Ulang tahun ke-19, Bekasi luncurkan aplikasi Smart City

Elfa Putri Setyanti

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Ulang tahun ke-19, Bekasi luncurkan aplikasi Smart City
Bekasi kembangkan platform dan aplikasi untuk melangkah jadi Smart City

Inisiatif Smart City saat ini sedang marak di berbagai kota di Indonesia. Kota-kota di Indonesia berlomba-lomba untuk menjadi kota yang lebih cerdas” dalam memberikan pelayanan kepada warganya, tidak kecuali Bekasi. 

Dalam rangka memperingati hari ulang tahun Kota Bekasi yang ke-19, yang jatuh pada 10 Maret 2016, salah satu rangkaian acara yang dilakukan oleh Bekasi adalah meluncurkan Patriot Operation Center (POC), sebuah  inovasi untuk mewujudkan Bekasi Smart City.

POC berjalan di atas sebuah platform yang dinamakan Smart System Platform (SSP). POC memiliki berbagai aplikasi Smart City yang dikembangkan oleh peneliti dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dan mendapat dukungan dari Telkomsel.

SSP merupakan platform dengan seamless integration, sehingga seluruh kota lambat laun bisa terpantau lebih mudah dan terpusat. Kuncinya, sistem ini mengandalkan tata kelola dan sumber daya manusia yang mumpuni.

“Platform ini merupakan dasar dari pembangunan Bekasi Smart City yang terintegrasi. Saat ini sudah dimulai dengan berbagai komponen awal kota, seperti kondisi kesehatan, lingkungan, ekonomi, maupun beberapa lalu lintas kota,” kata Ketua Tim Peneliti Smart City ITB, Suhono Harso Supangkat, melalui siaran pers.

Dua aplikasi POC

Nantinya akan ada dua buah aplikasi pelaporan dan aspirasi masyarakat yang sudah terintegrasi dengan POC, yaitu aplikasi Pelaporan Online Terpadu (POT) dan  Smart Online Reporting and Observation Tools (SOROT). 

POT merupakan aplikasi yang disediakan khusus oleh Pemkot Bekasi bagi warganya. Sedangkan SOROT memungkinkan warga untuk pelaporan dan memberi opini kepada pemerintah tentang tata kota Bekasi.

Masyarakat dapat bebas memilih untuk melaporkan dan memberikan aspirasinya melalui POT atau SOROT. Setiap laporan yang diberikan oleh masyarakat ke pemerintah melalui dua aplikasi itu dirancang agar bisa langsung ditindaklanjuti oleh dinas atau kelurahan setempat.

Nantinya, masyarakat dapat memberikan laporan dan opininya melalui situs resmi atau mengunduh aplikasi SOROT untuk platform Android. Saat ini, kedua aplikasi tersebut masih dalam penggodokan oleh tim peneliti ITB.

Dengan terintegrasinya aplikasi pelaporan POT dan SOROT pada POC, Wali Kota Bekasi dapat segera memantau tindak lanjut dari laporan dan aspirasi masyarakat secara langsung. Dengan demikian, tindak lanjut dapat dilakukan dengan cepat dan tepat.

“Ini masih tahap awal, karena baru menyangkut platform. Banyak dinas yang belum siap, baik infrastruktur maupun ekosistemnya atau kesiapan sumber daya manusia dan kecukupan tata kelolanya,” kata Suhono.

“Selanjutnya, pembangunan (akan) dilakukan ke beberapa digitalisasi sektor lainnya melalui pendekatan gotong royong, termasuk analisis kota melalui Big Data dan sensor kota.”

Pengembangan Smart City melalui aplikasi memang sedang digalakkan. Sebelumnya, sudah tersedia aplikasi Qlue yang menjadi perpanjangan dari Jakarta Smart City.

Kota besar lainnya, seperti Bandung, juga sudah mengimplementasikan konsep Smart City sejak 2015 silam. Lalu, apakah kota lainnya di Indonesia juga akan mengembangkan hal serupa agar masyarakatnya lebih mudah melakukan pelaporan terkait masalah di kota masing-masing? —Rappler.com

Sebelumnya diterbitkan di Tech in Asia.

BACA JUGA:

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!