“Contekan” Ezra Walian demi menghapal Indonesia Raya

Mahmud Alexander

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

“Contekan” Ezra Walian demi menghapal Indonesia Raya
Meski menjadi pemain timnas, Ezra tak ingin tampil di liga domestik.

JAKARTA, Indonesia — Waktu sudah menunjukkan pukul 13.00 WIB, Kamis, 18 Mei. Seorang lelaki dengan jas hitam lengkap dengan dasi keluar dari lift di lantai 3 Kantor Wilayah Kemenkumham DKI Jakarta, Cawang. 

Dia lantas masuk ke dalam salah satu ruangan. Sejumlah petugas Kemenkumham tampak serius berbincang dengannya. 

Hari itu, Ezra Walian sedang melakoni satu proses paling bersejarah dalam hidupnya. Pesepak bola tim muda Ajax Amsterdam berusia 19 tahun itu memutuskan untuk menjadi Warga Negara Indonesia (WNI). Ezra pun wajib menjalani sumpah sebagai WNI.

Selang beberapa lama kemudian, Ezra keluar dari ruangan. Rupanya, di ruangan tersebut dia mendapat pengarahan terkait prosesi sumpah sebagai WNI.

Tak lama kemudian, Ezra keluar. Kali ini penampilannya sedikit beda. Dia mengenakan peci hitam, khas peci nasional. Dengan langkah mantap, dia menuju aula tempat pengambilan sumpah sebagai WNI.

“Setelah saya menjalani momen sakral ini ya, baru saya akan berkomentar,” ucapnya kepada sejumlah pewarta yang ingin mewawancarainya.

Prosesi gladi resik dijalani terlebih dulu selama 15 menit. Memberikan waktu untuknya menguji kemampuan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Lagu kebangsaan yang wajib dihafalkan oleh para pencari status WNI.

Ezra lancar mendendangkan komposisi ciptaan WR Supratman tersebut. Tapi, matanya juga sempat melirik, melihat ke arah layar besar. Bukan karena apa-apa, di layar tersebut terpampang teks Indonesia Raya.

Tak lama usai gladi resik, Kakanwil Kemenkumham DKI Jakarta Endang Sudirman langsung mengambil tempat memimpin upacara pengambilan sumpah WNI. Ezra, diikuti ayahnya, Glenn Walian, dan empat orang asing lainya, yang turut diambil sumpah maju di barisan pertama.

Baiat sebagai WNI pun diambil. Ezra dibimbing oleh Wide Putra yang bertindak sebagai penerjemah mengikuti ucapan Kakanwil. Mata pemain 20 tahun itu tampak berkaca-kaca saat mengucapkan sumpah sebagai WNI.

Dia tampak lega dan melancarkan senyum ke awak media, setelah menandatangani dokumen pengesahan sebagai WNI.

“Saya senang, sekarang saya bisa berkata saya adalah orang Indonesia,” kata dia.

Habis-habisan hafalkan Indonesia Raya

Wide yang mendampingi Ezra selama di Indonesia menjelaskan perjuangan rekannya menghafalkan Indonesia Raya cukup unik. Dia sudah mempelajarinya sejak tampil perdana untuk Indonesia 21 Maret lalu, tetapi pada kenyataannya Ezra belum hapal total. Terutama pada titik jeda dan pengulangan.

“Dari tadi, perjalanan ke sini dia enggak bisa diganggu. Di telinganya hanya ada headset dan memutar lagu Indonesia Raya,” ungkapnya.

Kemauan luar biasa untuk menghafalkan Indonesia raya membuahkan hasil, dengan bahasa yang tak pernah lancar dan dipelajari, dia ternyata sukses menyanyikannya. Meski harus melirik teks di layar, jaga-jaga jika lupa.

“Saya nanti bukan hanya ini, saya ingin belajar lebih serius tentang bahasa Indonesia,” kata dia.

Namun, bukan berarti dirinya akan datang ke Indonesia dan berkompetisi di liga domestik. Dia menegaskan masih akan berada di Belanda untuk bermain di Eropa.

Hanya, saat negara memanggil, Ezra akan siap memberikan segalanya dan menghadirkan gelar.

“Kalau negara memanggil, saya akan tanya klub. Tapi saya yakin akan dilepas untuk membela negara ini, dan menghadirkan gelar juara,” tuturnya.—Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!