5 hal tentang Mariska Halinda, penyumbang emas SEA Games cabang taekwondo

Dzikra Fanada

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

5 hal tentang Mariska Halinda, penyumbang emas SEA Games cabang taekwondo
Mariska menyumbangkan emas pertama untuk Indonesia dari cabang taekwondo dalam SEA Games 2017

 

JAKARTA, Indonesia — Setelah menyumbang tiga perak dan dua perunggu untuk Indonesia, akhirnya cabang taekwondo memberikan emas di kejuaraan SEA Games 2017, pada Selasa, 29 Agustus.

Emas tersebut berhasil diraih oleh atlet taekwondo putri, Mariska Halinda, di nomor kyoguri 53 kg putri. Mariska mendapatkan emas setelah mengalahkan atlet Filipina, Aragon Rhezie, dengan skor 9-4. Pertandingan berlangsung di Kuala Lumpur, Malaysia.

Mariska sendiri merupakan atlet taekwondo putri yang diandalkan oleh Indonesia untuk SEA Games tahun ini. Siapakah sosok Mariska Halinda hingga Indonesia mengandalkannya? Berikut rangkumannya.

Dikenalkan dengan taekwondo sejak TK

Mariska mulai dikenalkan dengan taekwondo sejak masih belajar dan bermain di Taman Kanak-kanak (TK). Ketika anak-anak lainnya bisa bebas bermasih setelah pulang dari TK, tetapi Mariska tidak bisa sebebas itu untuk bermain karena harus pergi latihan taekwondo.

Meskipun begitu, Mariska sama sekali tidak merasa kesal atau pun marah. Ia malahan sangat rajin untuk pergi latihan. Hanya saja waktu bermainnya saat ia masih kecil sangatlah berbeda dengan teman-teman lainnya. 

Kedua orangtuanya lah yang sejak awak mengenalkan Mariska dengan olahraga bela diri tersebut. Ayahnya merupakan seseorang yang jago di dunia taekwondo ternyata menularkan bakatnya kepada putri kecilnya.

Pertandingan pertamanya kelas 3 SD

Atlet taekwondo putri Indonesia, Mariska Halinda (tengah), merayakan kemenangannya dalam ajang SEA Games 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 29 Agustus 2017. Foto dari Instagram/mariska_halinda

Meskipun masih sangat kecil, tetapi bakat Mariska sudah dilihat oleh orangtua dan orang-orang di sekelilingnya. Kegiatannya berlatih taekwondo yang dilakukan sejak kecil membuatnya memiliki banyak pengalaman dalam berbagai pertandingan.

Pertandingan pertamanya dimulai ketika Mariska masih duduk di Sekolah Dasar (SD). Ia mengaku bahwa pertandingannya kala itu tidak terlalu baik karena ia sendiri masih merasa sedikit takut. Bahkan ketika ronde dimulai ia sempat menangis.

Jarang mengeluh

Meskipun harus mengikuti berbagai latihan dan kejuaraan, tetapi Mariska jarang mengeluh. Hal ini disampaikan langsung oleh pelatih dan rekan sesame atlet. 

Sang pelatih bahkan sempat memuji kegigihan Mariska ketika berlatih. Ia selalu melakukan seluruh latihan yang diminta oleh pelatihnya. Ia juga melakukannya tanpa rasa terpaksa, malahan dilakukan dengan gembira.

Padahal latihan seorang atlet taekwondo sangatlah banyak dan juga melelahkan. Mulai dari kecepatan, pukulan, tendangan, tangkasan, dan deretan latihan fisik lainnya. Belum lagi jika ia harus diet untuk menyocokkan dengan kelas yang ia ikuti.

Sosok yang supel

Bagi orang-orang yang baru pertama kali bertemu dengan Mariska, mungkin mereka akan mengira bahwa Mariska merupakan seseorang yang sering diam. Padahal, itu sama sekali tidak terlihat di mata teman-temannya.

Jika sudah mengenal Mariska dengan baik, ternyata ia merupakan sosok yang lucu dan senang bercanda, seperti kebanyakan dewasa muda lainnya yang senang bergurau dengan teman-temannya di kantor atau pun di mall. Bedanya, Mariska melakukannya di tempat latihan.

Ia juga dikenal sebagai sosok yang supel. Tahu kapan harus serius dan kapan harus bersenang-senang bersama dengan rekan lainnya.

3 kali melewatkan lebaran di Korea Selatan

Menjadi seorang atlet memang tidak mengenal tanggal merah ataupun libur nasional. Semua jadwal disesuaikan dengan jam latihan dan waktu pertandingan. Hal seperti itu juga dirasakan oleh Mariska.

Pada 2014, ia harus merelakan libur nasional lebaran di Korea Selatan. Ketika itu, Mariska dan rekan lainnya dari tim taekwondo Indonesia harus mengikuti latihan persiapan jelang Asian Games Incheon. Lalu pada 2016, Mariska dan tim harus kembali melewatkan masa libur lebaran di Korea selatan untuk pemusatan pelatihan luar negeri di Korea Selatan jelang kualifikasi Olimpiade Brasil.

Lalu tahun ini, momen lebaran di Indonesia kembali dilewatkan karena Mariska dan tim mewakili Indonesia dalam Kejuaraan Dunia Taekwondo 2017 yang berlangsung selama satu pekan, 24-30 Juni 2017, di Muju, Korea Selatan. —Rappler.com 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!