Perusahaan percetakan diduga membocorkan soal UN di Google

Handoko Nikodemus

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Perusahaan percetakan diduga membocorkan soal UN di Google

GATTA DEWABRATA

Soal Ujian Nasional bocor lewat Google drive. Di salah satu dokumennya terdapat nama perusahaan percetakan yang memenangkan tender. Apa motifnya?

JAKARTA, Indonesia — Setiap tahun, penyelenggaraan Ujian Nasional (UN) biasanya diwarnai dengan kebocoran soal ujian. Dari tahun ke tahun, ada saja murid atau orang tua yang masih berminat membeli bocoran soal UN tersebut. 

Bedanya pada UN tahun ini, yang dimulai pada Senin, 13 April, dan selesai pada Rabu, 15 April, untuk yang berbasis kertas, bocoran soal tersebut bisa diunduh gratis di Google drive

Menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan, paket soal yang bocor tersebut sudah diunggah sejak Sabtu, 11 April. 

“Yang bocor itu 30 booklet (soal). Sedangkan, total booklet yang ada adalah 11.730. Jadi hanya 0,025 persen (soal yang bocor di Google drive),” ujar Anies di kantornya di Senayan, Rabu.

Anies mendapatkan laporan soal kebocoran tersebut pada Senin pagi, 13 April, dan langsung meminta pihak Google Indonesia untuk menutup akses ke dokumen tersebut. Sehingga dalam waktu 1 jam sejak dilaporkannya ke Google pada Senin sore, dokumen tersebut sudah tidak bisa diunduh.

Malam itu juga, pihak kementerian langsung melaporkan ke Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) di kantor Markas Besar Polri. Kementerian menyerahkan sejumlah nama-nama yang diduga membocorkan soal tersebut.

“Pelaku sebenarnya kita tidak tahu, tapi dari data yang kita dapat di Google drive, ada nama-nama, termasuk nama akun, nama yang scan, itu adalah dari perusahaan percetakan kita dan sudah dicek namanya. Tapi apakah mereka atau orang lain, itu kita tidak tahu.”

Anies enggan memberikan nama perusahaan tersebut, yang diketahui berlokasi di Jakarta. Ia juga mengaku tidak tahu motif pelaku.

“Kesanku sih motifnya ruin things. Karena (soal tersebut) tidak dijual,” ujarnya.

(BACA: Hari pertama UN berlangsung dengan masalah-masalah kecil

Jika temukan pelanggaran, segera laporkan

Terkait maraknya pelanggaran, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan membuka laporan pengaduan bagi masyarakat yang menemukan pelanggaran dalam pelaksanaan Ujian Nasional (UN).  

“Telepon 177 kalau menemukan masalah dalam UN. Kalau SMS ke 1771. Jangan diam, laporkan, lawan,” kata Anies. 

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) juga membuka Posko Pengaduan Pelanggaran Ujian Nasional. 

“Laporkan jika ada anak tidak bisa mengikuti UN, ada kendala proses UN serta usulan perbaikan UN yang lebih ramah anak,” kata Komisioner KPAI Bidang Pendidikan Susanto, Rabu, seperti dikutip dari Detik

Laporan dapat disampaikan langsung ke Posko Pengaduan UN KPAI, di Jalan Teuku Umar No 10-12, Menteng, Jakarta Pusat, atau bisa juga melalui e-mail di pengaduan@kpai.go.id.

Selain KPAI, Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) juga menyatakan membuka posko pengaduan. FSGI mengaku mendapatkan penurunan laporan peredaran ‘kunci jawaban’ di kalangan siswa. —Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!