilakukan secara kontinyu, jangan sampai (warnanya) pudar,” pesan Nabila. —Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!