Persoalkan harga daging sapi, DPR akan panggil Menteri Pertanian

Haryo Wisanggeni

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Persoalkan harga daging sapi, DPR akan panggil Menteri Pertanian
Pemotongan kuota impor dinilai picu kelangkaan dan mendorong naiknya harga daging sapi.

JAKARTA, Indonesia — Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) berencana akan memanggil Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman untuk dimintai penjelasan terkait gejolak harga daging sapi yang meroket.

“Ya, kita akan minta keterangan pemerintah. Kita akan panggil Mentan,” ujar anggota Komisi IV DPR Daniel Johan, Senin, 10 Agustus.

Belakangan, harga daging sapi memang terus meroket hingga menyentuh angka Rp 140.000 per kg dan menekan daya beli masyarakat. Harga daging sapi biasanya sekitar Rp 100.000 per kg.

Salah satu indikasinya, tingkat penjualan daging sapi di ibu kota turun hingga 40%. 

Penurunan penjualan daging sapi di kalangan pedagang mencapai 30-40%. Ini juga karena daya beli masyarakat yang juga rendah akibat pertumbuhan ekonomi kita yang juga rendah,” kata Ketua Komite Daging Sapi (KDS) Jakarta Raya Sarman Simanjorang, sebagaimana dikutip oleh media.

“Di sisi lain, harga daging sapi stabil tinggi, maka omzet pedagang pasar ikut anjlok,” kata Sarman.

Dipicu pemotongan kuota impor

Daniel menilai kebijakan penurunan kuota impor sapi ternak yang ditempuh Kementerian Pertanian (Kementan) memicu kelangkaan daging sapi di pasar sehingga harganya naik.

“Ini karena Mentan memotong kuota impor sapi bakalan dari 250.000 menjadi 50.000 ekor saja di kuartal 3. Barangnya enggak ada, ya harganya naik,” kata anggota DPR Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.

“Bisa jadi Mentan ini tidak mengerti persoalan, atau kalau mengerti persoalan berarti Kementan sengaja ingin menaikkan harga daging sapi ini,” ujarnya.

Sebelumnya, Kementerian Pertanian memang memberikan rekomendasi kepada Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk membatasi impor sapi ternak pada kuartal 3 tahun 2015. Ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mendorong terwujudnya swasembada daging sapi.

“Ini pil pahit yang harus ditelan, saatnya sebagai negara besar kita berpikir untuk bangun kemandirian negara. Saya tandatangani rekomendasi pembatasan 50.000 ekor sesuai arahan Menteri Pertanian,” kata Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan Muladno, sebagaimana dikutip oleh media.

“Kementan merekomendasikan jumlah itu ke Kemendag dan disetujui.” Rappler.com 

BACA JUGA:

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!