Taiwan tahan majikan yang diduga telah memperkosa TKI

Santi Dewi

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Taiwan tahan majikan yang diduga telah memperkosa TKI
Korban telah melaporkan itu ke agen penyalur tenaga kerja di Taiwan, tetapi tidak ditindak lanjuti. Manajer dari agen itu berkilah baru tahu korban diperkosa pada pekan lalu

JAKARTA, Indonesia – Kepolisian kota Taichung, Taiwan dilaporkan telah menangkap majikan pria yang diduga memperkosa seorang TKW asal Indonesia. Kepala Bidang Tenaga Kerja Kamar Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei, Devriel Sogja mengatakan majikan berusia 58 tahun itu sudah ditangkap sejak hari Minggu, 11 September.

“Semua sudah tertangani. Majikan sudah ditahan dan kondisi TKI dalam keadaan baik,” kata Devriel yang dihubungi melalui pesan pendek oleh Rappler pada Selasa, 13 September.

Dia menyebut proses hukum kini tengah berjalan. Hal ini sesuai dengan instruksi Deputi Penempatan BNP2TKI, Agusdin Subiantoro yang menyebut otoritas Indonesia akan mengajukan proses hukum untuk melindungi keberadaan TKI di luar negeri. Menurut laporan media, Agusdin juga sudah meminta agar KDEI mengajukan surat keluhan secara formal jika agen penyalur di Taipei gagal mengambil tindakan tegas kepada majikan.

Agusdin juga mengancam bisa saja mencabut izin agen penyalur TKI tersebut. Kejadian ini bermula dari sebuah video yang merekam TKI berusia 31 tahun itu diperkosa oleh majikannya saat bekerja di Taiwan. Video tersebut akhirnya beredar luas setelah diunggah ke Youtube.

Korban yang mengaku sudah bekerja di Taiwan sejak bulan Desember lalu menyebut dia diperkosa oleh majikannya di akhir bulan Juli lalu.

Dalam video berdurasi 5 menit itu, terlihat seorang pria tengah telanjang dada tengah mencoba membuka baju TKI itu.

“Lau Ban (Bos), saya tidak mau. Tolong hentikan,” ujar TKI yang bekerja sebagai caregiver terdengar memohon dalam Bahasa Mandarin. Dia terdengar menangis dan memohon agar majikannya berhenti melakukan perbuatannya.

Dia kemudian terdengar kembali meminta agar sang majikan tidak menyentuhnya.

“Bos, lepaskan tangan Anda, jangan sentuh saya, saya tidak mau,” katanya lagi.

Namn, permohonan itu tidak digubris. Si majikan kemudian membuka celana TKI itu dan mengatakan dia ingin melihatnya.

“Tidak, jangan lihat,” kata TKI tersebut.

Sang majikan kemudian terlihat menyerang TKI itu secara seksual. Video yang sempat diunggah ke Youtube itu kemudian dihapus.

Berdasarkan keterangan polisi setempat, korban pertama kali melaporkan peristiwa itu melalui hotline 1955 untuk meminta tolong pada Jumat, 9 September. Tetapi, ketika polisi dan pejabat berwenang datang ke rumah majikan, korban tidak dapat memberikan laporan ke polisi, karena di tengah-tengah proses tersebut, dia jatuh pingsan.

Mencoba bunuh diri

Pemberian keterangan kemudian dilanjutkan keesokan harinya pada Sabtu pagi, 10 September. Namun, saat polisi tiba di rumah sang majikan, dia terlihat dalam keadaan tak sadarkan diri dengan terdapat sayatan di tangannya. Korban mencoba bunuh diri.

Demi menyelamatkan nyawanya, dia kemudian dilarikan ke rumah sakit. Berdasarkan hasil pemeriksaan dokter, korban dalam kondisi stabil kendati terdapat 6 hingga 7 sayatan di pergelangan tangannya. Polisi mengatakan akan meminta keterangan dari korban setelah kondisinya membaik.

Pelaku pemerkosaan berusia 58 tahun, sudah menikah dan tinggal bersama kedua orang tuanya. Korban bekerja sebagai caregiver dan ditugaskan untuk merawat ayahnya yang tengah sakit. Identitas pelaku hanya diketahui nama belakangnya yaitu Hsieh.

Surat penahanan kemudian dikeluarkan untuk menangkap pelaku. Walaupun saat polisi tiba di ruamhnya pada Sabtu pekan lalu, dia tidak berada di rumah.

Berdasarkan keterangan korban, dia sudah menyampaikan keterangan kepada otoritas setempat mengenai pengakuannya telah diserang secara seksual. Bahkan, korban ikut menyerahkan video sebagai bukti. Tetapi, mereka tidak mengambil tindakan apa pun.

Manajer agen penyalur, Zhang Zhong Ren, menjelaskan mereka sudah membantu secara sukarela untuk membuat laporan ke polisi pada bulan Agustus lalu. Tetapi, korban mengatakan untuk menunda hal tersebut.

“Kami sudah berkunjung ke rumah majikan pada tanggal 1 September dan bertemu dengan TKI yang mengenakan masker serta terus menangis,” kata Zhang.

Saat itu, korban meminta agar dipindah ke majikan yang baru, tetapi dia tidak menyebut adanya tindak kekerasan sekskual yang telah diterimanya. Dia mengaku baru tahu jika pekerjanya mendapat tindak kekerasan seksual pada pekan lalu.

Saat ini, setidaknya ada 7 juta pekerja Indonesia yang bekerja di luar negeri. Sebanyak 60 persen dari mereka bekerja sebagai asisten rumah tangga.

Berdasarkan data dari Kementerian Ketenagakerjaan Taiwan, pekerja dari Indonesia tergolong tinggi di negara itu. Sebanyak 41,6 persen pekerja Indonesia diketahui bekerja di Taiwan. – dengan laporan Zachary Lee/Rappler.com

BACA JUGA:

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!