Ketika Jokowi merasa kalah kaya dibanding pemilik gerai kopi

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Ketika Jokowi merasa kalah kaya dibanding pemilik gerai kopi
Kementerian Perdagangan meluncurkan kegiatan Penghargaan Waralaba Indonesia (PWI).

JAKARTA, Indonesia – Founder sekaligus Managing Director Coffee Toffee Indonesia Odi Anindito pun langsung menuju ke panggung. Berdiri di sebelah Presiden Joko “Jokowi” Widodo, Odi langsung diserang beberapa pertanyaan.

“Sudah ada berapa gerai?” tanya Jokowi.

Odi pun dengan sigap menjawab bahwa sudah ada 160 gerai Coffee Toffee yang sudah tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Dari 160 gerai, 50 di antaranya merupakan gerai dengan ukuran yang besar.

Jokowi pun mengatakan, penghasilan Odi lebih banyak dibandingkan gaji presiden. Canda Jokowi tersebut juga membawa tawa di tengah undangan.
“Berarti lebih kaya dari saya. Saya juga bisa ngitung, jangan dipikir saya nggak bisa ngitung, itu gunanya franchise,” tutur Jokowi.

Jokowi juga memuji keberhasilan Odi yang sudah mengembangkan usaha waralabanya di usianya yang masih muda. Jokowi juga meminta gerai Coffee Toffee untuk dibuka di luar negeri. “Saya senang umurnya baru 36 tahun. Jangan lupa serang ke luar. Nanti saya tanya lagi sudah berapa,” ujar Jokowi.   

Penghargaan Waralaba Indonesia (PWI)

Guna mengapresiasi pelaku usaha waralaba dan potensial untuk diwaralabakan, Kementerian Perdagangan telah meluncurkan kegiatan Penghargaan Waralaba Indonesia (PWI).

Penghargaan ini ditujukan kepada lima kategori usaha waralaba, yaitu kategori Waralaba Pratama, Waralaba Utama, Penerima Waralaba, Waralaba Global Indonesia, dan Waralaba Mancanegara. 

Proses seleksi PWI telah dimulai 6 bulan yang lalu melalui tahapan sosialisasi dan pendaftaran/penjaringan, evaluasi dan verifikasi lapangan, serta penilaian dan penjurian. Pada kegiatan IFSE hari ini, (25/11), Presiden Jokowi sekaligus menyerahkan Penghargaan Waralaba Indonesia (PWI) tersebut kepada para pemenang. 

Waralaba Pratama merupakan perusahaan yang telah menjalankan usaha dalam bentuk waralaba atau kemitraan kurang dari 2 tahun sejak mitra pertama dan memiliki 2-5 gerai mitra.

Waralaba Utama merupakan perusahaan yang telah menjalankan usaha dalam bentuk waralaba atau kemitraan lebih dari 2 tahun sejak mitra pertama dan memiliki lebih 5 gerai mitra. Penerima Waralaba merupakan perusahaan yang telah menjalankan usaha waralaba lebih dari 1 tahun dan menjalankan dan mengelola gerai secara aktif.

Waralaba Global Indonesia merupakan perusahaan waralaba dalam negeri yang sudah memiliki cabang di luar negeri dengan menggunakan pola waralaba. Terakhir, Waralaba Mancanegara merupakan perusahaan penerima waralaba dari luar negeri yang telah beroperasi lebih dari 3 tahun. 

Penilaian dan penjurian telah dilaksanakan terhadap 28 finalis oleh tim juri independen yang beranggotakan 11 orang pada 7-9 November 2016. Penjurian tersebut menghasilkan 11 pemenang dari 4 kategori, terdiri dari: 

1. Kategori Waralaba Pratama, pemenang pertama CV. Satria Jaya Food dengan merek Yagami Ramen House, pemenang kedua Bakso Alex dengan merek Bakso Alex, dan pemenang ketiga PT. Dr. Moez Indonesia dengan merek KLINIKITA Klinik; 

2. Kategori Waralaba Utama, pemenang pertama PT. Indomarco Prismatama Tbk. dengan merek Indomaret, pemenang kedua PT. K-24 Indonesia dengan merek Apotek K-24, dan pemenang ketiga PT. Coffee Toffee Indonesia dengan merek Coffee Toffee; 

3. Kategori Waralaba Global Indonesia, pemenang pertama PT. Baba Rafi Indonesia dengan merek Baba Rafi, pemenang kedua PT. JCO Donuts & Coffee dengan merek J.CO Donuts & Coffee, dan pemenang ketiga PT. Sumber Alfaria Trijaya dengan merek Alfamart; 

4. Kategori Waralaba Mancanegara, pemenang pertama PT. Rekso Nasional Food dengan merek McDonald’s dan pemenang kedua PT. Roto Rooter Perkasa dengan merek Roto Rooters. 

