Militer Filipina habisi 40 anggota Abu Sayyaf

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Militer Filipina habisi 40 anggota Abu Sayyaf
Militer Filipina melakukan serangan gencar terhadap kelompok teroris Abu Sayyaf. Mereka membunuh 40 orang pejuang, dan melukai 25 lainnya.

JAKARTA, Indonesia — Presiden Filipina Rodrigo Duterte merealisasikan ucapannya untuk menindak kelompok teroris Abu Sayyaf. Dalam serangan militer yang berlangsung Senin, 11 Juli, 40 orang pejuang Abu Sayyaf berhasil ditumpas.

Juru Bicara Militer Regional Filipina Mayor Filemon Tan mengatakan 22 orang tewas pada serangan di hutan Jolo yang berlokasi di selatan provinsi Sulu; 18 lainnya terbunuh di serangan lain di area Kepulauan Basilan. Sebanyak 16 petarung Abu Sayyaf lain terluka.

“Satu orang tentara tewas dalam pertempuran,” kata Filemon seperti dilansir dari Al Jazeera pada Selasa, 12 Juli.

Penculikan dan pembantaian

Dalam beberapa bulan terakhir, Abu Sayyaf memang tengah menjadi perbincangan hangat. Mereka telah berulang kali menculik anak buah kapal dari Indonesia dan Malaysia; juga memenggal kepala dua orang sandera asal Kanada karena uang tebusan tak dibayarkan.

Duterte, yang baru mulai menjadi orang nomor satu Filipina pada 30 Juni lalu, pernah mengancam Abu Sayyaf untuk berhenti atau ia akan “menghadapi mereka.” Hal ini juga diperkuat pernyataan Menteri Pertahanan Filipina yang baru saja ditunjuk Duterte, kalau membunuh Abu Sayyaf adalah prioritas utama keamanan mereka.

Serangan berturut-turut seperti yang tengah dilangsungkan aparat Filipina sekarang, dapat membuat kelompok ini terkejut dan suatu saat akan berhasil ditumpas.

Aksi ini ditengarai bukan karena ideologi agama, meski kelompok ini telah berbaiat pada Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Mereka mengincar uang puluhan juta dolar dari penculikan, yang kemudian dipakai untuk membeli senjata dan amunisi baru.

Saat ini, masih ada 14 sandera yang mereka tahan: 1 warga Belanda, 1 Norwegia, 5 Filipina, dan 7 orang Indonesia.

Indonesia, yang 3 orang warganya kembali diculik oleh kelompok sempalan Abu Sayyaf di Malaysia pada Sabtu, 9 Juli, memastikan tidak akan menjadi negara “sapi perah” bagi Abu Sayyaf. Sebab, tak tertutup kemungkinan di masa depan, Abu Sayyaf akan langsung mendatangi teritori Indonesia dan menculik WNI demi kepentingan ekonomi.

Untuk itu, dalam konferensi pers Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, pada Senin, 11 Juli, mereka meminta diadakan patroli bersama di perairan teritori Abu Sayyaf untuk mencegah kejadian seperti ini terulang kembali.

“Kita tidak pernah melakukan operasi atau patroli ke wilayah perbatasan dan mereka tahu adanya celah itu. Seandainya, kita sudah melakukan (patroli), mereka enggak akan berani,” kata Gatot.-Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!