SUMMARY
This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.
JAKARTA, Indonesia – Sebanyak 20 kabupaten kota di Papua dan Papua Barat menyelenggarakan pemilihan kepala daerah secara serentak, 9 Desember mendatang. Lazimnya, pemilihan umum dilakukan melalui pencoblosan kertas suara di dalam bilik. Tak seperti daerah lain, sebagian wilayah pegunungan seperti Yahukimo yang miliki 51 distrik menggunakan sistem noken dalam pemilukada.
Seperti apa sejarah dan sistem noken ini?
Noken merupakan tas khas bagi penduduk di Bumi Cendrawasih. Bentuknya, mirip seperti karung yang dirajut dengan akar atau tali katun. Noken memiliki pelbagai ukuruan, biasanya digunakan untuk mengangkut apa saja, mulai dari sayur-sayuran sampai benda-benda kebutuhan rumah tangga.
Ujung bagian noken biasanya diletakkan di dahi, kemudian bagian mengembung (barang bawaan) bawahnya akan menggelantung di pundak. Biasanya noken digunakan mama-mama Papua untuk membawa sayur-sayuran dari rumah ke pasar, dan sebaliknya.
Sebagaimana diketahui istilah noken merujuk pada intrumen budaya yang berbentuk tas namun multifungsi bagi keseharian masyarakat Papua. Tas ini memiliki ragam ukuran disesuaikan dengan fungsi operasionalnya.
Sejak tahun 1971 hingga saat ini, tas noken digunakan sebagai alat pengganti kotak suara dalam pemilu maupun pilkada di sejumlah daerah di Papua. Beda dari wilayah lain yang menggunakan bilik suara untuk mencoblos suara.
Bahkan, Mahkamah Konstitusi telah mengakui cara ini lewat putusan MK Nomor 47-48/PHPU A-VI/2009. Dengan menghormati budaya setempat, MK menilai sistem noken tetap menganut sistem pemilihan umum langsung, umum, bebas, dan terbuka.
Persoalannya, tak ada turunan dari putusan MK ini. Akhirnya, penggunaan sistem penggunaan noken di Papua dalam pemilu pun bisa sesuka hati dari kepala suku di masing-masing distrik.
Lazimnya dan sekarang sudah dilakukan, kepala suku mewakili warganya mencoblos seluruh surat suara jatah di wilayahnya. Setelah itu, surat suara masuk ke dalam noken dan dikirim ke KPU setempat.
Akan tetapi, ada juga yang menafsirkan lain. Semestinya, pencoblosan tetap dilakukan oleh masyarakat. Sementara kepala suku hanya berperan sebagai pengumpul surat suara yang sudah dicoblos masyarakat ke dalam noken.
“Kalau caranya kepala suku bisa mencoblos surat suara warganya, ini justru menghilangkan hak pilih setiap warga negara. Selain itu, ini bisa menjadi tawar menawar untuk jual-beli suara,” kata Peneliti Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Fadli Ramadhan kepada Rappler.com, Kamis, 3 Desember.
Menurut Fadli, semestinya Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dapat membuat aturan turunan dari perintah MK tentang penggunaan noken di Papua. Sehingga, kata dia, penggunaan noken untuk pemilu tidak diartikan secara bebas oleh kepala-kepala suku di Papua. “Aturan ini mestinya dimuat dalam Undang Undang Pemilu,” tambahnya.
Persoalan ini sudah berlarut-larut, serta tak pernah ditindaklanjuti pemerintah. “Sampai menjelang pilkada serentak saat ini, itu belum clear persoalannya,” kata Fadli.
Narapidana lolos calon kepala daerah
Seperti diberitakan sejumlah media online, calon pasangan Yusak Yaluwo-Yakob Werembe lolos sebagai calon bupati Kabupaten Boven Digoel. Kabupaten ini merupakan kabupaten di Papua Barat yang ikut serta dalam penyelenggaraan pilkada serentak, 9 Desember mendatang.
Persoalannya, Yusak Yaluwo merupakan terpidana yang sedang menjalani hukuman karena korupsi pengadaan kapal tanker LCT 180 dan penggelapan dana kas daerah. Ia diloloskan menjadi calon kepala daerah Boven Digoel dalam pilkada serentak mendatang.
Yusak Yaluwo saat ini masih menjabat sebagai Bupati Boven Digoel. Ini artinya, dalam pilkada serentak, Yusak merupakan calon petahana. Selama menjadi Bupati Boven Digoel, ia memerintahkan daerahnya dari balik penjara.
“Untuk itu, Pilkada serentak, khususnya di Papua dan Papua Barat ini perlu menjadi perhatian semua pihak. Agar, ke depan, Papua menjadi lebih baik. Tentunya harus dipilih oleh kepala daerah yang kredible,” tutup Fadli.
Daftar Pilkada Papua dan Papua Barat
1. Asmat, Papua
2. Keerom, Papua
3. Warofen, Papua
4. Merauke, Papua
5. Membramo Raya, Papua
6. Pegunungan Bintang, Papua
7. Boven Digoel, Papua
8. Yahukimo, Papua
9. Supiori, Papua
10. Yalimo, Papua
11. Pegunungan Arfak, Papua
12. Nabire, Papua
13. Manikwari Selatan, Papua Barat
14. Sorong Selatan, Papua Barat
15. Raja Ampat, Papua Barat
16. Kaimana, Papua Barat
17. Teluk Bintuni, Papua Barat
18. Fakfak, Papua Barat
19. Teluk Wondama, Papua Barat
20. Manokwari, Papua Barat.—Rappler.com
Baca Juga:
- Demo kebebasan berekspresi masyarakat Papua di Jakarta …
- Penembakan brutal di Papua tewaskan 1 orang
- Liputan di Papua, wartawan asing harus didampingi TNI
- Siapa penembak warga Papua di Paniai?
Add a comment
How does this make you feel?
There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.