Bupati Bantul: Tak semua warga tolak Camat Pajangan karena non Muslim

Dyah Ayu Pitaloka

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Bupati Bantul: Tak semua warga tolak Camat Pajangan karena non Muslim
Suharsono mengatakan sengaja melantik Yulius sebagai camat untuk mempererat kebhinekaan di wilayah Bantul

MALANG, Indonesia – Bupati Bantul Suharsono mengatakan tidak semua warganya menolak Yulius Suharta sebagai Camat Pajangan lantaran dia non-muslim. Justru berdasarkan informasi yang didengarnya dari satu kelurahan, keberatan itu datang dari sekelompok masyarakat saja dan tidak dapat dikatakan menggambarkan aspirasi mayoritas warga.

Bahkan, warga lain mengaku tidak tahu jika ada gelombang penolakan Yulius sebagai Camat Pajangan. Dia mengetahui hal tersebut usai melakukan survei ke masyarakat di Kecamatan Pajangan, Yogyakarta.

“Ada tiga kelurahan (desa) di wilayah Pajangan. Hari ini saya bertemu dengan satu kelurahan. Ada babinkamtibmasnya, lurahnya dan tokoh masyarakat di sana. Mereka mengatakan tidak tahu masalah ini (penolakan camat karena perbedaan agama),” ujar Suharsono yang dihubungi Rappler melalui telepon pada Rabu, 11 Januari.

Sekelompok masyarakat diketahui meminta audiensi dengan DPRD Kabupaten Bantul pada Jumat, 6 Januari. Mereka menolak kehadiran Yulius sebagai camat baru karena dia beragama Katolik. Mereka tidak ingin dipimpin oleh pemimpin non Muslim.

Sebagian masyarakat itu juga bertemu dengan Suharsono dan didampingi anggota DPRD pada Senin, 9 Januari. Suharsono pun tak menampik memang menemui mereka.

“Seingat saya, hari Senin mereka kemari dan didampingi beberapa anggota DPRD. Sekelompok masyarakat meminta camatnya diganti karena non Muslim. Setelah saya dengarkan informasi dari satu kelurahan hari ini, itu hanya sebagian masyarakat saja dan bukan suara mayoritas,” tutur Suharsono.

Untuk melengkapi temuannya, Suharsono mengatakan akan melanjutkan survei di dua kelurahan lain. Hal tersebut akan dilakukan dengan cara menyamar atau metode lain.

Dia menjelaskan alasan menunjuk Yulius sebagai camat di Pajangan demi mempererat kebhinekaan dan keberagaman di wilayah Bantul. Dengan menunjuk pemimpin daerah tanpa melihat agama, maka bisa meningkatkan rasa saling menghargai antar agama.

“Ini baru uji coba, saya lakukan di Kecamatan Pajangan. Saya tidak ingin negara kita jadi dikotak-kotakan berdasarkan berbagai perbedaan,” ujarnya lagi.

Kendati ada sebagian warga yang menentang penunjukan Yulius, tetapi Suharsono enggan mengganti camat tersebut. Yulius juga tidak bisa diberhentikan karena pada faktanya dia tak melakukan kesalahan apa pun.

“Paling tidak saya akan berkoordinasi dengan staf dan akan kami musyawarahkan,” kata dia.

Sejak muncul penolakan Yulius sebagai camat Pajangan, Suharsono mengaku memperoleh banyak dukungan dari masyarakat agar tetap mempertahankan Yulius. Dukungan itu disampaikan secara langsung atau melalui pesan pendek di telepon genggamnya. Padahal, Suharsono mengaku tidak pernah mengimbau warga atau menghimpun masukan dari masyarakat.

“Memang banyak masukan dan SMS. Isinya kebanyakan mendukung (untuk tetap mempertahankan Yulius),” katanya.

Siap ditempatkan di mana pun

Sementara, Yulius tetap bertugas di kantor camat di Pajangan. Sejak dilantik, Yulius mengaku belum mengeluarkan aturan baru untuk mengganti atau menambah aturan lama. Satu-satunya yang dia lakukan hanya mempercepat administrasi agar gaji PNS keluar tepat waktu.

“Selain itu tidak ada,” ujar Yulius yang dihubungi Rappler pada Selasa, 10 Januari.

Dia juga telah melakukan pertemuan dengan paguyuban dukuh yang dihadiri sekitar 15 perangkat pendukuhan di wilayah Pajangan pada Rabu, 4 Januari. Saat itu, pertemuan berlangsung lancar dan tidak mengalami masalah apa pun.

“Saya juga tidak menerima SMS atau penolakan apa pun dari masyarakat Pajangan,” kata dia.

Yulius mengaku baru mengetahui tentang adanya penolakan sekelompok masyarakat terhadap dirinya usai mendengar kabar dari asisten pemerintahan setempat. Dia mengaku siap ditempatkan di mana pun, jika atasannya memutuskan untuk memindahkan ke area lain.

“Saya tetap diminta untuk bekerja dan melanjutkan fungsi administratif di Pajangan sampai ada pemberitahuan berikutnya. Jika ada pergantian posisi berikutnya, tentu akan saya ikuti,” ujarnya. – Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!