Kucing ras langka ramaikan kontes di Bandung

Yuli Saputra

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Kucing ras langka ramaikan kontes di Bandung
Ustin merupakan kucing ras Somali pertama dan satu-satunya di Indonesia

 Safranika Ustin, kucing ras langka Somali, mengikuti kontes kucing internasional di Bandung. Foto oleh Yuli Saputra/Rappler

BANDUNG, Indonesia — Kucing ras Somali itu nampak gelisah di gendongan pemiliknya, Neni Wijaya yang terus berusaha menenangkannya. Kucing itu sepertinya bisa merasakan jika ia menjadi pusat perhatian para pengunjung kontes kucing “Champ of The Champs” yang digelar di Bandung, Sabtu-Minggu, 29 – 30 Agustus 2015. 

Wajar saja karena kucing bernama Safranika Ustin itu memiliki warna bulu yang menawan, cokelat keemasan, warna yang tak biasa. Ustin juga merupakan kucing ras Somali pertama yang datang ke Indonesia.

“Belum ada kucing ras Somali sebelumnya. Baru dia pertama kali datang ke Indonesia,” kata Neni saat ditemui di lokasi, Sabtu, 29 Agustus 2015.

“Peminatnya banyak sekali. Sekarang saja sudah banyak yang memesan keturunannya,” kata Neni.

Neni membeli Ustin di Rusia dengan harga yang fantastis, Rp 100 juta. Meski harus merogoh kocek sangat dalam, namun perempuan yang juga memiliki usaha jual beli kucing ini melihat peluang bisnis yang menguntungkan.

Menurut Neni, kucing ras Somali ini memiliki sejumlah keistimewaan. Selain warna bulu yang menarik, kucing ini juga sangat manis dan loveable.

“Dia itu gak pernah nyakar, jinak banget. Kalau saya lagi duduk, dia nyamperin dan nyium-nyium saya. Pokoknya menyenangkanlah kucingnya,” ujar perempuan 48 tahun itu.

Neni lalu mengikutsertakan Ustin dalam kontes kucing “Champ of the Champs” untuk kategori Shorthair Breed bersaing dengan 46 ekor kucing dari berbagai ras lainnya dalam memperebutkan gelar Championship. Kontes itu menjadi pengalaman pertama bagi Ustin.

Ilustrasi. Anak kucing Persia Peaknose berpose di rumah pemiliknya di Sunter, Jakarta. Foto oleh Abdul Qowi Bastian/Rappler

Kontes kucing terbesar di Indonesia

Ustin menjadi satu dari 225 ekor kucing dari berbagai ras yang memeriahkan kontes kucing yang diselenggarakan oleh komunitas Sukses Beternak Kucing Ras bekerja sama dengan Cat Fanciers’ Society of Indonesia (CFSI) dan induk organisasi kucing internasional, Cat Fanciers’ Assosiation (CFA). Ini menjadi kontes si manis  terbesar di Indonesia. Bahkan, untuk jumlah kepersertaan kucing ras Mainecoon, kontes ini bisa dikatakan terbesar di dunia.

“Ada 91 ekor kucing Mainecoon yang ikut kontes Champ of The Champs ini. Belum pernah ada kontes dengan jumlah kucing Mainecoon sebanyak ini di dunia,” kata Presiden CFSI, Cacang Effendi.

Jurinya pun tak kalah banyak. Ada 12 orang juri profesional yang didatangkan dari berbagai negara untuk memilih kucing terbaik di setiap kategorinya. Antara lain Irina Kharchencko dari Rusia, Vicki Abelson dari Amerika Serikat, Ayumi Ueda dari Jepang, dan Amanda Cheng dari China.

“Belum ada kontes kucing di Indonesia yang mendatangkan juri sebanyak itu. Jadi kontes sekarang ini benar-benar terbesar di Indonesia,” kata Cacang.

Kontes ini diikuti peserta dari beberapa negara seperti Malaysia, Thailand, Filipina, dan Jepang serta para penyayang kucing dari berbagai daerah di Indonesia. Salah satunya adalah Charly Hernoto yang sengaja datang ke Bandung untuk mengikuti kontes. 

“Semua kucing saya diikutkan lomba,” kata warga Jakarta yang memiliki 50 ekor kucing jenis Persia dan Mainecoon ini.

Pada kontes kali ini, Charly mengikutkan 12 ekor kucing jenis Mainecoon miliknya untuk dilombakan.

“Tujuannya untuk mendapatkan gelar dan mengetahui kualitas kucing saya,” kata pemilik Nochacoon Cattery ini.

Kontes kucing ‘Champ of The Champs” dibagi dalam tiga divisi, yakni Longhair Breeds, Shorthair Breeds, dan Household Pets. Longhair Breeds diikuti kucing jenis Mainecoon, Persia, Exotic, dan Norwegian Forest. Sedangkan peserta untuk Shorthair Breeds di antaranya adalah kucing jenis Sphynx, Scottish Fold, Burmese, Somali, dan Devon Rex.

Event ini seperti perlombaan mobil formula grand prix, setiap peserta yang berhasil dalam lomba ini akan mendapatkan poin dimana poin tersebut menentukan level prestasi setiap kucingnya, seperti gelar Champion, Grand Champion, National Winner, dan seterusnya,” papar CFSI Champ of The Champ’s Show Manager, Arman Hermawan.

Poin tersebut, lanjut Arman, akan dikumpulkan dan pada akhir sesi diumumkan pemenangnya. Panitia berencana akan menggelar sesi akhir pada Desember 2015 dan April 2016 untuk menutup sesi yang bertepatan dengan momen Konferensi Asia Afrika 2016 mendatang.

“Untuk kontes sekarang ini, pemenang kucing terbaik setiap kategorinya akan diumumkan Minggu (29 Agustus 2015) sore,” lanjutnya.





Pada event kali ini, panitia tidak hanya menyelenggarakan kontes kucing saja tapi juga berbagai kegiatan seperti cat bazaar yang menjual berbagai perlengkapan kucing, face paintingtalkshow, dan photo booth.

“Acara ini pun dirancang untuk menjadi momen bersejarah kebanggaan Indonesia dengan mengabadikan dokumentasi event ini menjadi gambar resmi perangko Indonesia,” kata Arman. — Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!