Siapkan Rp 96,5 m, UE lanjutkan kerjasama lingkungan dengan Aceh

JAKARTA, Indonesia – Uni Eropa dan Pemerintah Aceh setuju untuk melanjutkan kerjasama mitigasi perubahan iklim, dengan EU menyediakan bantuan finansial senilai 6,5 juta euro atau setara dengan Rp 96,5 miliar sampai 2019.

Kesepakatan tersebut diumumkan secara resmi oleh Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam Vincent Guérend dan Gubernur Aceh Zaini Abdullah di Pendopo Gubenur di Banda Aceh pada Rabu, 30 Maret.

Guérend dan rombongan melakukan kunjungan dua hari di Aceh untuk melihat perkembangan terakhir di provinsi Indonesia paling barat itu, termasuk perkembangan ekonomi, tata kelola pemerintahan dan perlindungan lingkungan, dan untuk mengumumkan proyek kerjasama lingkungan Uni Eropa dan Aceh terkait mitigasi perubahan iklim.

Proyek tiga tahun itu dirancang untuk mendukung inisiatif Aceh terkait pengurangan emisi dari deforestasi dan degradasi hutan, meningkatkan kapasitas pemerintahan Aceh untuk menerapkan keputusan pemanfaatan lahan yang baik, serta mendukung upaya nasional dalam mitigasi perubahan iklim melalui perencanaan dan penerapan pembangunan rendah karbon atau emisi.

Dalam pertemuan tersebut, Gubernur Zaini menjelaskan potensi perdagangan dan investasi di Aceh seperti sektor industri, sumber daya alam, kelautan, perikanan, wisata, budaya serta energi.

Sejak 2013, UE mendukung langkah-langkah yang diambil Indonesia untuk mengurangi dampak gas rumah kaca, terutama dengan melibatkan stakeholders lokal dalam konservasi hutan tropis. Pada 2014, UE juga membantu pemerintah Aceh dalam hal pemanfaatan tanah yang baik dan program pembangunan dengan emisi karbon rendah. – Rappler.com

BACA JUGA:

• Indonesia protes Prancis soal pajak impor minyak sawit