ACEH, Indonesia  ̶  Kondisi di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) dilaporkan sudah mulai membaik. Ketinggian air sudah mulai menurun di beberapa tempat. Aktivitas warga sudah mulai menggeliat.

“Secara umum kondisi sudah mulai membaik. Beberapa daerah yang terisolir akibat jembatan roboh, sudah mulai normal,” kata Kepala Markas Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Aceh Rudianto,  dalam perbincangan dengan Rappler.com, hari ini (17/12/15).

Menurut Rudianto, ada tujuh kabupaten di Aceh yang terkena bencana banjir. Selain Abdya, adalah Aceh Tengah, Gayo Luwes, Singkil, Aceh Selatan, Nagan Raya, dan Aceh Tengah.

“Banjir di Abdya paling parah, sehingga dikeluarkan status darurat bencana oleh bupati,” katanya. Bencana banjir disebabkan oleh hujan deras selama empat hari selama awa pekan ini. Hal ini membuat empat sungai di daerah ini meluap.

Pada awal bencana, awal pekan lalu, lautan air mengisi kebanyakan daratan di tujuh kabupaten tersebut. “Ini yang membuat aktivitas warga lumpuh,” katanya. Dalam pengamatan Rudianto, kini ketinggian air sudah mulai surut.

“Saya lihat aktivitas warga sudah kembali normal,” katanya. Menurut Rudi, pegawai kantor, anak-anak sekolah, dan pegawai swasta sudah mulai beraktivitas seperti biasa.

Sejauh pantauannya, tidak ada kerusakan signifikan akibat bencana banjir. Hanya memang, ada tujuh jembatan yang roboh akibat banjir, salah satunya adalah jembatan yang menghubungkan daerah setempat dengan Kabupaten Nagan Raya.

“Sudah ada perbaikan sementara. Warga sudah bisa memanfaatkan jembatan sementara untuk beraktivitas kembali,” kata Rudi. Semua ini tidak lepas dari kesiapan pemerintah setempat dalam mengantisipasi bencana tahuan ini. Termasuk di dalamnya kesiapan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).   ̶   Rappler.com

BACA JUGA

• Keureuto: Bendungan terbesar di Aceh yang diklaim bisa atasi banjir
• Waspada, Jakarta dikepung banjir karena hujan lokal
• Fotografer Belanda memotret banjir Jakarta dan naiknya air laut