Meliput kongres HMI, wartawan diinjak-injak polisi

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Meliput kongres HMI, wartawan diinjak-injak polisi

ANTARA FOTO

Polisi yang sedang memukuli seorang yang diduga anggota HMI marah karena aktivitasnya direkam wartawan.

JAKARTA, Indonesia – Puluhan anggota Sabhara mengeroyok, lalu memukul secara brutal dan bar-bar wartawan RiauOnline.co.id, Zuhdy Febryanto. Saa itu, Zuhdy sedang meliput Kongres HMI di GOR Remaja, Sabtu 5 Desember 2015, pukul 13.40 WIB.

Berikut kronologisnya:

Kejadian berawal  saat para wartawan sedang meliput kongres HMI di Gelanggang Remaja. Saat itu terlihat polisi menangkap seseorang diduga mahasiswa HMI ingin masuk arena kongres berlangsung.

Polisi kemudian memukuli orang tersebut. Kejadian itu kemudian diliput dan diambil foto dan videonya oleh sejumlah wartawan memang sedang berada di lokasi.

Melihat aksi brutal mereka difoto dan direkam, polisi marah dan meminta agar wartawan menghapus foto diambil. Namun, permintaan itu ditolak rekan-rekan wartawan dan menegaskan akan tetap meliput aktivitas di gelanggang remaja. Para polisi dari Sabhara Polresta Pekanbaru langsung emosi dan mengejar wartawan.

Korban Zuhdy Febryanto saat itu berada dekat gerbang langsung dikerubuti. Para polisi, kemudian memukuli dengan tongkat dan pentungan di seluruh bagian tubuh, termasuk kepala, serta menginjak-injak tubuh korban.

Padahal, ketika itu korban dan kawan-kawan wartawan sudah memperlihatkan Kartu Pers kepada gerombolan Sabhara yang bertugas di gerbang pintu masuk Gelanggang Remaja.

Melihat korban terkapar, teman-teman wartawan lain langsung mencoba membantu menyelamatkan korban yang sudah terkapar tidak berdaya dengan kondisi kepala mengucurkan darah. Korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit syafira.

“Jika tidak ditarik dan dilarikan oleh kawan-kawan wartawan, kondisi Zuhdy lebih semakin parah akibat dikeroyok puluhan Sabhara tersebut,” kata Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Pekanbaru, Fakhrurrozi dalam keterangan persnya.

Dengan kondisi bocor di bagian kepala dan darah segar keluar dari kepalanya, korban langsung dilarikan ke RS Syafira, Pekanbaru. Korban kini sedang dirawat di RS Syafira dan harus mendapat jahitan sebanyak 2 serta rawat inap.

Sejumlah elemen organisasi wartawan di Riau, antara lain PWI Cabang Riau, AJI Pekanbaru, IJTI Riau, PJI Riau, Sowat dan RiauOnline.co.id mengutuk aksi brutal Kepolisian dalam mengamankan Kongres HMI, termasuk mengeroyok wartawan.

Selain itu, gabungan organisasi wartawan ini juga mengecam  aksi kekerasan dari polisi dengan melarang wartawan meliput ke dalam arena Kongres HMI. Aksi brutal dari polisi ini melanggar Undang Undang No 40 tahun 1999 tentang Pers.

AJI Pekanbaru bersama dengan organisasi wartawan lainnya juga akan melaporkan kasus penganiayaan dialami Zuhdy Febryanto ke tingkat Polda Riau.

“Kami juga mendesak Kapolri untuk menindak tegas anggotanya yang telah melakukan tindakan brutal tersebut,” jelas Fakhrurrodzi.—Rappler.com

BACA JUGA:

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!