Gundala Putra Petir kembali ke layar lebar dengan harapan baru

Abdul Qowi Bastian

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Gundala Putra Petir kembali ke layar lebar dengan harapan baru
Kembalinya tokoh superhero Gundala Putra Petir ke layar lebar bangkitkan semangat komikus lokal

JAKARTA, Indonesia — Disna Harvens melonjak kegirangan ketika menghadiri press conference pembuatan film Gundala dalam rangkaian acara Pop Con Asia 2014 di Gedung Smesco, Pancoran, Jakarta Selatan, Minggu (21/9).

Sebagai penggemar berat buku komik, Disna mengaku senang salah satu karakter superhero Indonesia favoritnya akan dihidupkan kembali di layar lebar.

“Senang banget. Akhirnya Indonesia bisa bikin film superhero,” ujar Disna antusias. Meski ia belum lahir ketika Gundala Putra Petir versi komik diluncurkan tahun 1960an dan ketika versi layar peraknya diputar di bioskop tahun 1980an, Disna berharap film adaptasi terbaru Gundala dapat membangkitkan industri komik di Indonesia. 

“Saya berharap berkat film ini, komik Indonesia bangkit lagi karena selama ini kita selalu digempur oleh komik-komik dari luar negeri seperti Marvel dan DC,” harapnya.

Namun, rasa cemas masih menggelayuti hati Disna. “Agak khawatir karena kekuatan film superhero itu harus didukung dengan efek yang bombastis,” katanya. “Saya tidak yakin Indonesia akan mampu membuat special effects yang wow. Patut ditunggu sampai mana kemampuan sineas lokal mengeksekusinya.” 

Dalam konferensi persnya, sutradara Hanung Bramantyo mengamini pernyataan Disna sebagai upayanya untuk mengembalikan kejayaan komik Indonesia.

“Saya sangat senang dapat menyutradarai komik Gundala yang saya gandrungi dari kecil,” kata Hanung, seperti yang dilansir Antaranews.com. 

“Saya ingin membuat film untuk anak-anak Indonesia, berbahasa Indonesia, kemudian menampilkan kultur Indonesia … Itulah yang akan saya hadirkan di film ini,” lanjutnya.

Gundala Putra Petir adalah serial komik karya komikus Harya Suryaminata, atau yang lebih dikenal dengan Hasmi, yang pertama kali muncul pada tahun 1969. Tokoh pahlawan Gundala adalah jelmaan seorang ilmuwan bernama Sancaka yang tersambar petir. Akibatnya, ia diberkati kemampuan super seperi bisa berlari secepat angin dan memancarkan petir dari telapak tangannya.

Kemampuan yang dimiliki Gundala, menurut Disna, tidak jauh beda dengan apa yang dimiliki The Flash dan Thor.

Gundala Putra Petir juga pernah diangkat ke layar lebar pada tahun 1981 dan menampilkan aktor laga Teddy Purba.

Hanung memprediksi film Gundala garapannya akan memakan waktu 1,5 tahun untuk produksi. “Kami prediksi tayang 2016,” ucapnya.  

Saat ini ia sedang merampungkan skenario, menyiapkan kostum, mencari aktor yang tepat untuk memerankan si pahlawan, dan menyaring stuntmen untuk adegan-adegan berbahaya.

Hanung sebelumnya pernah menyutradarai film komedi dan drama seperti Catatan Akhir Sekolah, Ayat-Ayat Cinta, Get Married, Perahu Kertas, dan yang teranyar, biopik Soekarno: Indonesia Merdeka 

“Ini adalah film pertama saya tentang superhero. Saya mungkin berpengalaman di drama, tapi ini genre yang belum pernah saya sutradarai,” ucapnya. 

ELECTRIC SHOCK. Tokoh superhero Volt menerima tantangan Ice Bucket Challenger. Foto oleh @SkylarComics/Twitter

3 komik superhero modern yang patut dapat apresiasi

Volt karya Marcelino Lefrandt & Aswin MC Siregar (Skylar Comics)

Volt bercerita tentang seorang anak berusia 13 tahun yang menderita polio dan tanpa sengaja menemukan kekuatan dari energi listrik. Seperti namanya, Volt mengandalkan energi listrik untuk bertahan dari dari serangan musuh dengan bentuk perisai pelindung. Ia juga dapat mengubah energi listrik dan petir menjadi senjata maut.Volt karya Marcelino Lefrandt & Aswin MC Siregar (Skylar Comics)

Tokoh Volt digagas oleh aktor Marcelino Lefrandt bersama seniman komik Aswin MC Siregar dan diterbitkan oleh Skylar Comics. Kabarnya, akhir 2013 pihak Skylar Comics sudah menandatangani perjanjian pembelian lisensi dengan Skylar Pictures untuk memproduksi film Volt. 

Kunjungi situsnya: www.skylarcomics.net

MODERNISASI HANOMAN. Komik H2O menceritakan ulang kisah Ramayana yang dibalut dengan modern. Foto oleh kolamkomik.com

H20 karya Pandji Pragiwaksono dan Shani Budi (Kolam Komik)

H2O diterbitkan melalui Kolam Komik, sebuah perusahaan komik digital yang Pandji dirikan bersama kawannya Shani Budi. Pembaca dapat menikmati komik H2O gratis di situsnya.Hanoman 2.0 atau H2O adalah sebuah komik garapan penulis, rapper, dan stand-up comedian Pandji Pragiwaksono. H2O bercerita tentang petualangan seekor kera putih Hanoman memberantas kejahatan lewat komik bergenre robot. Pandji bertekad untuk menceritakan ulang kisah Ramayana dengan kecanggihan teknologi masa kini. 

Kunjungi situsnya: http://www.kolamkomik.com

Nusantaranger karya Shani Budi dkk.

PAHLAWAN NUSANTARA. Nusantaranger mencoba memperkenalkan kearifan lokal yang terinspirasi komik Jepang dan superhero Amerika. Foto oleh Nusantaranger.com

Nusantaranger, yang terinspirasi dari serial populer Power Rangers, adalah cerita tentang lima pemuda Indonesia yang diberi kekuatan khusus dari lima pulau besar di Indonesia untuk melawan Kelana, entitas jahat yang ingin menguasai Marcapada.

Meski menarik unsur superhero asing, tokoh-tokoh dan pesan yang terkandung dalam Nusantaranger sangat lokal dan dekat dengan pembaca Indonesia. 

Nusantaranger digarap oleh tim yang terdiri dari Nusantaranger sekarang ini dikerjakan oleh tim yang terdiri dari Shani Budi Pandita (penulis cerita), Tamalia Arundhina (penulis cerita), Kinesasih Hapsari Puteri (penulis cerita), Sweta Kartika (komikus), Indra Arista (project admin), Masova (desainer web), dan Hendranto Sastro (illustrator dan toy designer).

Kunjungi situsnya: www.nusantaranger.com 

—Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!