Ratusan umat Islam Solo ikut unjuk rasa 4 November di Jakarta

Ari Susanto

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Ratusan umat Islam Solo ikut unjuk rasa 4 November di Jakarta
Mereka mendesak Presiden Jokowi untuk menegakan keadilan dengan tak melindungi Ahok

SOLO, Indonesia – Ratusan orang perwakilan umat Islam di Solo akan bergabung dengan massa demonstran lainnya di Jakarta pada Jumat, 4 November dalam aksi menuntut agar Gubernur DKI Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama diadili atas dugaan penistaan agama. Dewan Syariah kota Surakarta (DSKS) akan memberangkatkan 5 bus yang mengangkut sekitar 250 orang.

Mereka mewakili sejumlah ormas Islam di Solo seperti Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS), Majelis Mujahuddin Indonesia (MMI), Hisbullah Sunan Bonang, Al-Huda dan Brigade Al-Ishlah.

“Rencana berangkat Kamis siang dari Solo, langsung menuju ke Masjid Istiqlal Jakarta,” kata Humas DSKS Endro Sudarsono.

Sebelumnya, ormas Islam telah tiga kali menggelar demonstrasi di Kota Solo setiap hari Jumat di tempat berbeda, salah satunya di Mapolresta Surakarta. Umat Islam Solo meminta Kapolri untuk bersikap independen dan melakukan proses hukum pada Ahok. Mereka juga mendesak Presiden Joko “Jokowi” Widodo untuk menegakan keadilan dengan tidak melindungi Ahok.

Tuntutan massa itu merujuk pada sikap resmi Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang menilai pernyataan Ahok yang menghina Al-Quran memiliki konsekuensi hukum, meskipun Ahok sudah meminta maaf.

“Ini soal memperjuangkan penegakan hukum, mengawal fatwa MUI dan tidak terkait dengan Pilkada,” kata Endro.

Sementara, sebuah kelompok pengajian ibu-ibu di Solo mengumpulkan dana patungan sukarela untuk membantu biaya perjalanan dan logistik ratusan orang yang akan berangkat ke Jakarta. Mereka menyebutnya “jihad dengan harta” untuk aksi Bela Islam II.

Para ibu-ibu itu mengumpulkan sumbangan dari grup-grup WhatsApp dengan cara mentransfer dana seikhlasnya. Dalam sehari, kelompok pengajian yang diasuh oleh ustadzah dari DSKS tersebut berhasil mengumpulkan dana tak kurang dari Rp 8 juta.

Sementara, di media sosial muncul ajakan kepada semua umat Islam untuk mendukung “jihad” 4 November sebagai bentuk pembelaan terhadap agama. Tujuannya, menjatuhkan Ahok sebagai penista agama dan menurut mereka sebagai penguasa yang zalim.

“Membayangkan manisnya 4 November, betapa banyak perindu jihad yang bercucuran air mata. Betapa banyak mujahid yang berpamitan anak-istri, dalam amal mulia membela kitab suci,” kata Abu Ghozzah, Ustadz pengajar di Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki.

Sejak tiga pekan lalu, kasus dugaan penistaan Surat Al Maidah 51 menjadi tema kotbah Jumat di masjid-masjid di Solo. Para khatib meyakini larangan memilih pemimpin non-Muslim seperti dalam ayat Al-Quran tersebut dan menilai Ahok telah menghina kitab suci.

Solo yang dijuluki Kota Seribu Laskar memiliki gerakan Islam yang dinamis, terutama sejak Walikota F.X Hadi Rudyatmo yang non-Muslim menggantikan Jokowi dan memimpin pemerintahan kota hingga sekarang. – Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!