PSM Makasar vs Barito Putera: Waspadai kebangkitan Juku Eja

Mahmud Alexander

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Tanpa Luciano Leandro, apa yang bisa dilakukan Juku Eja?

Pelatih PSM Makassar saat masih dijabat Luciano Leandro (tengah) memimpin tim berlatih di Stadion Mattoangin Gelora Andi Mattalatta Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat, 6 Mei. Kini, dia sudah dipecat dari jabatannya. Foto oleh Yusran Uccang/ANTARA

JAKARTA, Indonesia — Ekspektasi tinggi terhadap PSM Makassar di Indonesia Soccer Championship (ISC) A sudah menuai korban. Pelatih kepala Luciano Leandro dicopot dari jabatannya. Padahal, pelatih asal Brasil itu baru menjalani tiga laga bersama tim berjuluk Juku Eja itu.

Salah satu alasannya, dia gagal mewujudkan target 7 poin dari 3 laga perdana tersebut. 

Jabatan mantan pemain yang berposisi sebagai gelandang itu pun kini dijabat sementara oleh asistennya, Budiarjo Thalib. Budiarjo langsung memimpin skuat yang ditinggalkan Luciano saat menjamu Barito Putera di Stadion Andi Mattalatta, Makassar, pada Sabtu, 21 Mei, pukul 16.00 WIB.

Meski pelatih utama sudah hengkang, target tinggi tak lantas hilang. PSM tetap ditarget kemenangan. Target tiga poin jelas sulit di tengah situasi internal yang belum kondusif pasca kepergian Luciano.

Apalagi, di dalam skuat ada beberapa pemain yang merupakan anak kesayangan Luciano. Salah satunya adalah Alex Da Silva De Souza yang diboyong langsung dari Brasil.

Namun, Budiarjo menepis anggapan tersebut. Menurut dia, secara mental dan psikologis, pemain-pemain PSM tak ada yang terpengaruh dengan pergantian pelatih.

Saat dihubungi, Budiarjo menganggap laga ini seperti laga-laga sebelumnya di kandang. Pemain siap 100 persen.

“Kami dalam latihan mulai terbiasa tanpa pelatih kepala. Pemain juga sudah memahami, apa yang harus diterapkan untuk bisa menjaga tiga poin di kandang,” tegasnya.

Sejauh ini, dua kekalahan atas Semen Padang dan Perseru Serui sudah menjadi noda PSM. Mereka kehilangan 6 poin potensial. Namun, mereka masih bisa percaya diri. Sebab, di kandang, mereka belum pernah merasakan kekalahan.

Pertandingan terakhir di Makassar justru memberi mereka kemenangan atas Persela Lamongan 2-1. Karena itu, misi tiga poin di kandang bakal kembali diusung. 

“Kami wajib menang kalau ingin bersaing di papan atas. Tim ini memiliki target bersaing di papan atas, karena itu defisit enam poin harus digantikan,” tegasnya.

Caranya, kata Budiarjo, mereka akan mengubah formasi permainan. Skema 4-3-3 yang dimainkan Luciano akan berganti 4-4-2. Dengan gaya ini, maka sisi sayap akan menjadi andalan PSM.

Dua pemain sayap yang kemungkinan dimainkan adalah Ferdinand Sinaga dan Maldini Pali. Duet striker yang dipasang adalah Lamine Diarrassouba dan Muchlis Hadi.

“Ya kemungkinan seperti itu (banyak crossing sayap). Kami ingin maksimalkan kemampuan terbaik pemain,” tuturnya.

Barito anggap PSM bisa bangkit

Pelatih Barito Putera Mundari Karya justru melihat peluang PSM bangkit cukup besar. Kehilangan Luciano bisa membuat pemain terlecut menampilkan kemampuan terbaiknya. Sebab, para pemain juga sempat menjadi sasaran kesalahan. Mereka dianggap tak bisa menerjemahkan visi Luciano.

Jika melawan Barito mereka kembali kalah, maka lengkaplah sudah. Kesalahan di PSM bukan hanya karena pelatih, tapi juga pemainnya memang tak mampu bersaing.

“Ya, itu yang membuat pemain akan maksimal. Harus diwaspadai kebangkitan mereka, pemain pasti berusaha menampilkan yang terbaik,” paparnya.

Mundari realistis dalam lawatannya ke Makassar. Dia hanya mengincar satu poin alias hasil seri. Dengan hanya 16 pemain, dia yakin target itu bisa tercapai.

Namun, di laga ini, Laskar Antasari tak bisa memainkan Rizky Pora dan Dedi Hartono. “Tapi kami sudah siapkan pemain yang tak kalah bagus,” pungkasnya.—Rappler.com

BACA JUGA:

 

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!