Polsek Menteng: Tas mencurigakan yang ditemukan di Thamrin bukan berisi bom

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Polsek Menteng: Tas mencurigakan yang ditemukan di Thamrin bukan berisi bom
Jalan di area Thamrin yang semula sempat ditutup, sudah kembali dibuka oleh kepolisian

JAKARTA, Indonesia (UPDATED) – Kapolsek Menteng, Ronald Purba, memastikan tas berwarna abu-abu yang ditemukan di bawah jembatan penyeberangan orang (JPO) Tosari tidak berisi bom. Tas backpack tersebut berisi perlengkapan pribadi seperti baju dan beberapa dokumen.

“(Isinya) bukan bom. Melainkan perlengkapan pribadi dan beberapa dokumen,” ujar Ronald melalui pesan pendek pada Rabu, 30 November. 

Saat ini, tas tersebut rencananya akan dikembalikan oleh pihak kepolisian kepada pemiliknya. 

“Identitasnya masih dicari,” kata dia. 

Situasi jalan protokol di depan Gedung UOB, Thamrin tiba-tiba sepi kendaraan sekitar pukul 14:00 WIB. Sementara, petugas gegana dari kepolisian terlihat tengah berupaya mengamankan sebuah tas mencurigakan yang ditemukan di dekat halte Trans Jakarta Tosari, Jakarta Pusat.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Prabowo Argo membenarkan adanya sebuah tas yang sedang diperiksa oleh tim gegana. Lalu, apakah isi di dalam tas tersebut berupa bom? Argo mengaku belum berani memastikan.

“Benda itu masih diperiksa oleh tim gegana. Hingga saat ini, kami belum menerima laporan isi tas,” ujar Argo yang dihubungi Rappler melalui telepon pada Rabu, 30 November.

Kejadian, kata Argo, bermula dari adanya warga di sekitar yang curiga terhadap benda tersebut. Lalu, mereka melaporkannya ke Polsek setempat.

“Kejadiannya sekitar pukul 14:00. Kami juga belum mengetahui dari mana tas itu bersumber, apakah itu jatuh atau gimana, masih terus diperiksa,” katanya.

Arus lalu lintas area Thamrin ke Sarinah dan Sarinah menuju ke Sudirman juga sudah dibuka.

Situasi pengamanan pada pekan ini semakin diperketat lantaran beberapa elemen keagamaan kembali melanjutkan aksi protes yang kali ini dibuat dalam bentuk salat istighosah.

Jika semula pemimpin Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab mengatakan massa akan menggunakan jalan protokol sepanjang Sudirman-Thamrin untuk salat jumat, maka mereka bersedia dipindah oleh kepolisian dengan beribadah di area Monas pada Jumat, 2 Desember.

Mereka mengklaim akan mendatangkan 3 juta massa. Sebagian dari massa sudah mulai bergerak dari daerah menuju ke ibukota. Salah satu tuntutan yang mereka ingin mereka sampaikan yaitu agar gubernur non aktif Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama segera ditahan pasca ditetapkan sebagai tersangka. – dengan laporan Santi Dewi/Rappler.com

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!