Siapa Asep Sunandar yang terpilih jadi Google Doodle?

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Siapa Asep Sunandar yang terpilih jadi Google Doodle?
Asep Sunandar mengubah wajah wayang golek

JAKARTA, Indonesia — Apa yang Anda lihat ketika mengetik www.google.com hari ini?

Anda akan melihat dua tokoh wayang golek, Semar dan Cepot, dalam Google Doodle hari ini, Sabtu, 3 September.

Mengapa Google memajang gambar Semar dan Cepot di situsnya? Tak lain untuk memperingati hari ulang tahun dalang Asep Sunandar.

“Hari ini kami merayakan yang akan menjadi hari ulang tahun ke-61 Asep Sunandar, salah satu maestro wayang golek di dunia,” tulis Google dalam lamannya.

Wayang Golek adalah sebuah seni tradisional Sunda pertunjukan wayang yang terbuat dari boneka kayu, yang sangat populer di wilayah Tanah Pasundan.

Tidak mudah untuk menjadi dalang wayang golek, namun Asep berhasil meningkatkan popularitas seni tradisional itu ke tempat yang lebih tinggi.

Siapakah Asep Sunandar? Berikut 5 hal yang perlu kamu tahu:

Menciptakan Cepot

Berkat kreativitas dan inovasinya, Asep berhasil membawa wayang golek —yang sering dianggap seni kampungan oleh beberapa orang— menjadi populer. Caranya? Ia menciptakan karakterCepot yang bisa mengangguk-angguk.

Cepot dapat membuka rahang bawahnya dan menggerak-gerakkannya seakan sedang berbicara.

Selain itu, ia juga memodifikasi wayang Arjuna yang bisa merentangkan busur dan melepaskan anak panah tanpa bantuan tangan dalang. Dengan prestasinya ini, ia disebut sebagai “pendobrak jagat wayang golek di Indonesia”.

Kritikan keras dari ayah

Namun yang bagi sebagian orang dinilai sebuah terobosan, tak sedikit yang memberinya kritik. Salah satu pengkritik terbesarnya adalah ayahnya sendiri, Abah Sunarya, yang dikenal sebagai dalang legendaris di Tanah Pasundan.

“Setiap kali jika saya selesai pagelaran, Abah selalu mengatakan ‘goréng’ (jelek) terhadap apa yang saya lakukan,” aku Asep.

“Abah itu orangtua yang pelit sekali untuk tertawa. Anehnya hanya ketika saya mendalang dengan lawakan, dan Abah menyaksikan, ia tertawa. 

“Bagi saya sepedas apapun kritikannya, saya jadikan pupuk dan cambuk sehingga memacu kreativitas dan inovasi. Saya menjadi sekarang ini berkat adanya hari kemarin,” ujar Asep. 

Namanya terkenal hingga ke luar negeri

Asep Sunandar tetap tampil bersahaja. Screen shot dari YouTube

Asep pernah meraih juara dalang pinilih I Jawa Barat pada 1978 dan 1982. Ia kemudian meraih juara umum dalang tingkat Jawa Barat pada 1985 dan memboyong gelar Bokor Kencana.

Pengakuan atas karyanya di bidang wayang golek juga membuat namanya menggaung hingga ke luar negeri.

Ia pernah menjadi dosen luar biasa di Institut International De La Marionnette di Charleville, Perancis, di mana ia mendapat gelar profesor pada 1993. 

Mulai 1994, a juga sering diundang pentas di berbagai kota di Asia, Amerika, dan Eropa. 

Punya acara TV berjudul ‘Asep Show’

Semasa hidupnya, ia pernah menelurkan 100 album rekaman (termasuk bobodoran). Bahkan salah satu stasiun TV dulu, TPI, pernah membuat program khusus yang berjudul ‘Asep Show’. 

Meninggal dunia karena serangan Jantung

Asep Sunandar Suharya lahir di Kampung Jelekong, Baleendah, Bandung, Jawa Barat, pada 3 September 1955. 

Semasa hidupnya Asep telah menikah lima kali dan memiliki 9 anak.

Dalang kondang ini memiliki riwayat penyakit jantung. Ketika akan dibawa ke Singapura untuk menjalani pengobatan, takdir berkata lain. Ia meninggal dalam perjalanan menuju rumah sakit Al-Ihsan di Bandung, pada 31 Maret 2014. 

—Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!