Teka-teki kondisi terakhir pesawat Air Asia QZ8501

Agence France-Presse

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Teka-teki kondisi terakhir pesawat Air Asia QZ8501
Armada milik pemerintah dikerahkan, untuk memastikan kondisi pesawat, bahkan wilayah pencariannya diperluas hingga tujuh sektor.

JAKARTA, Indonesia- Kondisi pesawat Air Asia QZ 8501 yang mengangkut 155 penumpang dan 7 kru itu masih menjadi teka-teki. Apakah pesawat jurusan Surabaya-Singapura yang terbang Minggu, 28 Desember 2014, pagi itu masih utuh? Untuk memastikannya, pemerintah mengerahkan armada laut dan udara agar pesawat itu bisa segera ditemukan.

Soal kondisi pesawat ini, Badan Search and Rescue Nasional atau Basarnas termasuk yang meyakini kondisi pesawat AirAsia QZ 8501 masih dalam keadaan utuh. Namun Basarnas menduga Pesawat jatuh ke dasar laut.  

“Berdasarkan titik koordinat yang diberikan kepada Kami, dan evaluasi, Kami memperkirakan posisi jatuhnya pesawat di laut. Hipotesisnya, pesawat jatuh ke dasar laut,” kata Ketua Basarnas Bambang Soelistyo, saat menggelar jumpa pers hari ini, Senin, 29 Desember 2014.

Soal kondisi pesawat ini, Badan Search and Rescue Nasional atau Basarnas termasuk yang meyakini kondisi pesawat AirAsia QZ 8501 masih dalam keadaan utuh. Namun Basarnas menduga Pesawat jatuh ke dasar laut.

Berdasar data Basarnas, titik koordinat adalah 03°22’15”S – 109°41’28” atau 100 mil (160 kilometer) dari Tanjung Pandan, Belitung.  Itu titik terakhir saat pesawat Air Asia tersebut mengabarkan posisinya pada Minggu, pukul 06.17 WIB, 42 menit setelah lepas landas.

Namun, itu masih dugaan sementara, dan bisa berkembang, karena pencarian atas pesawat Air Asia tersebut masih dilakukan.

Meski demikian, jika dugaan tersebut benar, tim SAR (search and rescue) akan mengalami kendala keterbatasan peralatan untuk mengangat bangkai pesawat secara utuh ke permukaan. Solusinya, Indonesia harus meminjam alat yang disebut submisble ke Inggris, Amerika Serikat atau Prancis.

Pencarian pesawat dilakukan semaksimal mungkin

Karena itu, untuk mendukung pencarian pesawat Air Asia, selain dibantu banyak negara tetangga, pemerintah telah mengerahkan beberapa armadanya. Antara lain:

  • LAUT. Delapan kapal perang milik Tentara Nasional Indonesia. Delapan kapal ini akan melakukan penyisiran di areal hilangnya pesawat Air Asia, yakni seputar perairan Pulau Belitung. Menurut keterangan Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan JA Barat, delapan kapal perang itu antara lain: dua kapal Frigate KRI Bung Tomo dan KRI Yos Sudarso, 3 Korvet KRI Sultan Hasanudin, KRI Sutedi Senaputra, dan KRI Patimurra. Masih ditambah satu kapal patroli KRI Todak, satu kapal LPD KRI Banda Aceh, dan satu Kapal penyapu ranjau KRI Pulau Rengat. “Ada juga dua pesawat CN 235 Maritime Patrol Aircraft, satu Cassa 212, dua Helly Bell, tiga Tim Denjaka Rubber Duck Operation (RDO), satu tim Paskhas,satu tim penyelam,” ujarnya. Selain itu, kata Barata, bantuan kapal juga datang dari Malaysia. Negara Jiran itu telah memberikan bantuan dengan memberangkatkan tiga kapal Korvet, masing-masing KD Lekiu, KD Lekir dan KD Pahang. Tak kalah dengan Malaysia, Singapura juga akan mengirimkan satu Frigate dan satu Korvet serta LPD.
  • UDARA. Pesawat Hercules pun ikut dikerahkan. Komandan Lanud Halim Perdana Kusuma Marsekal Pertama Sri Pulung di Base Ops Lanud Halim Perdana Kusuma mengkonfirmasi bahwa pihaknya telah menerbangkan dua unit pesawat Hercules dengan spesifikasi C-130. Dua set crew itu adalah Hercules 19 dan 23. Pesawat-pesawat itu akan menyisir wilayah utara, sebelah timur arah perbatasan Indonesia dengan Filipina dan wilayah utara bagian barat, yakni lokasi Tanjung Pandan, dan akan melakukan misi pencarian selama 7-8 jam. Meski demikian, Dua pesawat Hercules ini tidak sendiri, pihak Angkatan Udara juga menerbangkan dua unit pesawat lain, yakni Boeing 737 dan dua unit Helicopter Super Puma untuk melakukan pencarian itu.  Empat unit pesawat tambahan itu diterbangkan dari Bandara Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat.

Wilayah pencarian terus diperluas

TITIK KOORDINAT. Gambar titik kordinat yang menjadi fokus pencarian TNI AU Halim Perdana Kusuma di hari kedua, Senin, 29 Desember 2014.

Kepala Basarnas Bambang Soelistio mengatakan pada hari kedua pencarian pesawat rute Surabaya-Singapura tersebut, rute pencarian telah diperluas menjadi tujuh sektor, setelah sehari sebelumnya hanya melakukan pencarian di empat sektor antara Tanjung Pandan dan Pontianak.

“Tambahan tiga sektor tersebut gampangnya di Utara Bangka-Belitung, Selat Karimata dan di sebelah Barat Kalimantan Barat,”  katanya.

Bambang mengatakan, pencarian memang diperkuat di wilayah laut, karena berdasar informasi kontak terakhir, pesawat tersebut berada di tengah, terbang di atas lautan.-Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!