Orangtua korban diduga beri keterangan palsu, guru JIS diperiksa kembali

JAKARTA, Indonesia — Neil Bantleman, salah satu guru Jakarta International School (JIS) yang sebelumnya didakwa melakukan pelecehan seksual terhadap murid, kembali diperiksa polisi, Senin, 21 April 2015. 

Kali ini, dia diperiksa dalam kasus dugaan keterangan palsu orangtua dari murid JIS yang ditengarai adalah korban pelecehan seksual. Selain Bantleman, seorang asisten guru JIS bernama Ferdinant Tjong juga sempat dipenjara karena kasus yang sama.

“Saya di sini sebagai saksi untuk memberikan keterangan bahwa orangtua murid telah memberikan saksi palsu, dan saya serta Ferdinant tidak terlibat dalam kasus pelecehan tersebut,” kata Bantleman di Bareskrim. 

Sebelumnya Tjong juga sudah diperiksa untuk kasus sumpah palsu ini. 

Pengadilan Tinggi Jakarta Selatan pada April lalu menghukum Bantleman dan Tjong masing-masing 10 tahun penjara karena terbukti melakukan pelecehan seksual terhadap muridnya. Namun Pengadilan Tinggi Jakarta pada 10 Agustus membebaskan keduanya, menyatakan mereka tidak bersalah. 

Keputusan pengadilan ini dijadikan dasar bagi Sisca, istri Tjong untuk balik melaporkan orangtua murid yang menggugat suaminya dan Bantleman.

Hotman paris sedang menjelaskan tentang pelaporan saksi palsu terhadap guru jis #kemenanganguruJIS pic.twitter.com/a5E20otXrG

— Berita Terbaik (@beritaterbaik) September 21, 2015

Pengacara guru JIS, Hotman Paris, mengatakan ada tiga dokter yang terlibat memberikan keterangan palsu. 

“Salah satunya dokter dari Rumah Sakit Pondok Indah dengan inisial L, yang menandatangani visum padahal dia tidak pernah melakukan visum terhadap anak,” kata Hotman. 

Dua lainnya adalah dokter dari Rumah Sakit Polri dengan inisial E dan J. — Laporan dari Antara/ Rappler.com

BACA JUGA:

• Indonesia court overturns international school abuse convictions: lawyer
• Canadian, Indonesian jailed over Jakarta school sex abuse
• Canadian, Indonesian face 12 years jail for Jakarta school abuse