Polda Jateng masih dalami hilangnya keluarga di Banyumas

Mawa Kresna

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Polda Jateng masih dalami hilangnya keluarga di Banyumas
Polisi saat ini masih mendalami hal tersebut, dan belum mengantongi dugaan apapun

 

YOGYAKARTA, Indonesia  —  Kepolisian Polda Jawa Tengah masih mendalami hilangnya satu keluarga di Banyumas pada 25 November lalu. Polisi meminta masyarakat untuk tidak berspekulasi.

Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol A Liliek Darmanto mengatakan sampai saat ini belum bisa memastikan ke mana hilangnya satu keluarga tersebut. Menurutnya polisi saat ini masih mendalami hal tersebut, dan belum mengantongi dugaan apapun. Termasuk kemungkinan apakah mereka diajak bergabung dengan ISIS.

“Kami belum tahu, dan kami tidak mau menduga-duga mereka ikut ISIS atau organisasi lainnya. Kami kan belum memeriksa yang bersangkutan,” kata Liliek saat dihubungi Rappler, Sabtu 9 Januari.

Liliek menjelaskan fenomena tersebut memang sekarang membuat heboh. Namun dia meminta masyarakat tetap tenang dan tidak membuat opini yang membuat semakin heboh.

“Kalau kita menduga-duga, ternyata mereka pergi liburan ke Bali, terus pulang senyum-senyum. Gimana? Kita kan juga tidak bisa melarang mereka pergi-pergi. Itu hak asasi mereka mau pergi ke mana. Soal mereka menitipkan rumah untuk dijual itu juga kan kita tidak bisa melarang,” katanya.

Meski demikian dia menghimbau agar warga tidak mudah tergoda untuk bergabung dengan organisasi-organisasi seperti ISIS. Dia pun meminta warga berpikir panjang jika ada orang yang mengajak bergabung ke organisasi seperti ISIS.

“Kalau benar bergabung dengan ISIS, saya meminta warga berpikir panjang. Karena belum tentu jelas, bisa jadi penipuan. Pikirkan baik-baik apalagi sampai membawa keluarga,” katanya.

Hilangnya satu keluarga di Desa Dawuhan, Kecamatan/kabupaten Banyumas, Jawa Tengah terungkap setelah  Marfungah, PNS di RSUD Banyumas lama tidak masuk kerja tanpa ada keterangan. Belakangan diketahui, ia bersama suami Sugiantoro dan lima anaknya pindah domisili.

Perilaku Sugiantoro berubah. Dari aktif dalam pertemuan warga, namun sejak 2012 menjadi menutup diri. Anak-anaknya juga hanya belajar di rumah. Kepada tetangga, Sugiantoro berpesan agar rumahnya dijual dan uangnya dikirim ke rekening yang sudah diberikan.

Sebelumnya, di Jawa Tengah pula, dokter Rica Tri Handayani juga dilaporkan hilang bersama anaknya saat menjenguk suami yang kuliah di Yogyakarta. Sebelum menghilang, 30 Desember 2015, warga Lampung ini berpesan kepada orangtuanya hendak “berjuang di jalan Allah”. Saksi menyatakan, Rica pergi dijemput seseorang. —   Rappler.com

BACA JUGA

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!