Brexit: Bagaimana nasib pelajar Indonesia di Inggris?

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Brexit: Bagaimana nasib pelajar Indonesia di Inggris?
Pengaruh keluarnya Inggris dari Uni Eropa terhadap biaya hidup pelajar asing

JAKARTA, Indonesia — Keputusan Inggris untuk hengkang dari keanggotaan Uni Eropa juga menjadi perbincangan hangat para pelajar Indonesia yang tengah menempuh pendidikan di negeri Ratu Elizabeth.

Mereka mengaku khawatir. “Ramai banget diskusi karena banyak yang penasaran apakah imbasnya langsung terasa seperti perubahan kurs rupiah ke poundsterling,” kata seorang mahasiswa, Okky Irmanita, pada Jumat, 24 Juni.

Okky merupakan salah satu pelajar asal Indonesia yang saat ini tercatat sebagai mahasiswa jurusan MSc Media Management di University of Glasgow.

Sebelumnya, hasil penghitungan suara referendum menunjukkan 52% rakyat Inggris memilih untuk keluar dari Uni Eropa. Sedangkan 48% memilih untuk tetap bersama Uni Eropa.

(BACA: Brexit: Inggris memilih keluar dari Uni Eropa)

Menurut Okky, uang beasiswa yang ia terima biasanya ditransfer dalam bentuk poundsterling.

“Di tabungan kami ada sejumlah poundsterling untuk biaya hidup di sini. Kebetulan kemarin saya ada transaksi, kurs masih 19.799 sekarang sudah 18.100. Sudah jatuh banget nilai poundsterling dari kemarin, otomatis nilai uang di tabungan kami jatuh juga,” kata penerima beasiswa LPDP itu.

“Padahal waktu mau berangkat ke sini pada September 2015 lalu saya tukar rupiah ke poundsterling itu kena Rp 22.000 per poundsterling,” ucapnya.

Selain itu, lanjut Okky, adanya kekhawatiran biaya kebutuhan hidup yang akan melesat.

“Khawatir apa-apa naik, misal harga-harga komoditas di supermarket karena ketergantungan ke Uni Eropa untuk beberapa komoditas. Misal, buah-buahan impor dari Spanyol, keju dari Belanda, dan pasta dari Italia,” tuturnya.

Sementara itu, Cory Fadila yang saat ini menempuh pendidikan International Accounting and Finance di University Birmingham, berharap dengan mundurnya Inggris dari Uni Eropa bisa memberi berdampak pada biaya pendidikan di negara tersebut.

“Saat ini biaya pendidikan buat pelajar dari Uni Eropa itu hanya setengahnya anak-anak internasional. Jadi, semoga nanti yang biaya anak UE dinaikkan, sedangkan yang biaya anak-anak internasional bisa diturunkan sedikit,” ungkap Cory.

Biaya pendidikan di Inggris umumnya terdapat tiga tingkat tarif antara lain pelajar lokal (gratis atau paling murah untuk pelajar S2), pelajar Uni Eropa (murah), dan pelajar internasional (paling mahal). —Antara/Rappler.com

BACA JUGA:

 

 

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!