Jokowi: Mobil nasional tetap Esemka

ATA

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

(UPDATED) Membantah menjalin kerjasama dengan Proton, Jokowi mengatakan Esemka tetap akan menjadi mobil nasional

Mobil yang diproduksi Esemka Rajawali. Foto oleh Mobil Esemka/Facebook

JAKARTA, Indonesia (UPDATED) — President Joko “Jokowi” Widodo menegaskan kembali bahwa Esemka akan menjadi mobil nasional, sekaligus membantah bahwa pemerintah telah menjalin kerjasama dengan pembuat mobil Malaysia Proton untuk memproduksi mobil nasional. 

“Kalau bicara mobil nasional, tentu saja saya akan berbicara Esemka, kalau mau bicara mobil nasional,” kata Jokowi setiba di tanah air dari kunjungan kerja ke beberapa negara di kawasan Asia Tenggara, Selasa, 10 Februari 2015. 

Menurut dia, kerjasama antara Proton dengan Adiperkasa Citra Lestari adalah kerjasama antara dua perusahaan bukan antar pemerintah. 

“Itu adalah B to B, business-to-business,” kata Jokowi. “Dan juga baru pada tahapan sangat awal sekali. Berkaitan dengan visibility study-nya saja belum. Jadi itu tidak perlu diramaikan.”

Menurutnya, sangatlah wajar baginya untuk mengunjungi industri manufaktur di negara lain. 

“Memang kita, saya itu diundang untuk datang ke Proton, dan yang hadir di sana adalah chairman-nya. Dr Mahathir mengundang secara khusus dan juga Perdana Menteri Najib. Jadi saya pada posisi diundang, datang,” kata Jokowi. 

 Kenapa kerjasama antara dua perusahaan jadi masalah?

Kerjasama lintas negara antara dua perusahaan swasta adalah hal biasa. Masalah muncul ketika kerjasama tersebut katanya dilakukan untuk menghasilkan mobil nasional Indonesia. 

“Tidak ada negara lain di kawasan ini yang memiliki proyek mobil nasional selain hanya jasa pembuatan dan perakitan. Karenanya, kami gembira bahwa MoU ini menghasilkan kesempatan kolaborasi yang memungkinkan kedua negara dan perusahaan untuk melakukan transfer pengetahuan dan berbagi keahlian dalam bidang otomotif sembari memperkuat ikatan bilateral di antara negara,” kata CEO Proton Abdul Harith Abdullah sebagaimana dikutip dalam website Proton

Pemberitaan menjadi lebih marak ketika diketahui bahwa Adiperkasa Citra Lestari adalah perusahaan milik AM Hendropriyono yang adalah penasihat tim sukses Jokowi. 

Perusahaan Adiperkasa Citra Lestari ini bukan perusahaan terkenal. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia tidak pernah mendengar perusahaan ini.  Pengamat otomotif Suhari Sargo juga mengatakan bahwa dia belum pernah mendengar soal perusahaan ini. 

Menurut data dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Adiperkasa Citra Lestari ini berlokasi di Jalan Wolter Monginsidi, Jakarta Selatan. Namun di alamat tersebut, yang ada hanyalah sebuah kantor notaris.  

 Apa sih kriteria mobil nasional? 

Sejalan dengan bantahan mengenai mobil nasional buatan Proton, Jokowi mengatakan bahwa syarat untuk mobil nasional adalah merek lokal dan produksi lokal. 

“Tetapi yang jelas, kalau namanya mobil nasional, itu brand dan principal-nya itu Indonesia,” kata Jokowi. 

Mantan Menteri Perindustrian MS Hidayat sebelumnya mengatakan bahwa konsep mobil nasional berarti kandungan lokal yang besar. 

“Apabila kriteria mobil nasional itu bisa menggunakan komponen lokal sampai 85%, sisanya sedikit yaitu engine-nya masih impor, itu bisa dimulai,” kata Hidayat seperti dikutip media. 

Hidayat mengatakan mobil yang dominan komponen impor tidak pantas disebut sebagai mobil nasional. 

“Merek Indonesia, atau kombinasi keduanya. Idealnya sih brand Indonesia, tapi memang makan waktu lama untuk mulai populer.”

Impian mobil nasional yang tak pernah berhasil 

Upaya untuk membuat mobil nasional sudah beberapa kali dilakukan, tapi proyek-proyek tersebut tak berhasil atau tidak bertahan lama. 

  • Mobil nasional yang pertama dikembangkan adalah Maleo di tahun 1993 oleh Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) yang bekerjasama dengan perusahaan Inggris, Rover dan Millar Design Australia. Ada lebih dari 10 rancangan mobil yang dibuat, tapi tidak dilanjutkan setelah krisis moneter. 
  • Tahun 1994, Grup Bakrie berusaha membuat proyek yang sama dengan mobil pertama yang disebut Beta 97 MPV bekerja sama dengan rumah desain Shado. Prototipe mobil selesai tahun 1997, namun proyek terhenti karena krisis moneter. 
  • Tahun 1996, Timor Putra Nasional milik Tommy Soeharto mulai memproduksi mobil Timor, kependekan dari Teknologi Industri Mobil Rakyat. Mobil ini dibebaskan dari pajak dan bea lainnya sehingga bisa dijual murah. Proyek ini dihentikan tahun 1998 setelah Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) memutuskan bahwa pemerintah Indonesia telah berlaku diskriminatif dengan memberikan perlakuan khusus bagi Timor. 

Bersamaan dengan Timor, Bambang Triatmojo dengan perusahaan mobilnya Bimantara membuat Bimantara Cakra bekerja sama dengan Hyundai. Proyek mobil nasional ini juga kandas bersamaan dengan krisis moneter.  

Apa kabar Esemka? 

Setelah reformasi, proyek mobil nasional tak lagi terdengar sampai dengan Jokowi, yang waktu itu masih Walikota Solo, mulai menaruh minat pada mobil Esemka karya gabungan banyak siswa SMK. Ada beberapa tipe mobil yang dihasilkan, seperti Esemka Rajawali dan Esemka Digdaya, dengan komponen lokal sekitar 80%. 

Prototipe mobil Esemka yang sempat digunakan Jokowi tersebut kini terparkir di gedung Solo Technopark Surakarta. Portal berita tempo.co melaporkan bahwa para siswa yang dulu merakit Esemka tak lagi aktif dalam perakitan mobil, tapi sedang belajar mengoperasikan mesin bubut dan pengelasan bawah air. 

Sabar Budi, humas PT Solo Manufaktur Kreasi yang memproduksi Esemka, mengatakan bahwa sudah sekitar 500 unit Esemka terjual ke berbagai daerah di Indonesia. 

“Selama 2015, kami menargetkan setidaknya 1.000 unit Esemka bisa dilepas ke pasaran,” katanya seperti dikutip media 

“Kehadiran pesaing ini (Proton) diharapkan mampu memacu peningkatan kualitas dan kuantitas produksi mobil tersebut.”

Meski pemberitaan tentang produksi nasional oleh Proton sudah dibantah oleh Jokowi, walikota Solo FX Hadi Rudyatmo sempat mengutarakan kekecewaannya pada Jokowi. 

“Seharusnya mencarikan investor bagi Esemka. Itu janji beliau dulu sebelum menjadi presiden. Ini artinya tidak sesuai dengan revolusi mental yang dicanangkan,” kata Rudy seperti dikutip media— Rappler.com

 

 

 

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!