63 pasukan oranye diskors karena berfoto dengan spanduk Agus-Sylvi

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

63 pasukan oranye diskors karena berfoto dengan spanduk Agus-Sylvi
Calon Wakil Gubernur DKI, Sylviana Murni. menilai pemberhentian sementara bagi 63 pasukan oranye berlebihan karena mereka bukan pegawai tetap Pemprov.

JAKARTA, Indonesia – Pemprov DKI Jakarta menskors selama 3 bulan 63 pegawai harian lepas (PHL) atau pasukan oranye karena ikut berfoto bersama dengan relawan pasangan cagub nomor urut 1, Agus Yudhoyono-Sylviani Murni. Bahkan, dalam foto itu turut dibentangkan spanduk bertuliskan “Jakarta Bersih & Aman, Agus-Sylvi Gubernur Pilihan Kita”.

Pemberhentian sementara itu diberlakukan hingga masa kontraknya berakhir. Selama diberhentikan, mereka juga tidak memperoleh gaji.

Plt Gubernur DKI, Sumarsono, alasan ke-63 PHL itu diskors bukan karena pasangan cagub yang mereka dukung.

“Saya mempersoalkan jajaran staf saya yang kemudian ikut teriak-teriak kampanye di belakang spanduk. Fotonya ada (sebagai bukti),” ujar Sumarsono pada Kamis, 24 November di Jakarta.

Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta, Isnawa Adjie mengaku kecewa dengan sikap ke-63 PHL. Dia telah berulang kali mengingatkan agar jajaran Pemprov DKI untuk bersikap netral. Namun, berdasarkan bukti foto yang dia kantongi, mereka malah ikut memegang spanduk bertuliskan pasangan nomor 1 dan mengacungkan jari membentuk angka 1.

Terlebih, ke-63 PHL itu masih mengenakan atribut pemerintah provinsi DKI. Artinya mereka masih bertugas saat itu.

Di mana hatimu?

Peristiwa pemutusan kontrak itu akhirnya ditanggapi oleh calon Wakil Gubernur DKI, Dia mengaku heran mengapa Pemprov DKI menskorsing 63 PHL karena berfoto bersama dengan spanduk Agus-Sylvi.

“Masak gara-gara cuma potret (dengan spanduk Agus-Sylvi) diskors sampe 3 bulan gitu,” ujar Sylvi ketika tengah berkampanye di Wisma Proklamasi pada Jumat, 25 November.

Perempuan yang pernah menjabat sebagai Deputi Gubernur itu menilai tidak tepat jika PHL diskors, karena mereka bukan pegawai tetap Pemprov DKI.

Dia kemudian mempertanyakan rasa kemanusiaan Pemprov DKI yang telah memutus kontrak 63 pasukan oranye.

“Mana hatimu di mana hatimu? Kita enggak marah, cuma mendoakan semoga mereka (yang menskors) kembali mendapat hidayah,” kata Sylvi. – Rappler.com

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!