LBH minta penegak hukum usut penembakan dua aktivis di Papua

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

LBH minta penegak hukum usut penembakan dua aktivis di Papua

AFP

Masyarakat kampung Wanampompi berhasil melarikan para korban ke hutan dekat kampung dan dievakuasi ke Randawaya.

 

JAKARTA, Indonesia—Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta meminta penegak hukum mengusut tuntas kasus dugaan pelanggaran hak asasi manusia berat di Serui, Papua. Pada peringatan hari kebebasan berkeskpresi 1 Desember kemarin, empat orang ditembak mati dan delapan lainnya dianiaya. 

“Di Jakarta ada 306 ditangkap, 2 dikriminalisasi, dan ada yang terluka hingga patah tengkoraknya. Kalau di Papua mereka langsung ditembak mati. Itulah wajah kekerasan negara kita terhadap orang Papua,” kata Alghiffari Aqsa, Direktur LBH Jakarta, lewat rilisnya, Jumat, 11 Desember. 

Bagaimana kronologisnya? 

Pukul 03:00 – 07:30 WIT

Erick Manitori bersama kawan-kawannya mengibarkan bendera Bintang Kejora di depan rumah Erick Manitori di kampung Wanampompi, Serui, kabupaten Yaspen. Setelah upacara pengibaran bendera selesai Erick Manitori bersama rekan-rekannya beristihat di rumahnya.

Pukul 08:00 WIT 

Pasukan gabungan TNI-Polri menggunakan dua mobil jenis Estrada, 1 Mobil jenis Avanza dan 1 truk dalmas (pengendali massa) datang dan berhenti tepat di depan rumah Erick Manitori di pinggir jalan raya.

Mereka kemudian memanggil Erick Manitori untuk bernegosiasi. Erick Manitori yang tidak menaruh curiga dan langsung memilih lima rekannya untuk ikut dengannya, tanpa senjata. 

Erick Manitori dan kelima rekannya mendekati pasukan gabungan tersebut. Namun dalam jarak 15 – 20 meter di jalan raya, jarak sekitar 50 meter dari tiang bendera langsung ditembak mati oleh aparat gabungan walau mereka tak bersenjata. 

Dua orang yang ditembak mati di tempat antara lain, Yonas Manitori (adik kandung dari Erick Manitori) dan Darius Andiribi, sedangkan Erick Manitori dan Yulius Robaha ditembak di kaki. Setelah itu, mereka diseret naik ke dalam truk polisi dan langsung dibawa ke UGD (Unit Gawat Darurat) RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah) Serui. 

Aparat gabungan kemudian melakukan penyisiran dengan melepas tembakan selama dua jam di Kampung Wanampompi, sehingga menyebabkan delapan orang lain terluka parah.

Masyarakat kampung Wanampompi berhasil melarikan para korban ke hutan dekat kampung dan dievakuasi ke Randawaya.

Nama-nama 8 orang yang terluka parah, antara lain: PW, ZT, YM, AM, PA, AK, DA, AR.

“Pemerintah harus menghentikan kekerasan yang terus terjadi di Tanah Papua yang melanggar nilai-nilai kemanusiaan. Pemerintah juga harus mengedepankan pola pendekatan kemanusiaan dalam berbagai persoalan di Papua,” ujar Pendeta Leonora D Balubun, perwakilan dari Gereja Kristen Injil.  

“Kami menuntut kepada Presiden Joko Widodo, Kapolri dan Panglima TNI untuk bertanggungjawab atas peristiwa ini,” kata Alghif. —Rappler.com

BACA JUGA

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!