“Lengan bionik” Wayan undang nada sumbang netizen

Bobby Andalan

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

“Lengan bionik” Wayan undang nada sumbang netizen
Alat sensor otak yang menggerakkan lengannya menjadi bahan kritik publik

BALI, Indonesia  —   Tak pernah terpikirkan sebelumnya dalam benak Wayan Sumardana akan berubah menjadi manusia robot. Tangan kirinya kini digerakkan oleh sebuah alat yang dirakitnya sendiri.

Sebelumnya, Sumardana merupakan pria normal. Tak ada masalah pada kedua tangannya, sebelum akhirnya petaka itu menghampiri dirinya sekitar enam bulan lalu. Tiba-tiba tangan krinya tak bisa digerakkan. Sampai hari ini, masih misteri apa gerangan penyebab tangannya lumpuh.

Sumardana merasa tak pernah mendapat penjelasan memadai secara medis. “Secara medis diperiksa normal. Darah saya pernah diambil 15 cc untuk dicek di laboratorium. Hasilnya normal,” kata Sumardana saat ditemui di bengkelnya, Selasa 19 Januari 2016.

Suatu ketika, dokter menyebut jika tangan kirinya mengalami masalah pada saraf. Ia diberi obat perangsang saraf. Hasilnya nihil. Tetap saja tangannya tak bisa melakukan aktivitas apapun. Ia lantas kembali memeriksakan diri ke dokter.

Diagnosa dokter menyatakan ada aliran darah yang tersumbat. Ia pun diberi obat agar aliran darahnya lancar. Sayang, hasilnya tetap saja nihil. “Tetap saja tangan saya yang kiri tidak bisa digerakkan,” ceritanya.

Sumardana beralih pengobatan. Ia lantas mendatangi dukun. Terhitung enam kali ia berobat ke paranormal. Namun, tetap tak membuahkan hasil. Ia sempat putus asa.

“Saya patah arang, trauma. Berobat ke sana ke mari tidak ada perubahan. Saya akhirnya tidak bisa bekerja. Anak saya kalau sekolah tidak bawa uang jajan,” kenang bapak tiga anak ini.

Rakit alat dari rongsokan
Tak mau larut dalam kesedihan, Sumardana mencoba bangkit. Ia berfikir keras agar tangan kirinya kembali bisa digerakkan. Dengan begitu, ia bisa kembali mengais rezeki untuk menafkahi anak dan istrinya. Ia kemudian merancang sebuah alat dari bahan bekas.

“Idenya datang sendiri karena saya ingin tangan saya bisa bergerak lagi. Semua bahan-bahan ini 90 persen rongsokan,” kata Sumardana. Berbekal ilmu yang dipelajarinya di sebuah SMK di Denpasar, Sumardana mencoba mengaplikasikan disiplin ilmunya.

Sisanya, ia pelajari dari internet untuk merakit barang-barang yang diharapkannya mampu kembali menggerakkan tangan kirinya. Setelah semua teori terkumpul, saatnya Sumardana mencari alat-alat yang dibutuhkan.

Apa daya, ia keterbatasan biaya. Ia memutar otak. Dikumpulkannya barang rongsokan yang selama ini disimpan. Ya, selain sebagai tukang las, pria kelahiran 1984 ini juga pengepul barang-barang bekas. “Dinamo, komputer, besi yang saya rakit ini semuanya rongsokan,” ujar Sumardana.

Lima kali ia bereksperimen, dan gagal. Rupanya, dibutuhkan alat sensor otak yang sulit dicari di Indonesia. Ia pun memesannya secara online. Tak tanggung-tanggung, ia membeli dari Amerika Serikat seharga Rp4,7 juta.

Sempurna! Begitu alat tersebut dipasang, alat bantu yang dirakit sendiri oleh Sumardana itu bekerja maksimal.

Uang jajan untuk anak.

Nada sumbang dari netizen

Ia girang bukan main lantaran tangan kirinya kini dapat kembali menghasilkan rupiah. “Ya sekarang senang karena tangan saya sudah bisa bekerja normal lagi. Anak saya kalau ke sekolah sekarang sudah bawa uang jajan,” katanya bangga.

Kini, Sumardana sudah kembali bekerja normal. Order las dan pembuatan bahan-bahan dari besi mengalir deras. Tangan “bionik” Wayan sudah kembali sibuk bekerja. Kendati begitu, hampir separuh badan Sumardana dipenuhi oleh alat elektronik dengan sambungan kabel. Ia pun laiknya manusia robot seperti tergambar dalam film animasi.

Namun, kebangkitan lengan “bionik” inilah yang justru mengundang kontroversi. Sejumlah netizen meragukan “temuan” Wayan. Di bawah ini sejumlah komentar miring terhadap kreasi Wayan. Sebagian malah menilai lengan “bionik” Wayan cuma hoax.

//

Inilah foto mesin dari pencipta tangan robot yang dijuluki Iron Man itu.. Sangat jelas kelihatan kalau itu hanya…

Dikirim oleh M Asad Abdurrahman pada 20 Januari 2016

Meski begitu, jerih payah Wayan juga tidak sedikiit yang memberikan pujian dan apresiasi. Seperti terekam dalam perbincangan berikut: 

Bagaimana dengan kamu? Apakah temuan Wayan masuk akal? Atau kamu juga melihat kejanggalan?    —   Rappler.com

BACA JUGA

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!