2016, pelaku industri optimistis pasar otomotif Indonesia bangkit

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

2016, pelaku industri optimistis pasar otomotif Indonesia bangkit

EPA

Salah satu landasan prediksi ini adalah potensi membaiknya performa makro perekonomian Indonesia pada tahun ini jika dibandingkan dengan 2015 lalu

JAKARTA, Indonesia — Setelah dua tahun berturut-turut pertumbuhannya menurun, pelaku industri optimistis bahwa pasar otomotif di Indonesia bisa kembali tumbuh positif pada tahun ini.

“Untuk 2016 diperkirakan akan ada kenaikan sekitar lima persen, jadi angkanya kami masih sangat berhati-hati di 1.050.000 unit. Kalaupun bagus-bagus bisa sampai 1.100.000 unit. Itu prediksi Gaikindo untuk 2016,” kata Ketua Umum I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Jongkie D. Sugiarto di Jakarta, Kamis, 28 Januari. 

Salah satu landasan prediksi ini menurut Jongkie adalah potensi membaiknya performa makro perekonomian Indonesia pada tahun ini jika dibandingkan dengan 2015 lalu. 

“Jadi kalau kita lihat indikasi ini, tentunya kita harus optimis bahwa 2016 ini seharusnya lebih baik dibandingkan 2015. Meski jika dilihat kembali indikator-indikator makro itu peningkatannya tidak terlalu besar juga dari 2015 ke 2016,” katanya. 

Agar prediksi ini menjadi kenyataan, Jongkie menyebut sejumlah faktor sebagai kunci: Nilai tukar, inflasi dan daya beli, keberadaan pembiayaan otomotif, kondisi ekonomi global, harga jual Bahan Bakar Minyak (BBM), peraturan dan perpajakan, pembangunan infrastruktur, pertumbuhan ekonomi nasional dan BI Rate atau tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia.

Pasar otomotif Indonesia mengalami lompatan tertinggi 2010 lalu dengan tumbuh sebesar 57,3 persen dari tahun sebelumnya. Tren pertumbuhan itu terus berlangsung dalam kurun waktu tiga tahun berikutnya, hingga mencapai rekor penjualan sebanyak 1.229.811 unit pada 2013.

Namun setelah itu, pasar otomotif domestik kemudian melemah 1,8 persen pada 2014 lalu anjlok hingga 16,1 persen pada tahun 2015. 

Laporan Antara/Rappler.com

 

BACA JUGA: 

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!