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengucapkan selamat kepada para pemenang PWI yang telah mengikuti dan melalui proses seleksi yang ketat dari tim juri independen yang ditunjuk Pemerintah. 

“Kami mengharapkan melalui penghargaan ini usaha waralaba para pemenang dapat lebih dikenal dan diterima masyarakat luas dan menjadi prototipe bagi pelaku usaha waralaba lain dalam mengembangkan usahanya,”tegas Enggartiasto. 

Indonesia Franchise & SME EXPO (IFSE)

Pertemuan waralaba dunia di Indonesia merupakan momentum penting untuk menumbuhkan jumlah dan daya saing waralaba nasional. Pemerintah mengajak pelaku usaha Indonesia bersama-sama membantu peningkatan waralaba nasional. Demikian ditegaskan Presiden RI Joko Widodo yang didampingi Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita saat membuka secara resmi Indonesia Franchise & SME EXPO (IFSE) di Jakarta Convention Centre (JCC), Jakarta, Jumat 25 November. IFSE merupakan puncak acara World Franchise Summit Indonesia (WFSI) 2016 yang berlangsung di JCC pada 22-27 November 2016. 

“Seperti diungkapkan Presiden Jokowi, WFSI yang dihadiri delegasi asosiasi waralaba dari 26 negara menjadi momentum penting yang harus dimanfaatkan guna mendorong pertumbuhan waralaba Indonesia,” tegas Mendag Enggartiasto Lukita, usai pembukaan. 

World Franchise Summit (WFS) merupakan pertemuan tahunan World Franchise Council (WFC) dan Asia Pacific Franchise Confederation (APFC) yang beranggotakan 46 asosiasi waralaba dari negara-negara maju dan berkembang. Pertemuan waralaba dunia ini untuk membahas isu-isu dan kebijakan terkait waralaba dan perkembangannya. Mendag Enggar memastikan Kementerian Perdagangan akan terus berupaya memunculkan para wirausahawan baru di bidang waralaba. 

“Sesuai amanat Peraturan Pemerintah No. 42 Tahun 2007 Tentang Waralaba, Pemerintah melalui Kemendag telah melakukan berbagai upaya pembinaan kepada pemberi waralaba dan calon pemberi waralaba terpilih untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan, pameran di dalam dan luar negeri, hingga memberikan penghargaan,” tegas Mendag Enggar. 

Fasilitasi 600 Pelaku Usaha Waralaba 

Sejak sepuluh tahun terakhir, Kemendag sudah memfasilitasi kurang lebih 600 pelaku usaha waralaba dan potensial untuk diwaralabakan dalam bentuk penyediaan stan pameran, baik di dalam maupun di luar negeri. Kemendag juga menyelenggarakan program Pendampingan Waralaba Nasional (PWN) sejak 2012 kepada kurang lebih 300 pelaku usaha. 

Lebih dari itu, Mendag menegaskan kembali bahwa partisipasi Pemerintah dalam kegiatan WFSI tidak hanya ditujukan untuk memfasilitasi pelaku usaha dalam mengembangkan usahanya, tetapi juga memberikan stimulus kepada pelaku usaha waralaba. 

“Yang paling penting adalah kami ingin lebih menstimulus pelaku usaha waralaba untuk beroperasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku, terutama memiliki legalitas usaha berupa Surat Tanda Pendaftaran Waralaba (STPW),” lanjut Mendag. 

Pertumbuhan usaha waralaba pada beberapa negara berkembang sangat pesat. Waralaba dijadikan sebagai alternatif pengembangan usaha. Data International Franchise Association melansir pada 2014 jumlah waralaba di dunia berjumlah 770.368 waralaba. Sedangkan data WFC Meeting 2013, jumlah waralaba di 3 negara ASEAN (Malaysia, Filipina, dan Singapura) telah mencapai angka 2.522 usaha waralaba. Di Indonesia, tercatat sekitar 698 waralaba dengan jumlah gerai sebanyak 24.400 yang terdiri dari 63% waralaba dan Business Opportunity (BO) lokal serta 37% waralaba asing, dengan omzet mencapai nominal Rp 172 triliun. 

Pada kegiatan WFSI, Pemerintah melalui Kemendag berpartisipasi menyediakan 150 stan gratis bagi pemberi waralaba dan calon pemberi waralaba terpilih yang mengikuti proses seleksi PWI, 200 kursi pada kegiatan konferensi internasional bagi pemangku kepentingan di bidang waralaba, dan 50 kursi pada acara gala dinner bagi tim juri dan para finalis yang telah mengikuti proses penilaian dan penjurian PWI. 

WFSI tahun ini terdiri dari serangkaian acara, yaitu Pertemuan Asia Pacific Franchise Confederation (APFC), Pertemuan World Franchise Council (WFC), Indonesia Franchise & SME Expo, Penghargaan Waralaba Indonesia (PWI), Konferensi Internasional, Gala Dinner, serta City Tour dan Business Presentation

—Rappler.com

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!