Bendera Palestina dikibarkan pertama kali di markas PBB

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Bendera Palestina dikibarkan pertama kali di markas PBB

EPA

Abbas: Palestina berhak diakui sebagai anggota penuh PBB dan dapatkan pengakuan dari anggota PBB

JAKARTA, Indonesia – Bendera Palestina untuk pertama kalinya dikibarkan di markas Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Rabu, 30 September 2015, waktu New York, Amerika Serikat. 

Presiden Palestina Mahmoud Abbas turut mendesak badan dunia tersebut untuk menjadikan Palestina negara anggota.

Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon dan Abbas memimpin upacara pengibaran bendera di taman mawar setelah Abbas di sidang Majelis Umum PBB menyatakan kecaman atas pendudukan Israel di tanah Palestina yang tidak kunjung berakhir.

“Dalam momen bersejarah ini, saya ingin mengatakan kepada rakyat saya di mana pun berada: Kibar bendera Palestina setinggi mungkin karena ini merupakan simbol identitas kita,” kata Abbas. 

“Hari ini merupakan hari yang membanggakan.”

Ban Ki-moon juga menyuarakan nada serupa.

“Sekarang merupakan saatnya untuk mengembalikan optimisme Israel dan Palestina untuk mencari solusi damai dan pada akhirnya mewujudkan solusi dua negara bagi dua bangsa,” ujar Ban.

Puluhan orang berkumpul di Kota Ramallah, wilayah pendudukan Tepi Barat, untuk menyaksikan pengibaran bendera Palestina melalui televisi.

Majelis Umum PBB memutuskan pada 10 September silam untuk mengizinkan pengibaran bendera Palestina dan Vatikan, dua negara pengamat di PBB, bersama bendera negara-negara anggota badan dunia tersebut.

Resolusi tersebut didukung 119 negara, termasuk Indonesia. Sementara itu, 45 negara abstain dan delapan negara menolak, termasuk Australia, Israel, dan Amerika Serikat.

Indonesia sebelumnya menyatakan pentingnya memberikan dukungan kepada kemerdekaan Palestina.

Hal itu berulang kali disampaikan oleh Presiden Joko “Jokowi” Widodo, sejak dari masa kampanye tahun lalu, hingga terakhir saat bertemu dengan Perdana Menteri Palestina Rami Hamallah dalam pertemuan bilateral di sela Konferensi Asia-Afrika, April lalu. 

“Yang harus digarisbawahi adalah penjajahan di Palestina harus diakhiri,” kata Jokowi saat itu. 

“Kita sampaikan dukungan penuh untuk (pengakuan Palestina) di PBB (Persatuan Bangsa-Bangsa).”

Hal ini juga disampaikan oleh Humas Kementrian Luar Negeri Arrmanatha Nasir. “Posisi Indonesia selalu mendukung Palestina. Ini merupakan mandat dari konstitusi kita,” katanya kepada Rappler melalui pesan singkat.—Rappler.com

BACA JUGA:

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!