SUMMARY
This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.
MANILA, Filipina — Petinju dunia Manny Pacquiao memenuhi janjinya untuk menemui terpidana mati Mary Jane Veloso di Indonesia.
Organisasi buruh Migrante International mengabarkan pada Rappler bahwa Pacquiao dan istrinya berangkat ke Indonesia pada Selasa, 7 Juli, dan akan tinggal di Yogyakarta dan Semarang selama 3 hari.
“Kami berterima kasih dan menghargai anggota parlemen Manny Pacquiao dan istrinya Jinkee atas kunjungan mereka ke korban perdagangan manusia Mary Jane Veloso di Indonesia. Hal ini sangat berarti bagi keluarga Veloso, terutama anak-anaknya,” tulis Migrante dalam pernyataannya, Rabu, 8 Juli.
Pacquiao mengunggah fotonya bersama sang istri di Instagram yang mengatakan mereka akan berangkat ke Indonesia.
Pacquiao adalah wakil ketua komisi yang mengurusi pekerja migran di parlemen Filipina. Ia, bersama publik internasional, ikut meminta Presiden Joko “Jokowi” Widodo untuk menunda eksekusi Mary Jane pada April lalu.
(BACA: Indonesia eksekusi 8 napi, Mary Jane Veloso ditunda)
Hingga saat ini, belum ada tanggal pasti kapan Pacquiao akan mendatangi Lapas Wirogunan di Yogyakarta, tempat Mary Jane ditahan, namun keluarga Mary Jane sudah mengungkapkan rasa terima kasihnya pada sang petinju.
“Kami sangat bersyukur. Mary Jane akan sangat senang bertemu mereka. Manny adalah idola Mary Jane. Dia bisa menghibur Mary Jane. Jika ia sudah kuat sebelumnya, kedatangan Manny akan membuatnya lebih kuat,” ujar kakak Mary Jane, Maritess Veloso-Laurente.
Maritess juga menyampaikan bahwa dalam percakapan terakhirnya, Mary Jane mengutarakan kesedihannya karena proses hukum di Filipina berjalan begitu lambat.
“Dia selalu bertanya kabar kasusnya. Dia juga menanyakan anak-anaknya,” kata Maritess.
Gerakan #SaveMaryJane dimulai kembali
Kasus perdagangan manusia yang diajukan Mary Jane terhadap Kristina Sergio dan Julius Lacanilao saat ini masih menanti keputusan Departemen Kehakiman Filipina. Maritess mengatakan keluarganya akan bertemu dengan hakim Leila de Lima untuk mempertanyakan perkembangan kasus ini.
(BACA: Kisah hidup Kristina Sergio, perekrut Mary Jane)
“Mary Jane akan selalu berada di bawah ancaman hukuman mati selama vonisnya belum diangkat,” kata Sekretaris Jenderal Migrante International Sol Pilas.
“Ini tanggung jawab Departemen Kehakiman dan Pemerintah Filipina untuk bergerak cepat dan terus menginformasikan Kejaksaan Agung Indonesia serta keluarga Mary Jane mengenai perkembangan kasus ini.”
Migrante juga berencana untuk membangkitkan kembali gerakan #SaveMaryJane dan menargetkan satu juta tanda tangan pada petisi online. Saat ini petisi baru ditandatangani sekitar 430.000 pendukung.
“Kita perlu mengingatkan pemerintah Indonesia bahwa ada dukungan dari seluruh dunia untuk menyelamatkan Mary Jane karena mereka sudah mempersiapkan eksekusi setelah bulan Ramadan,” kata Pillas. —Rappler.com
Add a comment
How does this make you feel?
There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.