Pence dicemooh saat menonton ‘Hamilton’, Trump tuntut permintaan maaf

JAKARTA, Indonesia — Pemeran drama musikal Broadway Hamilton memiliki pesan khusus bagi Wakil Presiden-terpilih Amerika Serikat Mike Pence.

Pada pertunjukan Jumat, 17 November lalu, Pence menghadiri pertunjukan yang menceritakan kisah pemberontak kolonial muda yang kelak menjadi Bapak Bangsa Amerika.

Pemeran utama Hamilton, Javier Munoz, adalah seorang homoseksual, dan mengidap HIV positif. Ia juga penyintas kanker. Ia adalah segalanya yang ditentang oleh Pence —seorang anti-gay— yang membuat aktivis mengkhawatirkan keganasan pemerintah terhadap hak-hak kaum homoseksual.

Brandon Victor Dixon, yang memerankan mantan Wakil Presiden Aaron Burr di Hamilton, membacakan pernyataan untuk Pence setelah tirai ditutup, yang menyuarakan perhatian terbesar para kritik setelah kemenangan Presiden-terpilih Donald Trump pada 8 November lalu.

Dengan ini, penampilan musikal tentang Revolusi Amerika Serikat saat bangsa tersebut masih seumur jagung, menjadi semakin politis.

“Wakil Presiden-terpilih Pence, kami menyambut kehadiran Anda dan sangat berterimakasih Anda telah bergabung dengan kami di sini, Hamilton: An American Musical. Kami sungguh-sungguh,” kata Dixon.

“Pak, kami adalah Amerika yang beragam, yang waspada dan khawatir pemerintahan baru tidak akan melindungi kami, planet kami, anak-anak kami, orangtua kami, atau menjaga kami dan hak-hak kami yang tak dapat dikesampingkan.

“Tapi kami berharap pertunjukan ini menginspirasi Anda untuk memegang teguh nilai-nilai ke-Amerikaan, dan bekerja untuk kami semua. Kami semua.”

Penonton bersorak dan tepuk tangan riuh menyambut pernyataan Dixon tersebut.

Ia juga menekankan kalau Hamilton, yang Juni lalu memenangkan 11 Tony Awards, diperankan oleh “pria dan wanita dengan berbagai warna kulit, orientasi, dan kepercayaan”.

Situs The New York Times melaporkan kalau Pence sudah bersiap meninggalkan lokasi pertunjukkan saat Dixon membacakan pernyataannya. Namun, ia sempat berhenti di tengah-tengah lorong auditorium dan mendengarkan secara utuh pesan tersebut.

Trump tuntut permintaan maaf

Kehadiran Pence memang sempat diwarnai insiden kurang mengenakkan. Ia disambut dengan cemoohan dari penonton yang mendapatinya menonton pertunjukkan.

Beragam video menampilkan saat-saat ia diteriaki “boo” oleh penonton lain. Namun, ada juga yang menyambutnya dengan sorakan.

Atas kejadian ini, Trump meminta para pemeran pertunjukkan Hamilton untuk meminta maaf kepada wakilnya tersebut.

“Wakil Presiden mengagumkan kami, Mike Pence, dilecehkan semalam di teater oleh pemeran Hamilton, dan kamera pun memotretnya. Ini tidak seharusnya terjadi!” kata Trump lewat akun Twitter @realDonaldTrump.

Our wonderful future V.P. Mike Pence was harassed last night at the theater by the cast of Hamilton, cameras blazing.This should not happen!

— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) November 19, 2016

Presiden-terpilih yang diusung Partai Republik itu mengatakan mereka telah bersikap kasar, dan menuntut permintaan maaf dari para pemeran.

“Teater harus selalu menjadi tempat yang aman dan spesial. Para pemeran telah bersikap kasar terhadap Mike Pence! Minta maaf!” ujarnya.

The Theater must always be a safe and special place.The cast of Hamilton was very rude last night to a very good man, Mike Pence. Apologize!

— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) November 19, 2016

Pertunjukkan ini memang menonjolkan nilai keberagaman dan kontribusi imigran pada pembentukan Amerika Serikat —berlawanan dengan nilai yang diusung pasangan Trump-Pence.

Saat kampanye, Trump berkali-kali menyuarakan larangan bagi kaum Muslim untuk memasuki negaranya, sekaligus membangun tembok perbatasan dengan Meksiko untuk menghalangi imigran. Pembangunan tembok ini bahkan dicantumkan dalam situs resminya.

Multimiliuner ini juga diketahui bermasalah dengan banyak perempuan atas tuduhan pelecehan seksual. Nama-nama yang disebutkan untuk kabinetnya mendatang juga banyak diduduki oleh kaum pria berkulit putih.—Rappler.com