SUMMARY
This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.
JAKARTA, Indonesia – ASEAN Literary Festival (ALF) akan kembali berlangsung di Jakarta, selama empat hari dari tanggal 5 hingga 8 Mei 2016. Seperti tahun-tahun sebelumnya, ALF masih digelar di Taman Ismail Marzuki.
Seperti biasa, acara ini dihadiri tokoh-tokoh penulis dari seantero negara-negara di Asia Tenggara, tentu bintang-bintang sastra Indonesia tak ketinggalan. Mereka akan dipertemukan dengan pengunjung lewat diskusi-diskusi dengan berbagai topik yang tak melulu sastra.
Hadirkan peraih Nobel Perdamaian
Untuk pembukaan pada Kamis, 5 Mei, penerima Nobel Perdamaian José Ramos-Horta akan memberikan ceramah. Mengusung topik Kebebasan dan Perdamaian, ia akan menyampaikan beberapa penggalan kisah dan upaya perdamaian yang dilakukannya serta bagaimana mengatasi konflik dan kekerasan yang saat ini sering terjadi.
Tema ini sesuai dengan topik yang diusung gelaran ALF tahun ini bertajuk “The Story of Now”. Direktur Program ALF 2016 Okky Madasari mengatakan tema tersebut sengaja dipilih berdasarkan apa yang terjadi di sekitar masyarakat saat ini.
Mulai dari kekerasan dan konflik yang sering terjadi, sikap abai terhadap kelestarian lingkungan, hingga perkembangan teknologi yang mengedepankan sikap individualitas.
Hadirnya José Ramos-Horta di festival ini, meneruskan tradisi kuliah umum yang sekaligus menjadi pembuka gelaran festival. Sebelumnya, pada ALF pertama 2014 hadir penyair Pete Lacaba dari Filipina yang berjuang melawan rezim pemerintahan Marcos, sementara pada ALF kedua 2015 hadir Ma Thida, penulis dari Myanmar yang mengisahkan perlawanan terhadap junta militer.
Ketiganya dianggap sama-sama konsisten memperjuangkan kebebasan, hak asasi manusia dan kemanusiaan.
Tokoh-tokoh sastra Indonesia
Sementara itu, dari jadwal acara yang sudah dikeluarkan ALF, banyak tokoh sastra tanah air yang akan menjadi pembicara diskusi. Sebut saja penyair kawakan Sapardi Djoko Damono yang akan ‘bercakap-cakap’ dengan penyair lain yang namanya tengah melejit, Joko Pinurbo.
Ada pula sastrawan yang puisi-puisinya tak sebatas di buku saja, tapi mulai merambah ke layar bioskop. Beberapa sastrawan yang hadiri antara lain M. Aan Mansyur yang berada di balik puisi Rangga untuk film ‘Ada Apa Dengan Cinta 2’ hingga Gunawan Maryanto yang bertanggung jawab untuk film ‘Wiji Thukul’.
Novelis seperti Leila S. Chudori dan Okky Madasari juga tak ketinggalan mengisi sesi. Bahkan, Okky juga berencana meluncurkan buku terbarunya, ‘Kerumunan Terakhir’ di ajang ini.
Untuk mengetahui jadwal lengkap, dapat dilihat di sini. -Rappler.com
BACA JUGA:
- 8 profesi yang akan bersaing di Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)
- Seberapa siapkah Indonesia hadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN?
- Indonesia dorong ASEAN bentuk instrumen perlindungan pekerja imigran
Add a comment
How does this make you feel?
There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.