Dua oknum TNI diduga terlibat penculikan pengusaha Malaysia

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Dua oknum TNI diduga terlibat penculikan pengusaha Malaysia
Korban sempat disekap selama 7 hari dan diancam akan disuntik mati

JAKARTA, Indonesia — Dua orang anggota TNI diduga terlibat dalam penculikan seorang pengusaha Malaysia bernama Sahlan bin Bandan. 

“Satu sudah diserahkan ke Pomdam Jaya, yang satunya belum karena masih diperiksa di Kostrad,” kata Kepala Penerangan Kodam Jaya Kolonel Heri Prakosa, seperti dikutip Detik.com, Minggu, 26 Juli. “Cuma 2 yang terlibat. Sama kayak kasus sebelum-sebelumnyalah dia dimintai tolong sama orang, bantu-bantu orang.” 

Heri mengatakan yang diserahkan ke Pomdam Jaya adalah anggota Kopassus berinisial S sementara yang masih di Kostrad adalah R. 

Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti menyatakan ada 10 pelaku terlibat dalam penculikan ini, termasuk dua anggota TNI tersebut, seorang mantan polisi, dan warga sipil. Empat orang telah ditangkap.  

Bisnis gagal berujung penculikan

Penculikan Sahlan yang tinggal di Bogor ini, diduga direncanakan oleh RF, warga negara Singapura yang merupakan rekan bisnis korban. RF meminta oknum TNI dan para terduga penculik lainnya untuk menangkap Sahlan yang menurut RF berutang Rp 100 miliar kepadanya, karena bisnis money changer di Singapura yang gagal. 

Sebelum menculik Sahlan, para pelaku menculik 5 adik korban untuk untuk memaksa Sahlan datang.  

“Pada tanggal 15 Juli, pelaku RF, WN Singapura (sebelumnya ditulis WN Malaysia-red) merencanakan untuk bertemu korban. Karena korban terus mengelak, akhirnya para eksekutor menculik 5 adik korban,” kata Krishna

Mereka berlima dibawa ke restoran di Cibubur, Jakarta Timur. Dua oknum TNI ini kemudian menghubungi Sahlan, dan mengancam akan menghabisi mereka bila Sahlan tidak datang.  

“Sesampainya di lokasi, korban kemudian dibawa oleh pelaku S dkk ke mobil korban Mitsubishi Pajero yang disewa korban, dengan dikawal oleh pelaku lain. Di dalam mobil, korban diminta memberikan uang Rp 500 juta dan masalah akan selesai,” kata Krishna.

Kelima adik Sahlan dibebaskan. Sahlan kemudian dibawa menemui RF dan seorang rekan bisnis lainnya di Tebet. Karena negosiasi tidak berhasil, Sahlan akhirnya dibawa ke rumah mantan anggota polisi berinisial KR di Cisalak, Depok dan disekap selama 7 hari. 

“Di rumah itu, SB diancam dengan ancaman psikis dan fisik dengan ancaman senjata api dan ancaman suntik mati,” kata Krishna

Sahlan akhirnya menghubungi keluarganya di Malaysia, dan keluarganya mentransfer Rp 100 juta.

“Setelah mendapatkan uang, para pelaku akhirnya melepaskan korban dan korban pulang naik taksi,” kata Krishna. 

Istri Sahlan melaporkan kejadian tersebut ke Polda Metro Jaya setelah Sahlan dibebaskan. Pada 23 Juli, 4 tersangka tersebut ditangkap polisi di beberapa lokasi yang berbeda-beda. — Rappler.com

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!