Setelah Tuhan, kini Saiton hadir di Indonesia

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Setelah Tuhan, kini Saiton hadir di Indonesia
"Saya punya prinsip, walaupun nama seperti itu yang penting sifatnya enggak gitu. Banyak nama Muhammad tapi kelakuannya gak kaya gitu."

JAKARTA, Indonesia— Kehebohan nama aneh di Indonesia ternyata belum berakhir. Setelah Tuhan menjadi buah bibir beberapa hari terakhir, kini satu nama lain yang tak kalah aneh muncul.

Ketua Komisi VII DPR RI, Saleh Partaonan Daulay, mengaku pernah bertemu dengan Saiton. 

“Ada namanya Syaitan di Palembang,” kata Saleh pada media

Akhirnya, ketika orang tua Saiton (ejaan sebenarnya) menyadari arti nama tersebut mereka mencoba menggantinya. Namun, ketika nama tersebut diganti, Saiton malah mudah sakit.

“Orang tuanya nyesal dan malu, dan diganti dengan nama lain. Waktu itu abang saya terlibat dalam proses ganti nama,” ujar Saleh. “Ganti nama dan sakit-sakitan, akhirnya tetap Syaitan.”

Memiliki gelar master, Saiton bekerja sebagai guru

Saiton yang akhirnya dapat dihubungi media menjelaskan asal mula namanya. Ia adalah anak ketiga belas dari orang tuanya. Sayangnya, hanya tiga (termasuk dirinya) yang hidup.

“Nah saya ini anak ketiga belas. Kata orang tua saya, dia putus asa, anggap saya juga enggak mungkin hidup,” katanya pada Merdeka.com

Ternyata Saiton berhasil hidup dan tumbuh sehat. “Lalu orang tua saya bingung, dikasihlah nama itu (Saiton),” katanya.

Saiton dan orang tuanya sudah dua kali mencoba mengganti nama. Pertama, saat Saiton berusia 3 tahun, namun ia malah sakit selama tiga bulan. Kedua, saat ia berkerja di sebuah perusahaan, namun lagi-lagi ia sakit-sakitan.

Akhirnya, Saiton, pria kelahiran 1978 yang bekerja sebagai guru ini, memutuskan untuk menerima namanya.

“Saya punya prinsip, walaupun nama seperti itu yang penting sifatnya enggak gitu. Banyak nama Muhammad tapi kelakuannya gak kaya gitu. Kalau orang bilang apa lah arti sebuah nama, walaupun kata ustad nama adalah doa,” katanya.

Karena namanya yang tak lazim, teman-temannya memanggil namanya dengan cara yang berbeda. 

“Kalau di tempat kerja saya dipanggil Anton. Kalau di masjid saya dipanggil Sultan. Itu orang semua yang kasih nama, bukan saya,” ujar Saiton.

Sebelumnya, netizen Indonesia dihebohkan dengan seseorang dari Banyuwangi yang bernama Tuhan. Ia diminta oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur untuk mengganti atau menambah kata lain pada namanya. Hanya saja, permintaan ini ditolak Tuhan.

“Saya tidak akan mengganti nama saya, kan itu pemberian orangtua. Selain itu, jika ganti nama, maka semua dokumen juga harus ganti. KTP, surat nikah, ijazah, dan surat-surat lainnya,” kata Tuhan, Selasa 25 Agustus 2015.

Sebenarnya, sebelum Tuhan dan Saiton, sudah banyak nama-nama unik yang beredar di internet, seperti Anti Dandru, Royal Jelly, Selamet Dunia Akhirat, dan Dontworry. Kamu bisa cek nama-nama lainnya di sini—Rappler.com 

Baca juga:

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!