Menpora kecewa dengan Manor Racing

JAKARTA, Indonesia – Menpora Imam Nahrawi mengaku kecewa dengan Manor Racing. Hal itu terkait dengan keputusan mereka untuk tidak menggunakan lagi Rio Haryanto sebagai pembalap utamanya pada sejumlah balapan Grand Prix Formula  1 tahun 2016.

“Pemerintah Indonesia tetap menghendaki agar Rio Haryanto dapat terus mengikuti balapan hingga akhir sesi F-1 tahun 2016 sebagaimana yang pernah dijanjikan oleh Dave Ryan yang mewakili Manor Racing,” ujar juru bicara Kementerian Pemuda dan Olah Raga (Kemenpora), Gatot S Dewo Broto ketika memberikan keterangan pers di Media Center pada Kamis, 11 Agustus.

Ryan, kata Gatot, berjanji bahwa Rio Haryanto akan ikut F1 hingga full session. Demikian pula dengan pernyataan Direktur Manor Racing, Abdulla Boulsien pada saat kunjungannya ke Menpora pada tanggal 14 Juni lalu. Di depan para wartawan, dia mengatakan kerjasama dengan pembalap asal Solo itu tidak hanya untuk keperluaan saat ini tetapi juga untuk 2 tahun mendatang.

Gatot mengakui, Manor Racing sudah mengirimkan surat kepada Menpora pada tanggal 18 Juli. Isinya, mengingatkan jika tidak ada kepastian dukungan pendanaan untuk Rio Haryanto, maka balapan Budapest pada 24 Juli akan menjadi yang terakhir bagi Rio Haryanto.

“Setelah itu akan diganti oleh pembalap lain yang sudah dipersiapkan oleh Manor Racing,” kata Gatot.

Faktanya kemudian, Rio masih bisa turut bertanding di Hockenheim, Jerman. Karena itu, Menpora melalui suratnya tertanggal 28 Juli, menyampaikan ucapan terima kasih dan sikap apresiasi kepada Manor Racing. (BACA: Rio Haryanto masih diberi kesempatan membalap di GP Jerman)

Bagaimana dengan status Rio yang saat ini sebagai pembalap cadangan Manor?

Gatot mengatakan, itu adalah hak sepenuhnya Rio dan tim. “Yang jelas, pemerintah sejak semula tetap mengharapkan Rio Haryanto dapat terus bertanding full di F-1 tahun 2016 ini,” katanya.

Gatot mengatakan, Kemenpora akan berusaha memperbaiki mekanisme persiapan untuk partisipasi Rio Haryanto pada F-1 tahun berikutnya jika memang masih ada peluang.

“Paling tidak waktu persiapannya tidak terlalu singkat,” katanya.

Yang jelas, pihaknya sudah berusaha mencarikan dana untuk Rio. Mulai dari mengajukan penggunaan APBN melalui dana KONI, mendekati sejumlah BUMN hingga Kementerian Pariwisata yang akhirnya mengeluarkan dana Rp 5 miliar.  Upaya untuk mengajukan APBN tidak berjalan dengan mulus, karena ditolak oleh anggota Komisi X DPR.

Manajemen Rio berhasil menyetor 3 juta Euro, sedangkan PT Pertamina telah memberikan dukungan sebesar 5 juta Euro. Kemenpora juga menginisiasi penggalangan dana melalui SMS yang hanya terkumpul Rp 300 juta. Dana itu masih ditambah dengan pengumpulan dana sejumlah pejabat Kemenpora yang terkumpul kurang dari Rp 300 juta. 

Namun, tetap saja, dana itu belum mencukupi sisa pembayaran Rio yang mencapai 7 juta Euro.

Rio masih menjaga harapan

Di bagian lain, Rio mengaku masih punya harapan untuk balapan hingga akhir musim.

“Sirkuit-sirkuit seperti Spa dan Monza yang tampaknya cocok dengan karakter mobil MRT05. Sebagai satu-satunya wakil dari Asia, saya juga berharap tampil di Grand Prix Singapura, Malaysia, Jepang, dan Abu Dhabi di mana sejumlah suporter dari tanah air sudah tidak sabar untuk datang langsung ke sirkuit,” katanya dalam keterangan tertulis pada Kamis, 11 Agustus.

Namun, Rio mengucapkan terima kasih kepada tim Manor Racing yang telah membuka kesempatan. “Kesempatan itu bukan hanya bagi saya sendiri, tapi bagi seluruh masyarakat Indonesia yang ingin memiliki wakil dari tanah air di Kejuaraan Dunia Formula 1,” katanya.

“Tak lupa, terima kasih yang sebesar-besarnya kepada PT Pertamina dan buku tulis KIKY, juga kepada keluarga, manajemen, hingga fans yang tiada hentinya mengirimkan pesan-pesan dukungan. Saya akan berusaha untuk kembali bertanding di F1 secepat mungkin,” katanya.—Rappler.com

BACA JUGA: 

• Menelusuri aliran dana Rio Haryanto di Formula 1
• Ada titik terang bagi masalah keuangan Rio Haryanto di Formula 1?
• Apa saja upaya Pertamina pertahankan Rio Haryanto di Formula 1?