Penembak tak dikenal serang kantor LSM di Aceh

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Penembak tak dikenal serang kantor LSM di Aceh

EPA

Motif penembakan diduga terkait tuduhan bahwa LSM AU-DEC melakukan kristenisasi di Aceh.

JAKARTA, Indonesia – Sebuah kantor lembaga swadaya masyarakat di Aceh Utara dihujani tembakan dari penyerang tak dikenal Minggu malam, 15 Maret 2015.

Target penembakan adalah kantor Aceh Utara Development Committee (AU-DEC) yang terletak di Desa Ulee Madon, Kecamatan Muara Batu, Aceh Utara. 

Tidak ada korban pada insiden ini, karena tembakan hanya mengenai kaca dan dinding bangunan.

“Ada saksi yang lihat, katanya dua orang, satu pakai helm satu tidak. Kata saksi yang mendengar cuma ada dua kali suara tembakan,” ujar Ketua AU-DEC Ziadi A. Zalil pada Viva.co.id, pada Senin, 16 Maret. 

Dari hasil olah TKP sementara, polisi menemukan dua butir selongsong peluru dan 4 buah peluru aktif.

“Jenis senjata diperkirakan AK-45 dari temuan selongsongan peluru,” jelas Kapolda Aceh Irjen Husen Hamidi pada Merdeka.com. 

Belum jelas motif di belakang aksi ini. Zaini berkata bahwa meskipun sering menerima cacian, organisasinya tidak pernah mendapatkan acaman.

Dugaan sementara, penyerangan ini berkaitan dengan tuduhan bahwa AU-DEC terkait dengan sebuah organisasi berinisial sama, Asociacion Uruguaya de Educacion Catolica.

Mahmudi, salah satu perwakilan dari AU-DEC, telah membantah rumor ini. Pada wawancara bulan Febuari dengan Jurnal Atjeh, ia menyayangkan tudingan ini. 

“Tudingan terhadap lembaga AU-DEC (Aceh Utara Development Comittee) sebagai lembaga pemurtadan dan kristenisasi di Aceh sangatlah prematur dan tidak beralasan sama sekali, karena tidak ada sangkut pautnya sama sekali dengan lembaga AUDEC (Asociation Uruguaya De Educacion Catolica) yang berbasis di Negara Uruguay,” jelasnya. 

“Meskipun kami sudah klarifikasi di beberapa media massa, bahkan yang menyebarkan berita provokasi sudah membuat pernyataan maaf di media atas kesilapan dirinya menyebarkan berita fitnah tersebut, ternyata masih ada juga warga yang masih mencurigai.”

AU-DEC sendiri adalah organisasi yang bergerak di bidang kemusiaan. Namun, AU-DEC dianggap lembaga tidak jelas yang merekrut orang-orang di desa dengan iming-iming gaji besar. Sementara itu, AUDEC dari Uruguay adalah organisasi yang bergerak di pengembangan masyarakat sipil dan pendidikan Katolik, sehingga tak aneh bila AU-DEC di Aceh dituding melakukan kristenisasi.

Polisi sendiri akan menyelidiki kegiatan AU-DEC terkait dengan serangan ini.

“Kita belum tahu aktivitas mereka apa. Masih kita teliti,” ujar Irjen Husein Hamidi  pada Senin, seperti dikutip dari Detik.com.

“Kita koordinasi dengan Kesbangpol Linmas karena semua kegiatan mereka yang memberi izin. Sedangkan MPU kita libatkan untuk mengetahui apakah ada pendangkalan akidah di LSM tersebut atau tidak. Kalau terbukti akan kita tindak.” — Rappler.com

 

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!