Real Madrid vs Sevilla: Menguji kepercayaan diri Zizou

Agung Putu Iskandar

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Real Madrid vs Sevilla: Menguji kepercayaan diri Zizou
Sevilla harus beradaptasi dengan pemain dan pelatih baru.

JAKARTA, Indonesia – Semua tahu bahwa Real Madrid adalah tim paling ambisius di Liga Spanyol. Mereka bahkan siap menempuh jalan paling instan sekalipun. Karena itu, pembelian ugal-ugalan selalu menjadi agenda mereka demi terus menyempurnakan tim agar bisa tampil dominan.

Namun, bersama entrenador Zinedine Zidane, pembelian Real memasuki musim anyar ini cenderung lebih moderat. Tak ada pembelian fantastis lagi.

Hanya ada dua pemain baru yang benar-benar nama baru. Mereka adalah Marco Asensio dari Espanyol dan Lucas Silva (Marseille). Tiga lainnya adalah “si anak hilang” Alvaro Morata yang dibeli kembali setelah performa gemilangnya bersama Juventus, kemudian Mariano Diaz yang dipromosikan dari Real Madird Castilla. 

Tambahan kekuatan juga datang dari pemain lama yang kembali setelah masa peminjaman. Dia adalah bek kiri Fabio Coentrao yang kembali dari AS Monaco.

Absennya pembelian fantastis dalam agenda persiapan musim 2016-2017 menunjukkan bahwa Zizou—sebutan Zidane—cukup percaya diri dengan skuat yang ada. Sebab, dia tak merasa perlu ada perombakan.

Tim yang menjuarai La Undecima alias gelar Liga Champions ke-11 tersebut hanya perlu ditambal dengan para pelapis. Coentrao datang sebagai pelapis Marcelo, Morata juga bakal menjadi back up Karim Benzema.

Sementara itu, para gelandang seperti Silva dan Asensio bakal menunggu giliran absennya Luca Modric, Toni Kroos, Casemiro, dan James Rodriguez.

Namun, kepercayaan diri yang tinggi tersebut belum terlihat di lapangan. Dalam tiga laga pramusim, performa Real belum meyakinkan. Mereka menang dua kali dan kalah sekali.

Performa lini belakang juga tidak terlalu solid. Mereka memasukkan 5 gol tapi menderita 6 kebobolan.

Memang, laga uji coba belum menjadi jaminan. Karena itu, ujian sesungguhnya ada pada ajang Piala Super Eropa. Mereka harus meladeni Sevilla di Stadion Lerkendal, Trondheim, Norwegia, Rabu, 10 Agustus pukul 01.45 dini hari WIB.

Zidane sudah menegaskan bahwa laga tersebut masuk dalam daftar buruan gelar mereka. “Satu-satunya yang menjadi pikiran saya adalah apakah kami siap? Dan nyatanya, kami memang siap,” kata pelatih asal Perancis tersebut seperti dikutip UEFA.com.

Namun, kesiapan Real sejatinya tidak 100 persen. Tim ibu kota tersebut belum bisa memainkan dua superstarnya: Gareth Bale dan Cristiano Ronaldo yang masih menjalani liburan tambahan setelah Euro 2016.

Sementara itu, Karim Benzema juga masih diragukan karena terbelit cedera pinggang. “Kami harus melihat perkembangan terakhir Karim. Yang jelas, dia sudah bersama kami,” katanya.

Selain menguji tim baru untuk menghadapi musim anyar, Zidane juga membawa misi personal. Jika memenangi Piala Super Eropa, dia bakal masuk dalam “klub” pemain-pelatih yang memenangi gelar tersebut.

Sebelumnya, sudah ada nama-nama seperti Carlo Ancelotti yang menjuarainya saat bermain untuk AC Milan dan menang sebagai pelatih di klub yang sama. Kemudian, ada Diego Simeone (pemain: Lazio, pelatih: Atletico), Josep Guardiola (Barcelona/Barcelona, Muenchen), dan Luis Enrique (Barcelona/Barcelona).

“Dalam sepak bola, kamu tidak tahu apa yang terjadi. Semua tim datang dengan peluang yang sama. Karena itu, kamu harus memastikan bahwa kamu mengerahkan semuanya di lapangan. Sejak menit pertama,” katanya.

Sevilla kehilangan banyak bintang

Jika Real hanya mengalami sedikit perubahan dalam komposisi pemain, tidak demikian halnya dengan Sevilla. Mereka justru harus kehilangan sembilan pemainnya.

Mereka adalah Ever Banega yang hijrah ke Inter Milan, Beto (Sporting Lisbon), Coke (Schalke 04), Federico Fazo (AS Roma), Diogo Figueiras (Olympiacos), Kevin Gameiro (Atletico), Grzegorz Krychowiak (PSG), Fernando Llorente (Swansea City), dan Jose Antonio Reyes (Espanyol).

Tak hanya itu, sang pelatih Unai Emery juga ikut hengkang. Pelatih berpaspor Spanyol itu sudah menjalani kebersamaan barunya dengan Paris Saint-Germain.

Ini membuat Sevilla kini tampil dengan nakhoda baru. Pelatih yang membawa Chile menjuarai Copa America 2015, Jorge Sampaoli. Sampaoli datang bersama delapan pemain anyar yang didatangkan pihak klub.

Dengan perubahan besar-besaran dalam tim, Sampaoli mengakui bahwa proses adaptasi bakal sulit. Para pemain tak hanya harus menyesuaikan gaya baru sepak bola ala Sampaoli, tapi juga beradaptasi dengan para pemain baru.

“Gaya permainan yang ingin kami tampilkan membutuhkan waktu untuk bisa diterapkan dengan baik,” katanya.

Sampaoli mengakui, melawan Real adalah melawan raksasa. Apalagi, bentrok yang sama juga pernah terjadi pada 2014. Real menang dengan dua gol dari Ronaldo.

Namun, segalanya bisa berubah saat ini. Modal Sevilla adalah  agenda pramusim berhasil mereka lewati dengan rasio kemenangan 100 persen. Dari enam laga, mereka memenangi semuanya.

Selain itu, pencetak 2 gol ke gawang mereka, Ronaldo, bakal absen.

“Saya ingin para pemain menghadapi pertandingan ini dengan hasrat dan kebanggaan yang besar membela klub. Saya tidak suka ada yang mendominasi lapangan saya,” katanya.—Rappler.com

 

 

 

 

 

 

 

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!