SUMMARY
This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.
BANDA ACEH, Indonesia (UPDATE ke-3) — Jumlah pencari suaka etnis Rohingya yang terdampar di perairan pantai Seuneudon, Kabupaten Aceh Utara, Aceh dan Langkawi, Malaysia, melonjak menjadi 1,400 orang.
“Kami pikir ada 3 perahu yang memuat 1,018 migran,” kata Wakil Kepala Polisi Langkawi Jamil Ahmed, mengatakan bahwa angka ini masih bisa bertambah sejalan dengan bertambahnya imigran gelap yang ditangkap di sekitar pulau.
Sementara itu, di Indonesia, pada Minggu, 10 Mei, ada 469 imigran yang berasal dari Bangladesh dan Myanmar ditemukan di Aceh. Pada Senin pagi, tim SAR Indonesia menemukan satu perahu lagi yang terombang-ambing dengan 400 orang di atasnya. Nelayan membantu tim SAR untuk berpatroli di daerah pantai untuk menemukan yang lainnya.
“Kami siap untuk menyelamatkan mereka bila menerima tanda,” kata Kepala Tim SAR Aceh Budiawan.
Para imigran yang terdampar di Indonesia ini awalnya hendak menuju Malaysia. Namun menurut Darsa, komandan dari tim pencarian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Utara, para imigran ini ditipu.
“Salah satu imigran yang bisa berbicara Melayu mengatakan bahwa agen mereka mengatakan mereka sudah di Malaysia, dan meminta mereka berenang ke pantai,” kata Darsa.
Menurut Kapolres Aceh Utara AKBP Achmadi, jumlah mereka bisa bertambah, karena ada yag membaur dengan masyarakat saat tiba di daratan.
“Sebagian mereka dalam kondisi kelaparan karena sudah 4 hari berada di laut tanpa makanan.”
Melarikan diri karena disiksa aparat
Darsa kembali menuturkan bahwa ratusan manusia perahu tersebut berangkat dari Myanmar sekitar sepekan yang lalu dengan tujuan Malaysia untuk mencari pekerjaan.
“Orang itu bilang kalau mereka di negaranya dipukuli dan disiksa oleh aparat keamanan. Malah ada yang disiram air panas. Ada juga saudara mereka yang ditembak mati,” kata Darsa mengutip kesaksian warga etnis Rohingya yang bisa berbahasa Melayu.
Dari pengakuan warga itu juga diketahui kalau mereka saat berangkat menggunakan 3 perahu, dengan jumlah penumpang hampir sama dengan yang terdampar di Seuneudon.
Imigran yang sudah didata selanjutnya dibawa ke Polisi Resor Aceh Utara di Kota Lhoksukon untuk proses pendataan lebih lanjut.
“Rencana kita untuk sementara, mereka ditampung di gedung olahraga sambil menunggu proses dari pihak imigrasi,” katanya. —dengan laporan dari AFP/Rappler.com
Add a comment
How does this make you feel?
There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.