Chelsea vs Spurs imbang 2-2, Leicester City juara Liga Primer

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Kisah Cinderella akhirnya berakhir bahagia. Leicester City juara Liga Primer!

SANG PENGGANTI: Leonardo Ulloa bakal mengisi posisi Jamie Vardy yang absen karena sanksi kartu merah. Foto:  EPA/TIM KEETON

JAKARTA, Indonesia — Leicester City akhirnya menjuarai Liga Primer. Kepastian itu muncul setelah Chelsea menahan imbang saingan terdekat mereka, Tottanham Hotspur, 2-2 di Stamford Bridge, Selasa, 3 Mei. Keunggulan 7 poin Leicester atas Spurs tak bisa dikejar lagi dalam 2 laga tersisa Liga Primer.


Dalam pertandingan tersebut, Spurs sebenarnya unggul lebih dulu. Dua gol tim asuhan Mauricio Pochettino itu dicetak Harry Kane di menit ke-35 dan Heung-Min Son di menit ke-44. Harapan untuk tetap bertahan dalam peruburuan gelar juara masih ada dalam benak The Lily Whites—julukan Spurs.


Namun, petaka datang di babak kedua. Pasukan Guus Hiddink membalas via Gary Cahill di menit ke-58 dan Eden Hazard di menit ke-83. Spurs pun akhirnya tertunduk saat skor imbang itu berakhir hingga pertandingan berakhir. Perburuan gelar sudah berakhir dan Leicester adalah sang juara baru Liga Primer.

Ranieri katakan terima kasih kepada Chelsea

Dalam pertandingan yang digelar di Stamford Bridge itu, fans Chelsea berkali-kali berteriak dan bernyanyi untuk Leicester. “Do it for Ranieri. Do it for Ranieri!”

Bahkan, saat peluit akhir berbunyi, fans Chelsea langsung berteriak. “Leicester Champion, Leicester Champion.”

Teriakan tersebut jelas bukan hanya karena fans Chelsea tidak ingin Spurs, sebagai sesama klub London, juara Liga Primer. Tapi juga karena manajer Leicester, Claudio Ranieri, adalah figur spesial bagi fans the Blues.

Ranieri pernah menangani Chelsea dalam kurun waktu 2000-2004. Dia mampu membangun fondasi Chelsea sebagai tim pemburu gelar juara sebelum akhirnya dia dipecat Roman Abramovich, owner Chelsea, untuk digantikan Jose Mourinho.

Mourinho mempersembahkan dua piala Liga Primer kepada Chelsea dengan sebagian besar pemain yang direkrut Ranieri. Karena itu, banyak yang menganggap prestasi Mourinho sebenarnya diraih di atas fondasi yang dibangun Ranieri.

Dengan hubungan dekat antara Chelsea dan Ranieri itulah, mantan pelatih AS Roma dan Inter Milan itu langsung menelpon Guus Hiddink, manajer Chelsea, saat pertandingan berakhir.

“Beberapa menit setelah laga berakhir, Ranieri menghubungi saya. Dia berterima kasih atas apa yang sudah kami lakukan. Terutama di babak kedua. Saya juga memberi selamat kepadanya,” kata Hiddink.

“Mereka layak mendapatkannya. Mungkin ini adalah kejutan untuk tim-tim mapan,” imbuh manajer asal Belanda itu.

Hiddink yakin Ranieri sangat terharu dengan gelar juara untuk Leicester ini. Selain karena ini adalah gelar juara liga pertama bagi dirinya, Ranieri meraihnya dengan pemain-pemain non bintang. 

“Saya tidak tahu apakah dia menangis karena pembicaraan tersebut tidak melalui Facetime. Tapi, dia tergetar. Dia sampai lima kali berterima kasih. Emosinya meluap-luap,” katanya.—Rappler.com

BACA JUGA:

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!