Akhir kisruh Sudirman Mansion dan Lucy in the Sky

Ursula Florene

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Akhir kisruh Sudirman Mansion dan Lucy in the Sky
Akhirnya kisruh antara Sudirman Mansion dan Lucy in the Sky mencapai penyelesaian. Bagaimana kesepakatannya?

JAKARTA, Indonesia – Beberapa waktu lalu, sempat beredar di media sosial gambar spanduk kuning bertuliskan protes terhadap restoran dan bar Lucy in the Sky yang berlokasi di SCBD, Jakarta Selatan, Jakarta. Spanduk raksasa yang memprotes suara berisik dari restoran tersebut tergantung di depan bangunan Sudirman Mansion. 

“Sebenarnya kejadian ini sudah sejak 2012 lalu,” kata Tenant Relations Sudirman Mansion Dian Nestika kepada Rappler pada Selasa, 10 Mei. Menurut penghuni apartemen tersebut, keberadaan LITS sangat mengganggu mereka.

Menurut dia, awalnya LITS berdiri sebagai restoran. Namun, sejak 2012, beralih fungsi menjadi bar. Semenjak saat itu, dentuman musik keras sering terdengar hingga ke telinga para penghuni.

Penghuni pun mulai jengah lantaran anak-anak mereka kesulitan tidur. Mulai muncul gelombang protes, hingga mengirimkan surat ke kelurahan dan Dinas Pariwisata DKI Jakarta, untuk mempertanyakan izin usaha LITS.

“Kami juga sudah tiga kali somasi,” kata Dian. Namun, tak ada tanggapan dari pihak LITS.

Dian juga mengatakan kalau pihak Kelurahan Kebayoran Baru pernah mempertemukan keduanya. Hasilnya terbentuk kesepakatan supaya di atas jam 11 malam, LITS tak lagi memutar musik keras-keras.

Setelah itu, kata Dian, memang ada perubahan sejenak. Namun, hanya bertahan dua hari. Menurut dia, setelah itu LITS malah memasang musiknya lebih kencang lagi. Hingga terdengar ke lantai paling atas, yaitu lantai 38 apartemen tersebut.

Penghuni Sudirman Mansion merasa sangat terganggu, padahal pihak apartemen sudah memasang double glass paling mahal dan tebal supaya suara pesta dari LITS yang hanya berjarak 200 meter itu tak terdengar. “Tapi suara party tetap tembus ke dalam unit,” kata dia.

Penghuni yang tak tahan akhirnya banyak yang mengungsi ke hotel saat akhir pekan, ketika LITS sedang ramai-ramainya. “Karena banyak yang punya bayi sama anak kecil, pada enggak bisa tidur,” kata dia.

Lucy bantah perjanjian

Meski demikian, pengelola Lucy in the Sky membantah pernah ada kesepakatan di atas jam 11 malam itu. “Tidak pernah ada perjanjian seperti itu,” kata Public Relations LITS Izabel Jahja saat dihubungi Rappler.

Selain itu, sejak awal LITS pun sudah mengajukan izin sebagai restoran dan bar.  Somasi yang diajukan pun baru dua kali, dan langsung direspons.

“Kami langsung menurunkan desibel suara sejak tahun lalu, dan itu pun di bawah rata-rata izin kami,” kata dia. Pihak LITS sendiri sering mengukur desibel suara musik di LITS.

Pagi tadi, menurut dia, pihaknya sudah bertemu dengan pengelola Sudirman Mansion. Dari situ, tercapai kesepakatan LITS akan memasang peredam spesifik di ruang terbuka. Langkah ini dianggap yang terbaik yang diharapkan bisa menguntungkan kedua belah pihak.

Dian mengatakan, pihak LITS diberi waktu mulai hari ini hingga dua pekan ke depan. Namun, keputusan belum disebar ke warga.

“Nanti tunggu surat keputusan dari Pak Lurah, baru management sebar ke warga,” kata dia.-Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!